Lacak Kehidupan Lain, Ilmuwan Kaget Temukan Kembaran Bumi dan Matahari
loading...
A
A
A
GOTTINGEN - Hingga saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia telah berhasil menemukan lebih dari 4.000 exoplanet, yaitu planet-planet yang berada di luar tata surya manusia. Biasanya planet mirip Bumi sangat menarik untuk ditemukan, demi mengetahui kehidupan lain di luar angkasa.
Baru-baru ini, pengamatan yang dilakukan oleh Max Planck Institute for Solar System Research in Gottingen, Jerman. Serta bekerja sama dengan , Sonneberg Observatory, University of Göttingen, University of California, dan NASA, menemukan kembaran Bumi dan Matahari. BACA JUGA - Misteri Dagon hingga Bulan Terbentuk dari Hasil Tabrakan antar Kosmis
Para ilmuwan itu mendeteksi planet dan bintang yang terlihat mirip dengan sistem Matahari dan Bumi, dibandingkan sistem exoplanet lainnya yang pernah diamati. Planet tersebut kemudian dinamai KOI-456.04, sementara bintangnya dinamai Kepler-160. BACA JUGA - Nito N4 Skuter Listrik Bergaya Supermoto Habis dari Italia
Posisi keduanya berjarak 3.000 tahun cahaya dari Bumi. Aktivitasnya sangat mirip seperti Bumi dan Matahari. Jadi, KOI-456.04 mengorbit pada Kepler-160. Bintang tersebut juga memancarkan cahaya layaknya Matahari. Kondisi serupa sangat jarang ditemukan di bintang-bintang exoplanet.
Tidak hanya itu, mengutip dari Express, Selasa (9/6/2020), ukuran Kepler-160 juga tak jauh berbeda dengan Matahari, hanya 1% lebih besar. Sementara suhu di permukaannya hanya 300 derajat lebih dingin.
Dari hasil pengamatan peneliti, jarak antara planet dan bintang tersebut tidak terlalu dekat, layaknya Bumi dan Matahari. Sebab, semakin dekat jarak planet dengan bintangnya, semakin besar kemungkinan akan terpengaruh oleh gravitasi yang bisa menimbulkan gejolak vulkanisme, dan akan berakibat fatal bagi kehidupan yang ada.
Inilah menariknya. Tekstur KOI-456.04 dilaporkan bebatuan dengan ukuran relatif mirip Bumi. Periode orbitnya juga mirip, dengan masa orbit 378 hari, sementara Bumi 365 hari. Artinya tidak terlalu jauh berbeda.
Baru-baru ini, pengamatan yang dilakukan oleh Max Planck Institute for Solar System Research in Gottingen, Jerman. Serta bekerja sama dengan , Sonneberg Observatory, University of Göttingen, University of California, dan NASA, menemukan kembaran Bumi dan Matahari. BACA JUGA - Misteri Dagon hingga Bulan Terbentuk dari Hasil Tabrakan antar Kosmis
Para ilmuwan itu mendeteksi planet dan bintang yang terlihat mirip dengan sistem Matahari dan Bumi, dibandingkan sistem exoplanet lainnya yang pernah diamati. Planet tersebut kemudian dinamai KOI-456.04, sementara bintangnya dinamai Kepler-160. BACA JUGA - Nito N4 Skuter Listrik Bergaya Supermoto Habis dari Italia
Posisi keduanya berjarak 3.000 tahun cahaya dari Bumi. Aktivitasnya sangat mirip seperti Bumi dan Matahari. Jadi, KOI-456.04 mengorbit pada Kepler-160. Bintang tersebut juga memancarkan cahaya layaknya Matahari. Kondisi serupa sangat jarang ditemukan di bintang-bintang exoplanet.
Tidak hanya itu, mengutip dari Express, Selasa (9/6/2020), ukuran Kepler-160 juga tak jauh berbeda dengan Matahari, hanya 1% lebih besar. Sementara suhu di permukaannya hanya 300 derajat lebih dingin.
Dari hasil pengamatan peneliti, jarak antara planet dan bintang tersebut tidak terlalu dekat, layaknya Bumi dan Matahari. Sebab, semakin dekat jarak planet dengan bintangnya, semakin besar kemungkinan akan terpengaruh oleh gravitasi yang bisa menimbulkan gejolak vulkanisme, dan akan berakibat fatal bagi kehidupan yang ada.
Inilah menariknya. Tekstur KOI-456.04 dilaporkan bebatuan dengan ukuran relatif mirip Bumi. Periode orbitnya juga mirip, dengan masa orbit 378 hari, sementara Bumi 365 hari. Artinya tidak terlalu jauh berbeda.
(wbs)