Kurang Menarik, Reptil Terancam Punah dari Bumi

Jum'at, 29 April 2022 - 11:30 WIB
loading...
Kurang Menarik, Reptil Terancam Punah dari Bumi
Iguana Jamaika terancam punah karena kehadiran spesies invasif dan naiknya permukaan air laut. Foto/BBC
A A A
JAKARTA - Hewan-hewan reptil seperti King Kobra, buaya dan kura-kura terancam punah dari bumi karena minimnya upaya konservasi. Hal itu terungkap dalam laporan yang dibuat oleh Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Conservation International untuk IUCN Red List of Threatened Species baru-baru ini.

Dalam penelitian itu disebutkan satu dari lima reptil yang ada di dunia terancam punah . Disebutkan BBC, penelitian dilakukan secara menyeluruh yang melibatkan 10.000 spesies reptil di seluruh dunia dan dilakukan selama 15 tahun.

Minimnya upaya penyelamatan atau konservasi terhadap reptil menurut mereka terjadi karena kurangnya ketertarikan manusia terhadap hewan-hewan itu. Banyak dari mereka justru lebih fokus pada penyelamatan hewan-hewan berbulu.



Kurang Menarik, Reptil Terancam Punah dari Bumi


Padahal meski bentuknya tidak menarik, reptil justru memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia. Menurut Profesor Blair Hedges dari Temple University Philadelphia, Amerika Serikat, reptil membantu manusia dalam mengendalikan populasi serangga dan hewan pengerat.

Hal itu juga dibenarkan Dr Bruce Young dari Nature Serve yang mengatakan perlu keseriusan dan kesepakatan berbagai pihak di seluruh dunia untuk membendung ancaman kepunahan itu. "Reptil bagi sebagian orang diangap sebagai hewan yang tidak karismatik. Penyelematan yang dilakukan saat ini lebih banyak fokus pada vertebrata berbulu," jelas Dr Bruce Young.



Dalam laporan itu juga disebutkan apa yang terjadi jika sebanyak 1.829 reptil punah dari bumi. Diprediksi bumi akan kehilangan sejarah evolusi yang telah berjalan selama 15,6 miliar tahun. Termasuk perjalanan kemampuan adaptasi reptil terhadap lingkungan yang beraneka ragam.

"Karena reptil sangat beragam, mereka menghadapi berbagai ancaman di habitat-habitat yang sangat berbeda. Perlu dilakukan upaya menyeluruh untuk menyelamatkan mereka," jelas Neil Cox, Manager of the IUCN-Conservation International Biodiversity Assessment Unit.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1867 seconds (0.1#10.140)