Ini Rahasia Mengapa di Laut Dalam Banyak Ditemukan Binatang Berukuran Raksasa
loading...
A
A
A
FLORIDA - Di bagian terdalam dan terdingin dari lautan , makhluk laut terutama invertebrata atau hewan tanpa tulang punggung dapat tumbuh mencapai ukuran yang sangat besar . Cumi-cumi, laba-laba laut, cacing, dan berbagai jenis hewan lainnya tumbuh dengan ukuran raksasa atau dikenal dengan fenomena gigantisme.
Misalnya di perairan subantartika banyak cumi-cumi raksasa (Mesonychoteuthis hamiltoni) yang berukuran sekitar 14 kali lebih panjang dari cumi-cumi panah (Nototodarus sloanii) yang umum ditemukan di Selandia Baru. Jauh di perairan Pasifik yang terpencil, ada spons laut seukuran minivan.
Ada apa dengan air laut yang dalam dan dingin sehingga menyebabkan banyak binatang tumbuh begitu besar? Padahal menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2006 di Journal of Biogeography di bagian terdalam lautan, sumber daya sangat terbatas.
Sebagian besar makanan berasal dari perairan yang lebih dangkal dan hanya sebagian kecil yang berada di kedalaman laut. Ketika makanan langka, ternyata memiliki ukuran badan yang lebih besar memberikan keuntungan dalam berburu mangsa.
Menurut Alicia Bitondo, aquarist senior di Monterey Bay Aquarium di California, yang bekerja dengan spesies laut dalam, hewan yang lebih besar dapat bergerak lebih cepat dan lebih jauh untuk mencari makanan atau pasangan. Mereka memiliki metabolisme yang lebih efisien dan lebih baik dalam menyimpan makanan.
“Jadi ketika sesuatu seperti bangkai besar hanyut ke perairan yang lebih dalam, predator besar dapat mengkonsumsi lebih banyak dan menyimpan energi itu untuk waktu yang lebih lama,” kata Bitondo dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin 99/5/2022).
Suhu dingin di laut dalam juga dapat memicu gigantisme dengan memperlambat metabolisme hewan secara signifikan. Makhluk di ekosistem ini sering tumbuh dan dewasa sangat lambat, seperti hiu Greenland (Somniosus microcephalus).
Hiu yang bergerak lambat ini dapat tumbuh hingga panjangnya 7,3 meter dan beratnya dapat mencapai 1,4 metrik ton. Untuk mencapai pertumbuhan itu dicapai dalam rentang waktu yang berlangsung selama berabad-abad.
“Hiu Greenland tumbuh sekitar 1 sentimeter per tahun dan tidak mencapai kematangan seksual sampai mereka berusia sekitar 150 tahun. Sebagian karena kurangnya pemangsa di laut dalam sehingga hiu ini dapat hidup begitu lama dan tumbuh begitu besar,” tambahnya.
Sebelum manusia bertemu dengan raksasa laut dalam, mereka menemukannya di dekat Kutub Selatan. Di dekat Antartika, gigantisme terjadi lebih dekat ke permukaan. Ada siput laut raksasa, bunga karang, cacing, laba-laba laut, dan bahkan organisme bersel satu raksasa yang membeku di air yang lebih dangkal.
“Mungkin ada sesuatu di Antartika yang memungkinkan [spesies raksasa] hidup lebih dekat ke permukaan. Ini terkait dengan pasokan oksigen di perairan dingin yang mengelilingi benua beku,” kata Art Woods, seorang ahli ekofisiologi yang telah mempelajari gigantisme kutub dan profesor di University of Montana di Missoula
Menurut Survei Geologi AS (USGS) perairan kutub memiliki konsentrasi oksigen tinggi. Tapi, hewan di lingkungan ini menggunakan oksigen dengan sangat lambat, karena suhu air dingin mengurangi tingkat metabolisme mereka.
