Setelah 30 Tahun Rusia Pertama Kali Luncurkan Roket Angara 1.2, Bawa Satelit Militer Kosmos 2555
loading...
A
A
A
MOSKOW - Setelah 30 tahun Rusia untuk pertama kali meluncurkan roket Angara 1.2 dari Kosmodrom Plesetsk, 800 kilometer utara Moskow, Jumat 6 Mei 2022. Roket Angara 1.2 mampu membawa muatan sebesar 6.600 pon (2.294 Kg), meluncurkan satelit militer Kosmos 2555.
Misi dimulai dengan lepas landas dari kompleks peluncuran Situs 35 di Kosmodrom Plesetsk pukul 19.55 GMT (15.55 EDT). Peluncur roket Angara 1.2 yang memiliki tinggi 42 meter dengan mesin utama RD-191 diarahkan pada lintasan utara dari Plesetsk.
Data pelacakan Amerika Serikat (AS) menunjukkan muatan yang ditempatkan di orbit kutub antara 173 mil dan 182 mil (279 km dan 294 km). Dikutip dari laman spaceflightnow, Senin (9/5/2022), peluncuran tersebut menandai penerbangan orbit pertama dari roket Angara 1.2.
Roket ini merupakan sebuah peluncur kelas ringan yang dirancang untuk mengangkut satelit militer dan sipil Rusia ke luar angkasa. Keluarga roket Angara juga mencakup konfigurasi Angara A5, pengangkat berat yang menggabungkan lima inti booster tahap pertama Angara.
Peluncuran pada hari Jumat adalah pertama kalinya roket Angara mengerahkan satelit nyata ke orbit. Pejabat Rusia tidak merilis rincian tentang muatan, yang diberi nama Kosmos 2555 dalam skema penamaan Kementerian Pertahanan Rusia untuk satelit militer.
Awak darat Rusia memasang huruf "Z" pada fairing muatan roket Angara. Tampilan tersebut umumnya dikaitkan dengan dukungan untuk serangan militer Rusia di Ukraina.
Ketinggian dan kemiringan orbit Kosmos 2555 membuat pengamat satelit berspekulasi bahwa itu adalah pesawat ruang angkasa pengintai militer kecil Rusia, yang dikenal sebagai EMKA. Rusia meluncurkan dua satelit EMKA pertama pada 2018 dan 2021.
Roket menggunakan mesin RD-191 yang berbahan bakar minyak tanah mampu menghasilkan 430.000 pon daya dorong dan ditembakkan selama tiga setengah menit. Kemudian tahap booster pada roket dilepaskan, dan tahap kedua menyalakan mesin RD-0124 berasal dari powerplant yang diterbangkan di atas Soyuz Rusia.
Mesin modul layanan yang dapat dihidupkan ulang, atau tahap ketiga, ditembakkan di sebelah satelit militer Rusia pada ketinggian, kecepatan, dan kemiringan yang tepat untuk penempatan. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan peluncuran itu sukses, dan data pelacakan militer AS mengonfirmasi bahwa roket itu menempatkan muatannya ke orbit.
Roket Angara 1.2, yang dikembangkan oleh kontraktor utama Khrunichev, 30 tahun lalu setelah runtuhnya Uni Soviet. Pemerintah Rusia memberikan lampu hijau untuk pengembangan roket Angara pada tahun 1992.
Setelah Khrunichev memenangkan kontrak untuk merancang dan membangun Angara, pemerintah Rusia menyatakan roket tersebut harus mulai beroperasi pada tahun 2005. Namun kesulitan pendanaan berulang kali menunda program Angara.
Roket Angara 1.2 dapat menempatkan muatan lebih dari tiga metrik ton (6.600 pon) ke orbit ketinggian rendah. Sedangkan roket Angara A5 dapat mengangkut hingga 24,5 metrik ton (54.000 pon) ke orbit rendah, atau 5,4 metrik ton (11.900 pon) ke orbit transfer geostasioner dengan ketinggian lebih tinggi.
Misi dimulai dengan lepas landas dari kompleks peluncuran Situs 35 di Kosmodrom Plesetsk pukul 19.55 GMT (15.55 EDT). Peluncur roket Angara 1.2 yang memiliki tinggi 42 meter dengan mesin utama RD-191 diarahkan pada lintasan utara dari Plesetsk.
Data pelacakan Amerika Serikat (AS) menunjukkan muatan yang ditempatkan di orbit kutub antara 173 mil dan 182 mil (279 km dan 294 km). Dikutip dari laman spaceflightnow, Senin (9/5/2022), peluncuran tersebut menandai penerbangan orbit pertama dari roket Angara 1.2.
Roket ini merupakan sebuah peluncur kelas ringan yang dirancang untuk mengangkut satelit militer dan sipil Rusia ke luar angkasa. Keluarga roket Angara juga mencakup konfigurasi Angara A5, pengangkat berat yang menggabungkan lima inti booster tahap pertama Angara.
Peluncuran pada hari Jumat adalah pertama kalinya roket Angara mengerahkan satelit nyata ke orbit. Pejabat Rusia tidak merilis rincian tentang muatan, yang diberi nama Kosmos 2555 dalam skema penamaan Kementerian Pertahanan Rusia untuk satelit militer.
Awak darat Rusia memasang huruf "Z" pada fairing muatan roket Angara. Tampilan tersebut umumnya dikaitkan dengan dukungan untuk serangan militer Rusia di Ukraina.
Ketinggian dan kemiringan orbit Kosmos 2555 membuat pengamat satelit berspekulasi bahwa itu adalah pesawat ruang angkasa pengintai militer kecil Rusia, yang dikenal sebagai EMKA. Rusia meluncurkan dua satelit EMKA pertama pada 2018 dan 2021.
Roket menggunakan mesin RD-191 yang berbahan bakar minyak tanah mampu menghasilkan 430.000 pon daya dorong dan ditembakkan selama tiga setengah menit. Kemudian tahap booster pada roket dilepaskan, dan tahap kedua menyalakan mesin RD-0124 berasal dari powerplant yang diterbangkan di atas Soyuz Rusia.
Mesin modul layanan yang dapat dihidupkan ulang, atau tahap ketiga, ditembakkan di sebelah satelit militer Rusia pada ketinggian, kecepatan, dan kemiringan yang tepat untuk penempatan. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan peluncuran itu sukses, dan data pelacakan militer AS mengonfirmasi bahwa roket itu menempatkan muatannya ke orbit.
Roket Angara 1.2, yang dikembangkan oleh kontraktor utama Khrunichev, 30 tahun lalu setelah runtuhnya Uni Soviet. Pemerintah Rusia memberikan lampu hijau untuk pengembangan roket Angara pada tahun 1992.
Setelah Khrunichev memenangkan kontrak untuk merancang dan membangun Angara, pemerintah Rusia menyatakan roket tersebut harus mulai beroperasi pada tahun 2005. Namun kesulitan pendanaan berulang kali menunda program Angara.
Roket Angara 1.2 dapat menempatkan muatan lebih dari tiga metrik ton (6.600 pon) ke orbit ketinggian rendah. Sedangkan roket Angara A5 dapat mengangkut hingga 24,5 metrik ton (54.000 pon) ke orbit rendah, atau 5,4 metrik ton (11.900 pon) ke orbit transfer geostasioner dengan ketinggian lebih tinggi.
(wib)