Ilmuwan Temukan Satu Spesies Buaya Purba Ternyata Berdarah Hangat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Palaeontologist dari University of Edinburgh menganalisa mineral gigi dari fosil buaya dari keluarga metriorhynchid yang punah. Dalam penelitian itu diketahui kalau salah satu leluhur buaya kuno dari keluarga metriorhynchid ini ternyata berdarah hangat.
Mark Young peneliti dari Universitas Edinburgh mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat meningkatkan suhu tubuh mereka untuk tetap hangat ketika suhu berubah drastis, seperti cara yang dilakukan burung atau mamalia modern.
Kadar oksigen pada enamel gigi fosil yang dipengaruhi oleh suhu tubuh hewan. Ini memungkinkan peneliti mengukurnya untuk mengetahui apakah mereka berdarah dingin atau hangat.
Analisis menunjukkan bahwa metriorhynchid dapat meningkatkan suhu tubuh mereka di atas lingkungan mereka dengan menggunakan metabolisme mereka untuk menghasilkan panas.
"Mungkin ini telah membantu mereka berkembang selama musim dingin global sekitar 150 juta tahun yang lalu saat dinosaurus musnah," katanya seperti dikutip Daily Mail, Kamis (3/2/2022).
Buaya purba ini bisa menghasilkan suhu hangat dengan mengembangkan tubuh seperti lumba-lumba dan menjelajah ke lautan terbuka.
Sedangkan buaya yang ada saat ini dikenal berdarah dingin dan tidak dapat menghasilkan panasnya sendiri. Jadi ketika memasuki musim dingin mereka akan melakukan hibernasi selama berbulan-bulan.
"Penemuan ini membantu kita lebih memahami buaya yang aneh ini," kata Dr Mark Young.
Mark Young peneliti dari Universitas Edinburgh mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat meningkatkan suhu tubuh mereka untuk tetap hangat ketika suhu berubah drastis, seperti cara yang dilakukan burung atau mamalia modern.
Kadar oksigen pada enamel gigi fosil yang dipengaruhi oleh suhu tubuh hewan. Ini memungkinkan peneliti mengukurnya untuk mengetahui apakah mereka berdarah dingin atau hangat.
Analisis menunjukkan bahwa metriorhynchid dapat meningkatkan suhu tubuh mereka di atas lingkungan mereka dengan menggunakan metabolisme mereka untuk menghasilkan panas.
"Mungkin ini telah membantu mereka berkembang selama musim dingin global sekitar 150 juta tahun yang lalu saat dinosaurus musnah," katanya seperti dikutip Daily Mail, Kamis (3/2/2022).
Buaya purba ini bisa menghasilkan suhu hangat dengan mengembangkan tubuh seperti lumba-lumba dan menjelajah ke lautan terbuka.
Sedangkan buaya yang ada saat ini dikenal berdarah dingin dan tidak dapat menghasilkan panasnya sendiri. Jadi ketika memasuki musim dingin mereka akan melakukan hibernasi selama berbulan-bulan.
"Penemuan ini membantu kita lebih memahami buaya yang aneh ini," kata Dr Mark Young.
(ysw)