Ini Desain Orbital Reef, Stasiun Luar Angkasa Baru Komersial Milik Konsorsium Perusahaan AS
loading...
A
A
A
COLORADO SPRINGS - Orbital Reef, stasiun luar angkasa komersial yang dikembangkan oleh konsorsium perusahaan Amerika Serikat (AS), telah menyelesaikan tinjauan desain awal. Blue Origin dan Sierra Space, mitra utama dalam proyek tersebut, mengumumkan pada 5 April 2022 bahwa Orbital Reef telah menyelesaikan tinjauan persyaratan sistem.
Tinjauan tersebut merupakan salah satu tonggak pertama dalam Perjanjian Space Act yang didanai NASA senilai USD130 juta (Rp1,8 triliun) yang diberikan kepada konsorsium perusahaan sebagai bagian dari program Tujuan Orbit Bumi Rendah Komersial atau Commercial Low Earth Orbit Destinations (CLD).
Tinjauan tersebut memeriksa desain Orbital Reef serta spesifikasi teknisnya, operasi yang direncanakan dan kelayakan rencana pengembangan. Sierra Space mengatakan tinjauan tersebut tidak menyebabkan perubahan dalam desain stasiun.
“Tinjauan tersebut adalah tonggak penting menuju komersialisasi orbit rendah Bumi,” kata Brent Sherwood, Wakil Presiden Senior Program Pengembangan Lanjutan untuk Blue Origin, dikutip SINDOnews dari laman SpaceNews, Kamis (7/4/2022).
Yang sangat menarik adalah bagaimana tim Orbital Reef menggabungkan tujuan NASA dengan kebutuhan orang lain untuk mempromosikan pasar komersial baru,” lanjut Sherwood.
Blue Origin dan Sierra Space mengumumkan Orbital Reef pada Oktober 2021 sebagai bagian dari kemitraan dengan Boeing, Redwire Space, dan beberapa perusahaan serta organisasi lainnya. Stasiun ini menampilkan serangkaian modul laboratorium dan tempat tinggal.
Blue Origin akan mengembangkan modul inti stasiun dan menyediakan layanan peluncuran pada roket New Glenn-nya, sementara Sierra Space akan menawarkan modul LIFE yang dapat diperluas dan kendaraan Dream Chaser untuk transportasi kargo dan kru.
Orbital Reef adalah salah satu dari tiga proposal untuk memenangkan Program CLD NASA. Sebuah tim yang mencakup Nanoracks dan Lockheed Martin menerima dana USD160 juta (Rp2,3 triliun) untuk bekerja di stasiun Starlab.
Tinjauan tersebut merupakan salah satu tonggak pertama dalam Perjanjian Space Act yang didanai NASA senilai USD130 juta (Rp1,8 triliun) yang diberikan kepada konsorsium perusahaan sebagai bagian dari program Tujuan Orbit Bumi Rendah Komersial atau Commercial Low Earth Orbit Destinations (CLD).
Tinjauan tersebut memeriksa desain Orbital Reef serta spesifikasi teknisnya, operasi yang direncanakan dan kelayakan rencana pengembangan. Sierra Space mengatakan tinjauan tersebut tidak menyebabkan perubahan dalam desain stasiun.
“Tinjauan tersebut adalah tonggak penting menuju komersialisasi orbit rendah Bumi,” kata Brent Sherwood, Wakil Presiden Senior Program Pengembangan Lanjutan untuk Blue Origin, dikutip SINDOnews dari laman SpaceNews, Kamis (7/4/2022).
Yang sangat menarik adalah bagaimana tim Orbital Reef menggabungkan tujuan NASA dengan kebutuhan orang lain untuk mempromosikan pasar komersial baru,” lanjut Sherwood.
Blue Origin dan Sierra Space mengumumkan Orbital Reef pada Oktober 2021 sebagai bagian dari kemitraan dengan Boeing, Redwire Space, dan beberapa perusahaan serta organisasi lainnya. Stasiun ini menampilkan serangkaian modul laboratorium dan tempat tinggal.
Blue Origin akan mengembangkan modul inti stasiun dan menyediakan layanan peluncuran pada roket New Glenn-nya, sementara Sierra Space akan menawarkan modul LIFE yang dapat diperluas dan kendaraan Dream Chaser untuk transportasi kargo dan kru.
Orbital Reef adalah salah satu dari tiga proposal untuk memenangkan Program CLD NASA. Sebuah tim yang mencakup Nanoracks dan Lockheed Martin menerima dana USD160 juta (Rp2,3 triliun) untuk bekerja di stasiun Starlab.