Dengan suplai oksigen yang melimpah jauh melebihi kebutuhan, ini menghilangkan hambatan untuk tumbuh menjadi besar. “Lingkungan memungkinkan mereka untuk mengembangkan ukuran tubuh dan ukuran jaringan yang lebih besar tanpa menderita kekurangan oksigen,” katanya.
Misalnya di perairan subantartika banyak cumi-cumi raksasa (Mesonychoteuthis hamiltoni) yang berukuran sekitar 14 kali lebih panjang dari cumi-cumi panah (Nototodarus sloanii) yang umum ditemukan di Selandia Baru. Jauh di perairan Pasifik yang terpencil, ada spons laut seukuran minivan.
Ada apa dengan air laut yang dalam dan dingin sehingga menyebabkan banyak binatang tumbuh begitu besar? Padahal menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2006 di Journal of Biogeography di bagian terdalam lautan, sumber daya sangat terbatas.
Sebagian besar makanan berasal dari perairan yang lebih dangkal dan hanya sebagian kecil yang berada di kedalaman laut. Ketika makanan langka, ternyata memiliki ukuran badan yang lebih besar memberikan keuntungan dalam berburu mangsa.
Menurut Alicia Bitondo, aquarist senior di Monterey Bay Aquarium di California, yang bekerja dengan spesies laut dalam, hewan yang lebih besar dapat bergerak lebih cepat dan lebih jauh untuk mencari makanan atau pasangan. Mereka memiliki metabolisme yang lebih efisien dan lebih baik dalam menyimpan makanan.
“Jadi ketika sesuatu seperti bangkai besar hanyut ke perairan yang lebih dalam, predator besar dapat mengkonsumsi lebih banyak dan menyimpan energi itu untuk waktu yang lebih lama,” kata Bitondo dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin 99/5/2022).
Suhu dingin di laut dalam juga dapat memicu gigantisme dengan memperlambat metabolisme hewan secara signifikan. Makhluk di ekosistem ini sering tumbuh dan dewasa sangat lambat, seperti hiu Greenland (Somniosus microcephalus).
Hiu yang bergerak lambat ini dapat tumbuh hingga panjangnya 7,3 meter dan beratnya dapat mencapai 1,4 metrik ton. Untuk mencapai pertumbuhan itu dicapai dalam rentang waktu yang berlangsung selama berabad-abad.
“Hiu Greenland tumbuh sekitar 1 sentimeter per tahun dan tidak mencapai kematangan seksual sampai mereka berusia sekitar 150 tahun. Sebagian karena kurangnya pemangsa di laut dalam sehingga hiu ini dapat hidup begitu lama dan tumbuh begitu besar,” tambahnya.
Sebelum manusia bertemu dengan raksasa laut dalam, mereka menemukannya di dekat Kutub Selatan. Di dekat Antartika, gigantisme terjadi lebih dekat ke permukaan. Ada siput laut raksasa, bunga karang, cacing, laba-laba laut, dan bahkan organisme bersel satu raksasa yang membeku di air yang lebih dangkal.
“Mungkin ada sesuatu di Antartika yang memungkinkan [spesies raksasa] hidup lebih dekat ke permukaan. Ini terkait dengan pasokan oksigen di perairan dingin yang mengelilingi benua beku,” kata Art Woods, seorang ahli ekofisiologi yang telah mempelajari gigantisme kutub dan profesor di University of Montana di Missoula
Menurut Survei Geologi AS (USGS) perairan kutub memiliki konsentrasi oksigen tinggi. Tapi, hewan di lingkungan ini menggunakan oksigen dengan sangat lambat, karena suhu air dingin mengurangi tingkat metabolisme mereka.
Dengan suplai oksigen yang melimpah jauh melebihi kebutuhan, ini menghilangkan hambatan untuk tumbuh menjadi besar. “Lingkungan memungkinkan mereka untuk mengembangkan ukuran tubuh dan ukuran jaringan yang lebih besar tanpa menderita kekurangan oksigen,” katanya.
(wib)