Jepang dan AS Produksi Jaringan Ginjal 3D yang Bisa Bantu Ditransplantasi ke Manusia
loading...
A
A
A
TOKYO - Ilmuwan yang berbasis di Universitas Kumamoto (Jepang) menciptakan jaringan ginjal 3D pada akhirnya, ginjal buatan untuk transplantasi pada manusia.
Dengan berfokus pada jenis jaringan yang sering diabaikan dari penelitian generasi organoid, sejenis jaringan organ yang terdiri dari berbagai jaringan pendukung dan ikat yang disebut stroma, Dr. Ryuichi Nishinakamura dan timnya mampu menghasilkan teka-teki tiga bagian terakhir yang telah mereka kerjakan selama beberapa tahun.
Setelah tiga bagian digabungkan, struktur yang dihasilkan ternyata seperti ginjal dalam arsitekturnya. Para peneliti percaya bahwa karya mereka akan digunakan untuk memajukan penelitian ginjal dan bahkan mengarah pada transplantasi organ di masa depan.
Dalam penelitian terbaru mereka, tim IMEG telah mengembangkan metode untuk menginduksi komponen ketiga dan terakhir, progenitor stroma spesifik ginjal, pada tikus.
Selanjutnya, dengan menggabungkan ketiga komponen ini secara in vitro, para peneliti mampu menghasilkan jaringan 3D seperti ginjal, yang terdiri dari tubulus bercabang luas dan beberapa struktur spesifik ginjal lainnya, seperti dikutip dari Kumamoto University, Rabu (2/2/2022).
Tak hanya Jepang, Ilmuwan dari Universitas Queensland menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk menciptakan ginjal tiruan mini yang dengan menggunakan teknologi mesin cetak 3 dimensi (3D).
Peneliti Sel Induk di Universitas Queensland telah berhasil menciptakan organ tubuh kecil di atas cawan petri yang nantinya akan dibuatkan replikanya oleh perusahaan pencetak organ tubuh Organovo.
Professor Melissa Little dari Institut Biosains Molekular, Universitas Queensland mengatakan dia sangat bersemangat untuk melanjutkan risetnya lebih jauh dengan adanya kerjasama ini.
"Pengembangan teknologi rekayasa ini akan mengubah sesuatu yang funky dan menarik di cawan patri menjadi sesuatu yang benar-benar praktis dan bisa diwujudkan," kata Profesor Little.
"[Organovo] pembuat tinta biologis, berbahan dasar polimer, yang memiliki campuran sel-sel di dalamnya dan mereka pada dasarnya dapat melakukan penyaringan dengan printer 3D tersebut,” tandasnya.
Dengan berfokus pada jenis jaringan yang sering diabaikan dari penelitian generasi organoid, sejenis jaringan organ yang terdiri dari berbagai jaringan pendukung dan ikat yang disebut stroma, Dr. Ryuichi Nishinakamura dan timnya mampu menghasilkan teka-teki tiga bagian terakhir yang telah mereka kerjakan selama beberapa tahun.
Setelah tiga bagian digabungkan, struktur yang dihasilkan ternyata seperti ginjal dalam arsitekturnya. Para peneliti percaya bahwa karya mereka akan digunakan untuk memajukan penelitian ginjal dan bahkan mengarah pada transplantasi organ di masa depan.
Dalam penelitian terbaru mereka, tim IMEG telah mengembangkan metode untuk menginduksi komponen ketiga dan terakhir, progenitor stroma spesifik ginjal, pada tikus.
Selanjutnya, dengan menggabungkan ketiga komponen ini secara in vitro, para peneliti mampu menghasilkan jaringan 3D seperti ginjal, yang terdiri dari tubulus bercabang luas dan beberapa struktur spesifik ginjal lainnya, seperti dikutip dari Kumamoto University, Rabu (2/2/2022).
Tak hanya Jepang, Ilmuwan dari Universitas Queensland menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk menciptakan ginjal tiruan mini yang dengan menggunakan teknologi mesin cetak 3 dimensi (3D).
Peneliti Sel Induk di Universitas Queensland telah berhasil menciptakan organ tubuh kecil di atas cawan petri yang nantinya akan dibuatkan replikanya oleh perusahaan pencetak organ tubuh Organovo.
Professor Melissa Little dari Institut Biosains Molekular, Universitas Queensland mengatakan dia sangat bersemangat untuk melanjutkan risetnya lebih jauh dengan adanya kerjasama ini.
"Pengembangan teknologi rekayasa ini akan mengubah sesuatu yang funky dan menarik di cawan patri menjadi sesuatu yang benar-benar praktis dan bisa diwujudkan," kata Profesor Little.
"[Organovo] pembuat tinta biologis, berbahan dasar polimer, yang memiliki campuran sel-sel di dalamnya dan mereka pada dasarnya dapat melakukan penyaringan dengan printer 3D tersebut,” tandasnya.
(wbs)