Astronom Temukan Planet Layak Huni, Bisa Jadi Pengganti Bumi
loading...
A
A
A
LONDON - Upaya para astronom untuk mencari planet yang layak huni membuahkan hasil dengan ditemukannya planet yang dekat dengan bintang katai putih. Planet yang berjarak sekitar 117 tahun cahaya ini diperkirakan memiliki air yang akan mendukung kehidupan di dalamnya.
Planet yang belum memiliki nama tersebut terdeteksi di zona layak huni bintang, di mana tidak terlalu dingin atau terlalu panas untuk menopang kehidupan. Penelitian ini diterbitkan dalam pemberitahuan bulanan Royal Astronomical Society.
Prof Jay Farihi dari University College London, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan pengamatan itu benar-benar baru bagi para astronom.
"Ini adalah pertama kalinya sesuatu terlihat di zona layak huni katai putih. Dan dengan demikian ada kemungkinan kehidupan di dunia lain yang mengorbitnya," katanya kepada BBC News, Sabtu (12/2/2022).
Sementara bintang yang sangat besar menjadi lubang hitam ketika mereka mati, sedangkan yang lebih kecil seperti matahari akan menjadi katai putih. Ini adalah bintang yang telah menggunakan semua bahan bakar nuklirnya dan kehilangan lapisan luarnya.
Mereka biasanya seukuran planet, dan memancarkan cahaya putih kebiruan saat pertama kali terbentuk. Kemungkinan planet yang berjarak 117 tahun cahaya dari Bumi diperkirakan 60 kali lebih dekat ke bintang daripada planet bumi ke matahari.
Tim peneliti tidak memiliki bukti langsung tentang keberadaan planet tersebut tetapi pergerakan 65 struktur seukuran Bulan yang mengorbit zona layak huni katai putih, menunjukkan bahwa planet itu ada di sana.
Jarak struktur dalam hubungannya satu sama lain tidak berubah, menunjukkan bahwa mereka berada di bawah pengaruh gravitasi planet di sekitarnya. “Sungguh mengejutkan tim, gerakannya sangat tepat sebagai planet," katanya.
Zona layak huni adalah pita di sekitar bintang di mana air cair bisa ada di sebuah planet, dan karenanya mendukung kehidupan. Ini sering disebut sebagai zona Goldilocks, karena jika planet terlalu dekat dengan bintang akan menjadi terlalu panas dan jika terlalu jauh akan terlalu dingin.
"Hasilnya seharusnya menjadi pemicu bagi para astronom untuk secara aktif mencari bukti langsung adanya planet di sekitar katai putih," katanya.
Planet yang belum memiliki nama tersebut terdeteksi di zona layak huni bintang, di mana tidak terlalu dingin atau terlalu panas untuk menopang kehidupan. Penelitian ini diterbitkan dalam pemberitahuan bulanan Royal Astronomical Society.
Prof Jay Farihi dari University College London, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan pengamatan itu benar-benar baru bagi para astronom.
"Ini adalah pertama kalinya sesuatu terlihat di zona layak huni katai putih. Dan dengan demikian ada kemungkinan kehidupan di dunia lain yang mengorbitnya," katanya kepada BBC News, Sabtu (12/2/2022).
Sementara bintang yang sangat besar menjadi lubang hitam ketika mereka mati, sedangkan yang lebih kecil seperti matahari akan menjadi katai putih. Ini adalah bintang yang telah menggunakan semua bahan bakar nuklirnya dan kehilangan lapisan luarnya.
Mereka biasanya seukuran planet, dan memancarkan cahaya putih kebiruan saat pertama kali terbentuk. Kemungkinan planet yang berjarak 117 tahun cahaya dari Bumi diperkirakan 60 kali lebih dekat ke bintang daripada planet bumi ke matahari.
Tim peneliti tidak memiliki bukti langsung tentang keberadaan planet tersebut tetapi pergerakan 65 struktur seukuran Bulan yang mengorbit zona layak huni katai putih, menunjukkan bahwa planet itu ada di sana.
Jarak struktur dalam hubungannya satu sama lain tidak berubah, menunjukkan bahwa mereka berada di bawah pengaruh gravitasi planet di sekitarnya. “Sungguh mengejutkan tim, gerakannya sangat tepat sebagai planet," katanya.
Baca Juga
Zona layak huni adalah pita di sekitar bintang di mana air cair bisa ada di sebuah planet, dan karenanya mendukung kehidupan. Ini sering disebut sebagai zona Goldilocks, karena jika planet terlalu dekat dengan bintang akan menjadi terlalu panas dan jika terlalu jauh akan terlalu dingin.
"Hasilnya seharusnya menjadi pemicu bagi para astronom untuk secara aktif mencari bukti langsung adanya planet di sekitar katai putih," katanya.
(ysw)