Ini Beda Rudal Hipersonik Kinzhal dan Zirkon, Senjata Andalan Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Perang Rusia Ukraina secara tidak langsung telah mengangkat pamor senjata hipersonik naik ke permukaan. Apalagi Rusia secara resmi mengonfirmasi untuk pertama kali penggunaan rudal hipersonik di medan perang Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui telah menembakkan rudal hipersonik Kinzhal ke depot amunisi di sekitar kota Deliatyn di barat daya Ukraina, pada 19 Maret 2022. Ini adalah pertama kali senjata hipersonik digunakan dalam pertempuran yang ditembakkan dari pesawat tempur MiG 31.
Rusia sejak 1980 sudah mengembangkan rudal hipersonik dan sampai saat ini ada 3 rudal hipersonik andalan Rusia yang sudah masuk layanan militer. Tiga rudal hipersonik yang berhasil dikembangkan Rusia, adalah Kh-47M2 Kinzhal, 3M22 Zirkon, dan Avangard (Hypersonic Glide Vehicle).
Rudal Kinzhal pertama kali dikenalkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 1 Maret 2018, sebagai salah satu dari enam senjata strategis Rusia yang baru. Seminggu kemudian, Angkatan Dirgantara Rusia melakukan uji tembak pertama rudal Kinzhal dari pesawat MiG-31B di atas Rusia Barat Daya.
Dikutip dari laman Missiledefenseadvocacy, rudal hipersonik Kinzhal memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km, kecepatan lebih dari Mach 10, dan kemampuan manuver mengelak di setiap tahap penerbangan. Rudal Kinzhal mampu membawa hulu ledak konvensional dan bisa diganti dengan hulu ledak nuklir dengan berat sama 480 kg.
Rudal Kinzhal merupakan modernisasi dari sistem rudal balistik Iskander-M, sehingga penyebutan sebagai rudal hipersonik agak menyesatkan. Sebab, hampir semua rudal balistik mencapai kecepatan hipersonik atau di atas Mach 5.
Rudal Kinzhal, sama seperti Iskander-M, memiliki dimensi serupa, yaitu panjang 8 meter, diameter bodi 1 meter, dan berat peluncuran sekitar 4.300 kg. Bedanya rudal Iskander-M diluncurkan dari darat, sedangkan rudal Kinzhal diluncurkan dari udara menggunakan pesawat pembom Tu-22M3 atau interceptor MiG-31K.
Jadi dapat diartikan rudal Kinzhal adalah rudal balistik yang diluncurkan dari udara sehingga bisa menembus kecepatan maksimal Mach 10. Karena diluncurkan dari udara, rudal Kinzhal desainnya sedikit berbeda, yaitu kemudi yang diperkecil dan punya ekor rudal untuk melindungi nozel mesin selama terbang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui telah menembakkan rudal hipersonik Kinzhal ke depot amunisi di sekitar kota Deliatyn di barat daya Ukraina, pada 19 Maret 2022. Ini adalah pertama kali senjata hipersonik digunakan dalam pertempuran yang ditembakkan dari pesawat tempur MiG 31.
Rusia sejak 1980 sudah mengembangkan rudal hipersonik dan sampai saat ini ada 3 rudal hipersonik andalan Rusia yang sudah masuk layanan militer. Tiga rudal hipersonik yang berhasil dikembangkan Rusia, adalah Kh-47M2 Kinzhal, 3M22 Zirkon, dan Avangard (Hypersonic Glide Vehicle).
Rudal Kinzhal pertama kali dikenalkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 1 Maret 2018, sebagai salah satu dari enam senjata strategis Rusia yang baru. Seminggu kemudian, Angkatan Dirgantara Rusia melakukan uji tembak pertama rudal Kinzhal dari pesawat MiG-31B di atas Rusia Barat Daya.
Dikutip dari laman Missiledefenseadvocacy, rudal hipersonik Kinzhal memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km, kecepatan lebih dari Mach 10, dan kemampuan manuver mengelak di setiap tahap penerbangan. Rudal Kinzhal mampu membawa hulu ledak konvensional dan bisa diganti dengan hulu ledak nuklir dengan berat sama 480 kg.
Rudal Kinzhal merupakan modernisasi dari sistem rudal balistik Iskander-M, sehingga penyebutan sebagai rudal hipersonik agak menyesatkan. Sebab, hampir semua rudal balistik mencapai kecepatan hipersonik atau di atas Mach 5.
Rudal Kinzhal, sama seperti Iskander-M, memiliki dimensi serupa, yaitu panjang 8 meter, diameter bodi 1 meter, dan berat peluncuran sekitar 4.300 kg. Bedanya rudal Iskander-M diluncurkan dari darat, sedangkan rudal Kinzhal diluncurkan dari udara menggunakan pesawat pembom Tu-22M3 atau interceptor MiG-31K.
Jadi dapat diartikan rudal Kinzhal adalah rudal balistik yang diluncurkan dari udara sehingga bisa menembus kecepatan maksimal Mach 10. Karena diluncurkan dari udara, rudal Kinzhal desainnya sedikit berbeda, yaitu kemudi yang diperkecil dan punya ekor rudal untuk melindungi nozel mesin selama terbang.