NASA Minta SpaceX dan Amazon Kembangkan Perangkat Komunikasi Antariksa Baru
loading...
A
A
A
NEW YORK - NASA telah meminta SpaceX, Amazon, dan empat perusahaan Amerika Serikat lainnya untuk bersama-sama mengembangkan layanan komunikasi antariksa generasi terbaru. Ini dimaksudkan untuk mendukung misi luar angkasa di masa depan.
Saat ini, NASA mengandalkan sistem Tracking and Data Relay Satellite (TDRS) untuk komunikasi antariksa. Banyak dari sistem komunikasinya ini merupakan lansiran tahun 80-an dan 90-an yang sudah cukup usang dan akan segera disuntik mati beberapa tahun kedepan.
NASA menjelaskan bahwa penggunaan layanan komunikasi antariksa generasi terbaru secara komersial nantinya akan dapat mengurangi biaya dan memungkinkannya untuk memfokuskan upaya pada eksplorasi ruang angkasa dan misi sains.
"Mengadopsi kemampuan SATCOM komersial akan memberdayakan misi untuk meningkatkan investasi sektor swasta yang jauh melebihi apa yang dapat dilakukan pemerintah," kata NASA seperti dikutip dari Engadget, Jumat (22/4/2022).
Dengan menggunakan teknologi terbaru yang dikembangkan oleh perusahaan komersial seperti SpaceX, Amazon, dan perusahaan lainnya, maka agensi akan memiliki akses berkelanjutan ke inovasi apa pun yang mereka masukkan ke dalam sistem.
NASA berharap proyek bersama ini dapat diselesaikan sesuai jadwal, dengan demonstrasi pertama berlangsung pada tahun 2025 mendatang dan berhasil menghadirkan layanan komunikasi dua arah baru yang berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi.
NASA akan menandatangani beberapa kontrak jangka panjang dengan perusahaan yang diminta dengan nilai kontrak yang berbeda-beda. Untuk SpaceX senilai USD 69,95 juta (Rp 1 triliun), Amazon USD 67 juta (Rp 961 miliar), dan empat perusahaan lainnya USD141 juta (Rp 2 triliun).
Saat ini, NASA mengandalkan sistem Tracking and Data Relay Satellite (TDRS) untuk komunikasi antariksa. Banyak dari sistem komunikasinya ini merupakan lansiran tahun 80-an dan 90-an yang sudah cukup usang dan akan segera disuntik mati beberapa tahun kedepan.
NASA menjelaskan bahwa penggunaan layanan komunikasi antariksa generasi terbaru secara komersial nantinya akan dapat mengurangi biaya dan memungkinkannya untuk memfokuskan upaya pada eksplorasi ruang angkasa dan misi sains.
"Mengadopsi kemampuan SATCOM komersial akan memberdayakan misi untuk meningkatkan investasi sektor swasta yang jauh melebihi apa yang dapat dilakukan pemerintah," kata NASA seperti dikutip dari Engadget, Jumat (22/4/2022).
Dengan menggunakan teknologi terbaru yang dikembangkan oleh perusahaan komersial seperti SpaceX, Amazon, dan perusahaan lainnya, maka agensi akan memiliki akses berkelanjutan ke inovasi apa pun yang mereka masukkan ke dalam sistem.
NASA berharap proyek bersama ini dapat diselesaikan sesuai jadwal, dengan demonstrasi pertama berlangsung pada tahun 2025 mendatang dan berhasil menghadirkan layanan komunikasi dua arah baru yang berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi.
NASA akan menandatangani beberapa kontrak jangka panjang dengan perusahaan yang diminta dengan nilai kontrak yang berbeda-beda. Untuk SpaceX senilai USD 69,95 juta (Rp 1 triliun), Amazon USD 67 juta (Rp 961 miliar), dan empat perusahaan lainnya USD141 juta (Rp 2 triliun).
(wbs)