Ini Rahasia Rudal Hipersonik Rusia Tidak Terdeteksi Radar
loading...
A
A
A
RUDAL hipersonik 3M22 Zircon menjadi salah satu senjata andalan Rusia saat ini. Bukan hanya kecepatannya yang mencapai 6 match, rudal hipersonik Zircon mampu menembus sistem pertahanan anti-rudal konvensional.
Rahasia kehebatan senjata super milik Rusia ini, menurut Popular Mechanics yang dikutip SINDOnews dari laman military.com, adalah kemampuannya terbang rendah pada lintasan balistik atmosfer rendah. Dengan kecepatan hingga 6 match, rudal Zircon dapat menembus sistem pertahanan anti-rudal tradisional.
Kemampuan terbang dengan sangat cepat membuat tekanan udara di bagian depan membentuk awan plasma saat bergerak. Nah, awan plasma ini menyerap gelombang radio dan membuatnya tidak terdeteksi oleh sistem radar aktif. (Baca juga; Krisis di Perbatasan Ukraina: Putin Peringatkan NATO, Siap Gunakan Rudal Zircon )
Selain itu, rudal Zirkon mampu terbang menjangkau jarak 1.000 kilometer karena dibekali dengan bahan bakar canggih. Menurut Popular Mechanics, jika sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) mendeteksi rudal Zirkon dari jarak 100 mil, itu artinya hanya memiliki waktu sekitar satu menit untuk menetralisirnya.
Bahkan sistem pencegat rudal Aegis milik AS hanya punya waktu reaksi 8-10 detik untuk mencegat serangan rudal Zirkon yang masuk. Dalam waktu 8-10 detik itu, rudal Zirkon Rusia sudah menempuh jarak 20 kilometer, dan rudal pencegat tidak cukup cepat untuk mengejarnya.
Untuk mencegat rudal Zirkon Rusia, AS perlu mencegatnya saat peluncuran atau menerbangkan objek ke jalur penerbangannya. Pergeseran Rusia mengembangkan senjata hipersonik kemungkinan merupakan cara untuk bersaing dengan superioritas Amerika dalam ukuran, teknologi, dan jumlah kapal induk.
Angkatan Laut AS bermaksud untuk mempertahankan kekuatan 12 kapal induk bertenaga nuklir. Sebaliknya, Rusia hanya memiliki satu kapal induk-- dan akan dikerahkan dengan kapal tunda jika mesinnya rusak. (Baca juga; AS Rampungkan Konstruksi Radar Anti-Rudal Balistik, Ini Kehebatannya )
Saat berada di laut, salah satu dari 15 korvet kelas Buyan Rusia mampu membawa hingga 25 rudal hipersonik Zirkon. Dibutuhkan kurang dari setengah lusin rudal Zirkon untuk menenggelamkan kapal induk Amerika yang paling canggih, seperti USS Gerald R Ford.
Beberapa orang pengamat mengatakan bahwa inovasi seperti rudal Zircon memindahkan pengembangan teknologi militer dari sistem berbasis kapal induk. Untuk itu, Angkatan Laut AS perlu mempertimbangkan kembali peran kapal induk di masa depan.
Rahasia kehebatan senjata super milik Rusia ini, menurut Popular Mechanics yang dikutip SINDOnews dari laman military.com, adalah kemampuannya terbang rendah pada lintasan balistik atmosfer rendah. Dengan kecepatan hingga 6 match, rudal Zircon dapat menembus sistem pertahanan anti-rudal tradisional.
Kemampuan terbang dengan sangat cepat membuat tekanan udara di bagian depan membentuk awan plasma saat bergerak. Nah, awan plasma ini menyerap gelombang radio dan membuatnya tidak terdeteksi oleh sistem radar aktif. (Baca juga; Krisis di Perbatasan Ukraina: Putin Peringatkan NATO, Siap Gunakan Rudal Zircon )
Selain itu, rudal Zirkon mampu terbang menjangkau jarak 1.000 kilometer karena dibekali dengan bahan bakar canggih. Menurut Popular Mechanics, jika sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) mendeteksi rudal Zirkon dari jarak 100 mil, itu artinya hanya memiliki waktu sekitar satu menit untuk menetralisirnya.
Bahkan sistem pencegat rudal Aegis milik AS hanya punya waktu reaksi 8-10 detik untuk mencegat serangan rudal Zirkon yang masuk. Dalam waktu 8-10 detik itu, rudal Zirkon Rusia sudah menempuh jarak 20 kilometer, dan rudal pencegat tidak cukup cepat untuk mengejarnya.
Untuk mencegat rudal Zirkon Rusia, AS perlu mencegatnya saat peluncuran atau menerbangkan objek ke jalur penerbangannya. Pergeseran Rusia mengembangkan senjata hipersonik kemungkinan merupakan cara untuk bersaing dengan superioritas Amerika dalam ukuran, teknologi, dan jumlah kapal induk.
Angkatan Laut AS bermaksud untuk mempertahankan kekuatan 12 kapal induk bertenaga nuklir. Sebaliknya, Rusia hanya memiliki satu kapal induk-- dan akan dikerahkan dengan kapal tunda jika mesinnya rusak. (Baca juga; AS Rampungkan Konstruksi Radar Anti-Rudal Balistik, Ini Kehebatannya )
Saat berada di laut, salah satu dari 15 korvet kelas Buyan Rusia mampu membawa hingga 25 rudal hipersonik Zirkon. Dibutuhkan kurang dari setengah lusin rudal Zirkon untuk menenggelamkan kapal induk Amerika yang paling canggih, seperti USS Gerald R Ford.
Beberapa orang pengamat mengatakan bahwa inovasi seperti rudal Zircon memindahkan pengembangan teknologi militer dari sistem berbasis kapal induk. Untuk itu, Angkatan Laut AS perlu mempertimbangkan kembali peran kapal induk di masa depan.
(wib)