Fitbit Flow, Ventilator Darurat Berkualitas Tinggi
loading...
A
A
A
NEW YORK - Beberapa waktu lalu, Perusahaan Amerika Serikat (AS) yang terletak di San Fransisco Fitbit, telah mengembangkan ventilator darurat berkualitas tinggi, murah dan mudah digunakan. Mereka telah mengumumkan hasil ciptaannya untuk digunakan selama keadaan darurat kesehatan masyarakat terhadap Covid-19.
Baca Juga - Melebihi Harga Motor 600cc, Jangan Harap Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Murah
Perusahaan Fitbit memperkenalkan ventilator dengan sebutan Fitbit Flow. Mereka juga sudah mengantongi ijin Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) dari Lembaga Makanan dan Obat-Oabtan AS (FDA). BACA JUGA - Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau
Fitbit menerapkan keahlian internal secara mendalam dalam pengembangan sensor canggih dan desain perangkat keras. Mereka terinspirasi oleh MIT E-Vent Design Toolbox dengan spesifikasi sistem ventilasi yang dapat diproduksi dengan cepat.
Selama pengembangan dan pengujian, para peneliti berkonsultasi dengan dokter di Universitas Kesehatan dan Sains Oregon (OHSU) yang merawat pasien positif Covid-19 di rumah sakit OHSU. Mereka juga bekerja dengan kelompok Mass General Brigham Center for COVID Innovation untuk desain yang dapat memenuhi kebutuhan para praktisi.
"Covid-19 telah menantang kita semua untuk mendorong batas-batas inovasi dan kreativitas, dan menggunakan segala yang kita miliki untuk mengembangkan lebih cepat produk yang mendukung pasien dan sistem perawatan kesehatan dalam merawat pasien," kata James Park, salah satu pendiri sekaligus CEO Fitbit, dikutip dari laman Businesswire.
Fitbit Flow dibangun di atas kantong resusitasi standar seperti yang digunakan oleh paramedis. Alat itu dilengkapi dengan instrumen canggih, sensor dan alarm yang bekerja bersama dalam mendukung kompresi otomatis dan pemantauan pasien.
"Kami melihat peluang untuk meningkatkan keahlian kami dalam pengembangan sensor canggih, manufaktur, dan rantai pasokan global kami untuk mengatasi kebutuhan ventilator yang kritis dan berkelanjutan, serta membantu membuat perbedaan dalam perang global melawan virus ini," tambahnya.
Fitbit mengembangkan ventilator yang intuitif dan mudah digunakan untuk membantu mengurangi ketegangan pada staff medis yang biasanya diperlukan dalam pengoperasian ventilator komersial. Kemudahan itu bertujuan agar tenaga medis tidak perlu khawatir dengan ribetnya teknologi dalam merawat pasien.
Persaingan di pasar global dalam pembuatan teknologi penanganan Covid-19 membuat mereka berlomba menciptakan ventilator dengan berbagai fitur. Hal ini membuat Fitbit mampu memberikan harga sama dengan ventilator dipasaran namun dengan kombinasi dan fitur yang lebih lengkap.
Menurut Jurnal Kedokteran New England, rumah sakit di AS sudah melaporkan kekurangan peralatan utama yang diperlukan untuk merawat pasien yang sakit kritis, termasuk ventilator dan peralatan pelindung pribadi (APD) untuk staf medis. Perkiraan jumlah ventilator di AS saat ini berkisar antara 60.000 hingga 160.000 namun belum cukup digunakan dalam menangani pasien Covid-19 dalam beberapa bulan mendatang.
"Fitbit Flow adalah contoh hebat dari inovasi luar biasa yang muncul ketika akademisi dan industri menggunakan inovasi berbasis masalah untuk merespon dengan cepat kebutuhan yang penting. Covid-19 adalah penyakit baru dan kami masih harus banyak belajar tentang perkembangan, pengobatan, dan kemungkinan kambuhnya penyakit ini," kata David Sheridan, MD, MCR, Asisten Profesor Kedokteran Darurat Anak dan Co-Direktur Inovasi Klinik Darurat OHSU.
Baca Juga - Melebihi Harga Motor 600cc, Jangan Harap Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Murah
Perusahaan Fitbit memperkenalkan ventilator dengan sebutan Fitbit Flow. Mereka juga sudah mengantongi ijin Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) dari Lembaga Makanan dan Obat-Oabtan AS (FDA). BACA JUGA - Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau
Fitbit menerapkan keahlian internal secara mendalam dalam pengembangan sensor canggih dan desain perangkat keras. Mereka terinspirasi oleh MIT E-Vent Design Toolbox dengan spesifikasi sistem ventilasi yang dapat diproduksi dengan cepat.
Selama pengembangan dan pengujian, para peneliti berkonsultasi dengan dokter di Universitas Kesehatan dan Sains Oregon (OHSU) yang merawat pasien positif Covid-19 di rumah sakit OHSU. Mereka juga bekerja dengan kelompok Mass General Brigham Center for COVID Innovation untuk desain yang dapat memenuhi kebutuhan para praktisi.
"Covid-19 telah menantang kita semua untuk mendorong batas-batas inovasi dan kreativitas, dan menggunakan segala yang kita miliki untuk mengembangkan lebih cepat produk yang mendukung pasien dan sistem perawatan kesehatan dalam merawat pasien," kata James Park, salah satu pendiri sekaligus CEO Fitbit, dikutip dari laman Businesswire.
Fitbit Flow dibangun di atas kantong resusitasi standar seperti yang digunakan oleh paramedis. Alat itu dilengkapi dengan instrumen canggih, sensor dan alarm yang bekerja bersama dalam mendukung kompresi otomatis dan pemantauan pasien.
"Kami melihat peluang untuk meningkatkan keahlian kami dalam pengembangan sensor canggih, manufaktur, dan rantai pasokan global kami untuk mengatasi kebutuhan ventilator yang kritis dan berkelanjutan, serta membantu membuat perbedaan dalam perang global melawan virus ini," tambahnya.
Fitbit mengembangkan ventilator yang intuitif dan mudah digunakan untuk membantu mengurangi ketegangan pada staff medis yang biasanya diperlukan dalam pengoperasian ventilator komersial. Kemudahan itu bertujuan agar tenaga medis tidak perlu khawatir dengan ribetnya teknologi dalam merawat pasien.
Persaingan di pasar global dalam pembuatan teknologi penanganan Covid-19 membuat mereka berlomba menciptakan ventilator dengan berbagai fitur. Hal ini membuat Fitbit mampu memberikan harga sama dengan ventilator dipasaran namun dengan kombinasi dan fitur yang lebih lengkap.
Menurut Jurnal Kedokteran New England, rumah sakit di AS sudah melaporkan kekurangan peralatan utama yang diperlukan untuk merawat pasien yang sakit kritis, termasuk ventilator dan peralatan pelindung pribadi (APD) untuk staf medis. Perkiraan jumlah ventilator di AS saat ini berkisar antara 60.000 hingga 160.000 namun belum cukup digunakan dalam menangani pasien Covid-19 dalam beberapa bulan mendatang.
"Fitbit Flow adalah contoh hebat dari inovasi luar biasa yang muncul ketika akademisi dan industri menggunakan inovasi berbasis masalah untuk merespon dengan cepat kebutuhan yang penting. Covid-19 adalah penyakit baru dan kami masih harus banyak belajar tentang perkembangan, pengobatan, dan kemungkinan kambuhnya penyakit ini," kata David Sheridan, MD, MCR, Asisten Profesor Kedokteran Darurat Anak dan Co-Direktur Inovasi Klinik Darurat OHSU.
(wbs)