5 Bulan Bertugas di Luar Angkasa, Struktur Otak Astronot Alami Perubahan
loading...
A
A
A
Andrei Doroshin, seorang peneliti di Drexel University di Pennsylvania juga menemukan perubahan dalam hubungan saraf antara beberapa area motorik otak. Area motorik adalah pusat otak di mana perintah untuk gerakan dimulai.
“Dalam keadaan tanpa bobot, seorang astronot perlu menyesuaikan strategi gerakannya secara drastis, dibandingkan dengan Bumi. Studi kami menunjukkan bahwa otak mereka telah diatur ulang, termasuk untuk berbicara," katanya.
Studi ini merupakan bagian dari badan penelitian yang sedang berkembang yang mengeksplorasi dengan tepat bagaimana penerbangan luar angkasa. Terutama perjalanan ruang angkasa jangka panjang, mempengaruhi tubuh manusia.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa kami harus melakukan tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa pergeseran cairan dan mengurangi perubahan bentuk otak," kata Wuyts kepada Space.com.
Wuyts menambahkan bahwa salah satu ukuran yang dapat mengurangi efek ini adalah gravitasi buatan. Gravitasi buatan, secara teori, diciptakan oleh gaya inersia untuk meniru perasaan gravitasi seperti yang dialami di Bumi.
“Dalam keadaan tanpa bobot, seorang astronot perlu menyesuaikan strategi gerakannya secara drastis, dibandingkan dengan Bumi. Studi kami menunjukkan bahwa otak mereka telah diatur ulang, termasuk untuk berbicara," katanya.
Studi ini merupakan bagian dari badan penelitian yang sedang berkembang yang mengeksplorasi dengan tepat bagaimana penerbangan luar angkasa. Terutama perjalanan ruang angkasa jangka panjang, mempengaruhi tubuh manusia.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa kami harus melakukan tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa pergeseran cairan dan mengurangi perubahan bentuk otak," kata Wuyts kepada Space.com.
Wuyts menambahkan bahwa salah satu ukuran yang dapat mengurangi efek ini adalah gravitasi buatan. Gravitasi buatan, secara teori, diciptakan oleh gaya inersia untuk meniru perasaan gravitasi seperti yang dialami di Bumi.
(wib)