Ini Rahasia Mengapa Hiu Megalodon Bisa Berukuran Raksasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan jawaban dari rahasia mengapa hiu megalodon memiliki ukuran sebesar raksasa. Ukuran hiu megalodon memang sangat fantastis jika dibandingkan dengan ukuran hiu-hiu yang ada saat ini.
Bayangkan saja, salah satu fosil gigi hiu megalodon yang ditemukan memiliki ukuran sebesar manusia. Jadi meski sudah 3,6 juta tahun hewan itu menghilang, hiu megalodon sudah diyakini sebagai hiu raksasa yang pernah mendominasi lautan.
Nah, baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan oleh seorang peneliti DePaul University di Chicago menyebutkan ada faktor yang diabaikan yang memengaruhi hiu megalodon bisa begitu besar.
Dalam penelitian yang dilaporkan ke jurnal Historical Biology pada 6 Maret lalu, para peneliti menganalisis data dari penelitian sebelumnya tentang ukuran dan lokasi megalodon. Mereka ingin melihat apakah ada korelasi antara seberapa besar hiu itu dan di mana sisa-sisa mereka ditemukan.
Kenshu Shimada, Profesor Paleobiologi di DePaul University di Chicago, mengatakan penelitian yang telah mereka lakukan menemukan adanya korelasi antara ukuran mamalia laut dan beberapa ikan dan suhu air tempat mereka berenang. Hewan yang lebih besar sering ditemukan di bagian laut yang lebih dingin, dan kecil di daerah yang lebih hangat.
Temuan ini sejalan dengan prinsip yang disebut Aturan Bergmann dimana suhu lingkungan mempengaruhi ukuran tubuh hewan. Dari situ Kenshu Shimada kemudian ingin melihat apakah aturan ini berlaku untuk hiu megalodon juga.
"Sepengetahuan kami, aturan Bergmann tidak pernah secara eksplisit diakui untuk hiu hidup mana pun,” Kenshu Shimada menjelaskan. “Namun, kurangnya contoh modern tidak boleh dianggap sebagai bukti bahwa ide kami salah, terutama karena fakta bahwa tidak ada hiu modern yang sebanding dengan megalodon," tambahnya.
Dalam penelitian itu Kenshu Shimada dan rekan-rekannya melakukan penelusuran pada fosil gigi sembilan megalodon yang ditemukan di Amerika Serikat, Panama, Peru, Chili, dan Spanyol. Untuk mendapatkan gambaran akurat tentang perairan tempat mereka tinggal, mereka berupaya mengetahui perubahan suhu lautan dari waktu ke waktu.
Setelah menyesuaikan waktu dan suhu laut, mereka mengamati bahwa megalodon yang lebih besar tampaknya terkonsentrasi di garis lintang yang lebih tinggi, sementara yang lebih kecil berkumpul di dekat khatulistiwa. “Yang membuat kami terkejut adalah fakta bahwa kesimpulan yang sama masih bisa ditarik dari penelitian sebelumnya jika suhu permukaan laut purba berbasis garis lintang dipertimbangkan,” catat Kenshu Shimada.
Jadi intinya semakin dingin tempat hiu megalodon tinggal maka semakin tinggi potensi ukuran tubuhnya membesar. Jadi memang tidak semua megalodon akan menjadi sebesar raksasa.
"Studi kami menunjukkan bahwa tidak semua individu tumbuh dengan ukuran yang sama besar, tetapi ukuran tubuh maksimal mereka tergantung dimana mereka tinggal,” kata Kenshu Shimada.
Bayangkan saja, salah satu fosil gigi hiu megalodon yang ditemukan memiliki ukuran sebesar manusia. Jadi meski sudah 3,6 juta tahun hewan itu menghilang, hiu megalodon sudah diyakini sebagai hiu raksasa yang pernah mendominasi lautan.
Nah, baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan oleh seorang peneliti DePaul University di Chicago menyebutkan ada faktor yang diabaikan yang memengaruhi hiu megalodon bisa begitu besar.
Dalam penelitian yang dilaporkan ke jurnal Historical Biology pada 6 Maret lalu, para peneliti menganalisis data dari penelitian sebelumnya tentang ukuran dan lokasi megalodon. Mereka ingin melihat apakah ada korelasi antara seberapa besar hiu itu dan di mana sisa-sisa mereka ditemukan.
Kenshu Shimada, Profesor Paleobiologi di DePaul University di Chicago, mengatakan penelitian yang telah mereka lakukan menemukan adanya korelasi antara ukuran mamalia laut dan beberapa ikan dan suhu air tempat mereka berenang. Hewan yang lebih besar sering ditemukan di bagian laut yang lebih dingin, dan kecil di daerah yang lebih hangat.
Temuan ini sejalan dengan prinsip yang disebut Aturan Bergmann dimana suhu lingkungan mempengaruhi ukuran tubuh hewan. Dari situ Kenshu Shimada kemudian ingin melihat apakah aturan ini berlaku untuk hiu megalodon juga.
"Sepengetahuan kami, aturan Bergmann tidak pernah secara eksplisit diakui untuk hiu hidup mana pun,” Kenshu Shimada menjelaskan. “Namun, kurangnya contoh modern tidak boleh dianggap sebagai bukti bahwa ide kami salah, terutama karena fakta bahwa tidak ada hiu modern yang sebanding dengan megalodon," tambahnya.
Dalam penelitian itu Kenshu Shimada dan rekan-rekannya melakukan penelusuran pada fosil gigi sembilan megalodon yang ditemukan di Amerika Serikat, Panama, Peru, Chili, dan Spanyol. Untuk mendapatkan gambaran akurat tentang perairan tempat mereka tinggal, mereka berupaya mengetahui perubahan suhu lautan dari waktu ke waktu.
Setelah menyesuaikan waktu dan suhu laut, mereka mengamati bahwa megalodon yang lebih besar tampaknya terkonsentrasi di garis lintang yang lebih tinggi, sementara yang lebih kecil berkumpul di dekat khatulistiwa. “Yang membuat kami terkejut adalah fakta bahwa kesimpulan yang sama masih bisa ditarik dari penelitian sebelumnya jika suhu permukaan laut purba berbasis garis lintang dipertimbangkan,” catat Kenshu Shimada.
Jadi intinya semakin dingin tempat hiu megalodon tinggal maka semakin tinggi potensi ukuran tubuhnya membesar. Jadi memang tidak semua megalodon akan menjadi sebesar raksasa.
"Studi kami menunjukkan bahwa tidak semua individu tumbuh dengan ukuran yang sama besar, tetapi ukuran tubuh maksimal mereka tergantung dimana mereka tinggal,” kata Kenshu Shimada.
(wsb)