Penemuan 5 Sumur Purbakala di Jalur Mesir-Palestina, Pernah Jadi Pos Militer Pasukan Firaun
loading...
A
A
A
KAIRO - Sebanyak 5 sumur purbakala ditemukan wilayah Tell El Kedwa di Sinai Utara, tepat di jalur Mesir -Palestina. Sumur kuno ini berada di Rute Militer Horus dan pernah menjadi pos pasukan Firaun pada abad ke-13.
Rute Militer Horus digunakan selama kerajaan lama, tengah, dan baru, pada era Mesir kuno. Rute ini digambarkan dalam prasasti di beberapa situs arkeologi terkemuka Mesir lainnya, termasuk Kuil Karnak Luxor.
Pada masa kejayaannya, rute tersebut membentang sepanjang 220 kilometer dan menghubungkan Mesir dengan Palestina. Di lokasi penemuan sumur di Tell El Kedwa, terdapat benteng yang digunakan sebagai titik kontrol militer untuk melindungi perbatasan timur Mesir dan menjaga akses ke wilayah utara.
Kementerian Purbakala Mesir mengatakan bahwa sumur itu dibangun sebelum pemerintahan Seti I (1292-1190BC), tetapi tidak memberikan keterangan waktu pastinya. Sumur-sumur itu ditemukan di luar tembok benteng Tell El Kedwa, salah satu dari beberapa benteng besar di daerah itu.
Saat ditemukan, empat sumur diisi pasir untuk mencegah digunakan tentara Persia, yang menyerbu Mesir pada 525 SM. Sumur kelima, yang tidak ditimbun pasir, memiliki kedalaman lebih dari tiga meter.
“Sumur kelima dibangun secara serampangan, tidak sesuai dengan gaya pada masa itu,” keterangan Kementerian Purbakala Mesir dikutip SINDOnews dari laman Thenationalnews, Selasa (1/3/2022).
Di situs bersejarah itu juga ditemukan 13 cincin tembikar dan beberapa pot tanah liat dari dinasti ke-26 Mesir kuno (664–525BC), yang dikenal sebagai periode Saite. Kementerian mengatakan penggalian misi adalah bagian dari proyek nasional yang lebih besar untuk mengembangkan provinsi Sinai Utara, yang banyak memiliki situs firaun untuk dijadikan objek wisata.
Tim arkeologi lain yang melakukan penelitian di dekat benteng Tell El Kedwa menemukan sebuah pusat penyimpanan besar dari periode Saite. Di dalam ruangan besar, ditemukan setumpuk pot tanah liat.
Di dalam tembok benteng, ditemukan sisa-sisa tungku pembakaran dari periode Saite. Tempat pembakaran itu adalah bagian dari bengkel peleburan tembaga besar. Pecahan tembaga juga ditemukan di dekat tempat pembakaran.
Rute Militer Horus digunakan selama kerajaan lama, tengah, dan baru, pada era Mesir kuno. Rute ini digambarkan dalam prasasti di beberapa situs arkeologi terkemuka Mesir lainnya, termasuk Kuil Karnak Luxor.
Pada masa kejayaannya, rute tersebut membentang sepanjang 220 kilometer dan menghubungkan Mesir dengan Palestina. Di lokasi penemuan sumur di Tell El Kedwa, terdapat benteng yang digunakan sebagai titik kontrol militer untuk melindungi perbatasan timur Mesir dan menjaga akses ke wilayah utara.
Baca Juga
Kementerian Purbakala Mesir mengatakan bahwa sumur itu dibangun sebelum pemerintahan Seti I (1292-1190BC), tetapi tidak memberikan keterangan waktu pastinya. Sumur-sumur itu ditemukan di luar tembok benteng Tell El Kedwa, salah satu dari beberapa benteng besar di daerah itu.
Saat ditemukan, empat sumur diisi pasir untuk mencegah digunakan tentara Persia, yang menyerbu Mesir pada 525 SM. Sumur kelima, yang tidak ditimbun pasir, memiliki kedalaman lebih dari tiga meter.
“Sumur kelima dibangun secara serampangan, tidak sesuai dengan gaya pada masa itu,” keterangan Kementerian Purbakala Mesir dikutip SINDOnews dari laman Thenationalnews, Selasa (1/3/2022).
Baca Juga
Di situs bersejarah itu juga ditemukan 13 cincin tembikar dan beberapa pot tanah liat dari dinasti ke-26 Mesir kuno (664–525BC), yang dikenal sebagai periode Saite. Kementerian mengatakan penggalian misi adalah bagian dari proyek nasional yang lebih besar untuk mengembangkan provinsi Sinai Utara, yang banyak memiliki situs firaun untuk dijadikan objek wisata.
Tim arkeologi lain yang melakukan penelitian di dekat benteng Tell El Kedwa menemukan sebuah pusat penyimpanan besar dari periode Saite. Di dalam ruangan besar, ditemukan setumpuk pot tanah liat.
Di dalam tembok benteng, ditemukan sisa-sisa tungku pembakaran dari periode Saite. Tempat pembakaran itu adalah bagian dari bengkel peleburan tembaga besar. Pecahan tembaga juga ditemukan di dekat tempat pembakaran.
(wib)