AS Waswas 70% Aset Rusia dan China Menguasai Luar Angkasa

Kamis, 14 April 2022 - 11:01 WIB
loading...
AS Waswas 70% Aset Rusia dan China Menguasai Luar Angkasa
Sebuah laporan baru dari Defense Intelligence Agency (DIA) menyebutkan ada peningkatan kemampuan luar angkasa China dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Foto/c4isrnet
A A A
WASHINGTON - Sebuah laporan baru dari Badan Intelijen Pertahanan atau Defense Intelligence Agency (DIA) menyebutkan ada peningkatan kemampuan luar angkasa China dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Rusia dan China dicurigai berniat mengembangkan kekuatan untuk memperluas konflik di masa depan ke luar angkasa.

Laporan berjudul “Tantangan terhadap Keamanan di Luar Angkasa” yang tidak diklasifikasikan mengikuti laporan DIA 2019 yang mensurvei program luar angkasa dan counterspace yang dilakukan oleh negara-negara musuh, termasuk Rusia, Cina, Korea Utara, dan Iran. Laporan 2022 menyoroti pertumbuhan dalam sistem orbit Rusia dan China serta upaya untuk mengatur kemampuan ruang militer mereka dengan lebih baik

“Bukti niat kedua negara untuk melemahkan Amerika Serikat dan kepemimpinan sekutu dalam domain ruang angkasa dapat dilihat dalam pertumbuhan aset gabungan di orbit China dan Rusia, yang tumbuh sekitar 70% hanya dalam dua tahun,” kata Petugas Intelijen DIA for Space and Counterspace John Huth dalam jumpa pers Selasa 12 April 2022 yang dikutip SINDOnews dari laman c4isrnet, Kamis (14/4/2022).



Perluasan kemampuan itu mengikuti peningkatan gabungan kekuatan sebesar 200% antara 2015 dan 2018. Ini mencerminkan pengakuan kedua negara atas ketergantungan Amerika Serikat pada aset ruang angkasa dan perannya sebagai pemimpin dalam domain tersebut.

“Seiring bertambahnya jumlah negara antariksa dan kemampuan counterspace menjadi lebih terintegrasi ke dalam operasi militer, postur ruang angkasa AS akan semakin ditantang dan aset di orbit akan menghadapi risiko baru,” kata Huth.

Huth mencatat bahwa karena laporan itu selesai sebelum invasi Rusia ke Ukraina, itu tidak termasuk rincian tentang bagaimana Rusia dapat menggunakan kemampuan counterspace dalam konflik itu. “Domain luar angkasa yang aman, stabil, dan dapat diakses sangat penting karena tantangan bagi Amerika Serikat dan kemampuan luar angkasa sekutu kami terus meningkat,” katanya.



Laporan tersebut juga menyoroti kekhawatiran tentang ancaman puing-puing di orbit, yang menyatakan kemungkinan tabrakan antara "benda-benda telantar yang besar" di orbit rendah Bumi semakin meningkat dan "akan terus meningkat hingga setidaknya 2030." Ancaman itu diperparah oleh pengujian anti-satelit seperti uji coba ASAT Rusia pada November lalu.

“Bahkan jika pedoman internasional dan nasional dibuat mengikat secara hukum, ambang batas mitigasi dibuat lebih ketat, atau jika kepatuhan bahkan mendekati 100%, masih akan ada masalah puing-puing yang tangguh dari sisa-sisa 63 tahun pertama operasi ruang angkasa,” kata laporan itu.

Survei DIA mengikuti rilis laporan kemampuan counterspace dari dua think-tank Washington, DC: Secure World Foundation dan Center for Strategic and International Studies. Laporan tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas counterspace selama setahun terakhir, dan laporan CSIS memperkirakan 2022 bisa menjadi "titik balik penting dalam keamanan ruang angkasa".

Ini mengingat penggunaan kemampuan counterspace Rusia seperti gangguan GPS dan serangan dunia maya dalam perangnya di Ukraina. Ini menunjukkan Rusia dan China mempunyai kemampuan yang baik tentang luar angkasa.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)