Siberia Wilayah Paling Dingin di Dunia, Ini Alasan 336.200 Orang Rusia Betah Tinggal di Sana

Sabtu, 05 Maret 2022 - 23:01 WIB
loading...
Siberia Wilayah Paling...
Wilayah Siberia di sebelah utara Rusia sudah terkenal sebagai daerah yang dingin, bahkan Ibu Kota Yakuts merupakan kota yang paling dingin di dunia. Foto/Live Science
A A A
YAKUTS - Wilayah Siberia di sebelah utara Rusia sudah terkenal sebagai daerah yang dingin , bahkan Ibu Kota Yakuts merupakan kota yang paling dingin di dunia. Temperatur di Kota Yakuts bisa mencapai minus 60 derajat Celcius.

Bahkan beberapa warga di Yakuts mengatakan pernah mengalami suhu yang lebih dingin selama beberapa hari. Namun, mereka tidak dapat memverifikasinya karena termometer hanya sanggup mengukur sampai suhu minus 63 derajat celcius.

Selain Yakuts, ada kota yang lebih dingin di wilayah Siberia, yaitu Oymyakon. Suhu terendah di Kota Oymyakon tercatat sampai minus 71,2 derajat celcius pada tahun 1924. Jarak antara Kota Yakuts dan Oymyakon sekitar 928 kilometer dan mengabiskan waktu 21 jam ditempuh dengan mengendarai mobil.



Jadi mengapa kedua tempat di Siberia itu begitu dingin? Alex Decaria, seorang profesor meteorologi di Millersville University di Pennsylvania mengatakan, Siberia menjadi sangat dingin karena kombinasi lintang tinggi dan massa tanah yang besar. Kombinasi faktor-faktor ini telah menyebabkan penciptaan zona tekanan tinggi semi-permanen yang terbentuk di atas Siberia di musim dingin, yang dikenal sebagai "Siberia High."

"Tekanan tinggi atas benua lintang tinggi diketahui umumnya memiliki udara yang stabil, kelembaban rendah dan langit yang jelas, yang menghasilkan suhu permukaan yang sangat dingin," kata Decaria kepada Science Live dikutip SINDOnews, Sabtu (5/3/2022).
Siberia Wilayah Paling Dingin di Dunia, Ini Alasan 336.200 Orang Rusia Betah Tinggal di Sana


Mengapa banyak orang terus bertahan hidup di lingkungan yang sulit dan kejam ini? Diketahui Yakutsk adalah rumah bagi sekitar 336.200 orang dan di Oymyakon ada sekitar 500 Rusia yang tinggal di sana.



Salah satu alasan orang bertahan tinggal di Yakutsk karena sebagian besar mereka bekerja untuk Alrosa. Ini adalah sebuah perusahaan yang menjalankan tambang berlian di kota itu.

"Saya pikir orang akan bangga bisa bertahan hidup dan dengan kecerdikan berhasil tinggal di tempat-tempat yang keras," kata Cara Ocobock, seorang antropolog biologis dan direktur Laboratorium Energetika Manusia di Universitas Notre Dame.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2600 seconds (0.1#10.140)