Perang Rusia dan Ukraina Meletus, Radiasi Nuklir di Chernobyl Meningkat Tajam
loading...
A
A
A
KIEV - Pihak berwenang Ukraina t elah memperingatkan bahwa tingkat radiasi di zona eksklusi nuklir Chernobyl telah melampaui tingkat yang dikendalikan setelah pasukan Rusia merebut daerah itu.
Seperti dilansir dari The Sun, Militer Rusia mengambil alih bekas PLTN Chernobyl kemarin dengan kondisi fasilitas penyimpanan saat itu dikabarkan tidak menentu.
Namun, data terbaru dari pemantauan radiasi otomatis menemukan bahwa tingkat kendali laju dosis radiasi gamma di zona eksklusi telah melewati tingkat aman.
Inspektorat Regulasi Nuklir Nasional Ukraina menyalahkan militer Rusia atas peningkatan radiasi tersebut.
Menurut badan tersebut, jumlah alat berat militer yang melewati zona eksklusi telah mengganggu lapisan tanah atas di lokasi sensitif.
Para pejabat juga memperingatkan bahwa itu telah mengakibatkan pelepasan debu radioaktif yang terkontaminasi ke udara, namun peningkatannya sejauh ini belum dalam jumlah yang signifikan.
Radiasi nuklir adalah energi yang dilepaskan oleh elemen radioaktif ketika terurai menjadi atom yang lebih stabil. Atom radioaktif sebenarnya dapat diproduksi dari berbagai hal di sekitar kita, mulai dari bebatuan sampai makanan.
Namun, sel-sel tubuh memiliki kemampuan untuk membersihkan kerusakan yang dilakukan radiasi tingkat rendah. Lain halnya dengan dosis radiasi yang lebih besar.
Seorang profesor dan ahli radiasi di Department of Radiation Oncology, University of Rochester, Amerika Serikat, Jacqueline Williams, mengatakan radiasi tingkat tinggi bisa mematikan. Sebab, radiasi akan mengganggu sel-sel di dalam tubuh dan menyebabkan kematian.
Kombinasi dari jumlah paparan, jenis, dan seberapa sering terpapar radiasi nuklir akan menentukan seberapa jauh efeknya pada sel dan jaringan tubuh.
Radiasi nuklir dosis rendah cenderung mengubah sel dengan modifikasi DNA, sedangkan dosis tinggi dapat membunuh sel.
Keracunan radiasi adalah sebuah istilah yang merujuk pada masalah akut akibat paparan dosis radiasi yang besar dalam waktu singkat. Keracunan radiasi juga bisa disebabkan akumulasi paparan dosis rendah dalam jangka panjang.
Seperti dilansir dari The Sun, Militer Rusia mengambil alih bekas PLTN Chernobyl kemarin dengan kondisi fasilitas penyimpanan saat itu dikabarkan tidak menentu.
Namun, data terbaru dari pemantauan radiasi otomatis menemukan bahwa tingkat kendali laju dosis radiasi gamma di zona eksklusi telah melewati tingkat aman.
Inspektorat Regulasi Nuklir Nasional Ukraina menyalahkan militer Rusia atas peningkatan radiasi tersebut.
Menurut badan tersebut, jumlah alat berat militer yang melewati zona eksklusi telah mengganggu lapisan tanah atas di lokasi sensitif.
Para pejabat juga memperingatkan bahwa itu telah mengakibatkan pelepasan debu radioaktif yang terkontaminasi ke udara, namun peningkatannya sejauh ini belum dalam jumlah yang signifikan.
Radiasi nuklir adalah energi yang dilepaskan oleh elemen radioaktif ketika terurai menjadi atom yang lebih stabil. Atom radioaktif sebenarnya dapat diproduksi dari berbagai hal di sekitar kita, mulai dari bebatuan sampai makanan.
Namun, sel-sel tubuh memiliki kemampuan untuk membersihkan kerusakan yang dilakukan radiasi tingkat rendah. Lain halnya dengan dosis radiasi yang lebih besar.
Seorang profesor dan ahli radiasi di Department of Radiation Oncology, University of Rochester, Amerika Serikat, Jacqueline Williams, mengatakan radiasi tingkat tinggi bisa mematikan. Sebab, radiasi akan mengganggu sel-sel di dalam tubuh dan menyebabkan kematian.
Kombinasi dari jumlah paparan, jenis, dan seberapa sering terpapar radiasi nuklir akan menentukan seberapa jauh efeknya pada sel dan jaringan tubuh.
Radiasi nuklir dosis rendah cenderung mengubah sel dengan modifikasi DNA, sedangkan dosis tinggi dapat membunuh sel.
Keracunan radiasi adalah sebuah istilah yang merujuk pada masalah akut akibat paparan dosis radiasi yang besar dalam waktu singkat. Keracunan radiasi juga bisa disebabkan akumulasi paparan dosis rendah dalam jangka panjang.
(wbs)