Kiamat Dampak Perang Nuklir, Ilmuwan Prediksi Ini yang Akan Terjadi

Jum'at, 18 Maret 2022 - 13:25 WIB
loading...
Kiamat Dampak Perang...
Hamish de Bretton-Gordon, seorang ahli senjata kimia dan nuklir di Magdalene College mengatakan, saat ini sudah lebih dekat ke Perang Dunia Ketiga. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyiagakan pasukan nuklirnya menimbulkan kekhawatiran perang nuklir segera meletus. Ilmuwan memperkirakan, sekitar 770 juta orang akan tewas seketika ketika perang nuklir yang digambarkan sebagai perang dunia ketiga ini meletus.

Dikutip dari Express, Jumat (18/3/2022), pernyataan Presiden Rusia dianggap sebagai "pernyataan agresif" dari Barat. AS memperingatkan bahwa akan ada harga mahal yang harus dibayar setelah Putin memicu kekhawatiran bahwa Rusia mungkin menggunakan senjata kimia.

Namun negara barat pantas khawatir karena Kementerian Luar Negeri Rusia mengklaim telah menemukan bukti program senjata biologis AS di Ukraina. Ini diyakini Gedung Putih dapat digunakan Rusia sebagai pembenaran untuk serangan dengan senjata pemusnah massal (WMD).



Melihat ketegangan ini, Hamish de Bretton-Gordon, seorang ahli senjata kimia dan nuklir di Magdalene College mengatakan, saat ini sudah lebih dekat ke Perang Dunia Ketiga daripada titik mana pun sejak tahun 1970-an era perang dingin.

Jika perang nuklir pecah, kerusakan apa yang dapat ditimbulkan oleh 6.000 cadangan nuklir Rusia? Di samping kematian massal, pastinya serangan senjata nuklir akan menyebabkan kontaminasi berkepanjangan dari radioaktif yang dapat menyebabkan tumor dan cacat lahir.

"Ledakan nuklir juga akan menciptakan gelombang cahaya, inframerah, dan ultraviolet. Ini juga akan menghasilkan bola api besar dan sangat panas yang mampu membakar segalanya," kata Gordon.

Para ahli juga mengatakan, perang yang menggunakan kurang dari satu persen persenjataan nuklir di seluruh dunia dapat memiliki konsekuensi yang merugikan bagi ketahanan pangan global yang tak tertandingi dalam sejarah modern.



Sebuah studi tahun 2014, menggunakan skenario yang sama, dampak radiasi akan menyebabkan kerusakan luas pada kesehatan manusia, pertanian, dan ekosistem darat dan perairan dan dapat memicu “kelaparan nuklir global.

Studi lain pada tahun 2008 melihat dampak dari skenario pecahnya perang nuklir Rusia-AS. Diperkirakan Rusia akan meluncurkan 2.200 nuklirnya ke Barat. Sedangkan AS juga akan mengerahkan 2.200 senjata nuklirnya yang akan diarahkan ke Rusia dan China.

Penelitian tersebut memperkirakan bahwa itu akan menyebabkan 770 juta kematian langsung dan menghasilkan jelaga dari bangunan dan pohon yang terbakar. Jumlah kematian itu sama dengan sekitar seperlima dari seluruh populasi AS saat ini.



Sedangkan penelitian yang dilakukan tahun 2019 menunjukan kalau perang nuklir akan memicu musim dingin nuklir dengan suhu tetap di bawah titik beku di belahan bumi utara. Bahkan musim dingin nuklir ini akan terjadi juga selama musim panas dan berlangsung selama beberapa tahun.

Dengan lebih banyak hulu ledak nuklir digunakan, dapat diperkirakan bahwa konflik nuklir dapat mendorong umat manusia mendekati ambang kehancuran. Mayoritas yang lolos dari kematian akibat ledakan akan menderita kematian yang lebih mengerikan dari dampak radiasi, menurut Mark Lynas, penulis Six Degrees: Our Future on a Hotter Planet.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2549 seconds (0.1#10.140)