Begini Keganasan Serangan Bom Termobarik TOS-1A Rusia, Dampak Kerusakannya Bikin Ngeri
loading...
A
A
A
“Dinding dan permukaan di dalam area yang terkena ledakan tidak selalu mampu memberikan perlindungan, bahkan menyebabkan beberapa gelombang tekanan, sehingga memperkuat efek kerusakan dan dapat merobohkan struktur bangunan,” lanjut TRADOC.
Sistem bom Termobarik ditembakan dari sistem roket peluncuran ganda (multiple launch rocket system/MLRS) TOS-1A, yang merupakan varian dari TOS-1 pada dari akhir Perang Dingin. TOS-1A memasuki layanan militer Rusia pada tahun 2001 dengan sistem lengkap dipasang pada sasis tank T-72.
Pertama kali digunakan oleh Angkatan Darat Rusia di Chechnya, sebagai dukungan tembakan tidak langsung dari unit infanteri dan tank tempur utama. Kendaraan ini dilengkapi dengan sistem peluncuran berputar yang mampu membawa hingga 24 roket termobarik dan dapat diluncurkan dalam waktu enam hingga 12 detik.
“Efek sekundernya adalah panas bersuhu tinggi sekitar 2.500-3.000° C. Ledakan yang tidak sempurna menghasilkan efek yang hampir menghancurkan, nyala api bersuhu tinggi dengan durasi lama yang luas. Dampak kerusakan bom Termobarik secara psikologis menyebabkan trauma dan melemahkan fisik lawan.” Keterangan TRADOC.
Rusia menggunakan senjata destruktif ini untuk menghancurkan kekuatan militer Ukraina yang berlindung di dalam parit atau bawah tanah. Dilaporkan ada beberapa unit militer Ukraina menggunakan struktur dan garis parit dalam pertahanan di wilayah Donbas. Jadi bom Termobarik berperan penting dalam menghancurkan pertahanan yang kokoh semacam itu.
Baca Juga
Sistem bom Termobarik ditembakan dari sistem roket peluncuran ganda (multiple launch rocket system/MLRS) TOS-1A, yang merupakan varian dari TOS-1 pada dari akhir Perang Dingin. TOS-1A memasuki layanan militer Rusia pada tahun 2001 dengan sistem lengkap dipasang pada sasis tank T-72.
Pertama kali digunakan oleh Angkatan Darat Rusia di Chechnya, sebagai dukungan tembakan tidak langsung dari unit infanteri dan tank tempur utama. Kendaraan ini dilengkapi dengan sistem peluncuran berputar yang mampu membawa hingga 24 roket termobarik dan dapat diluncurkan dalam waktu enam hingga 12 detik.
“Efek sekundernya adalah panas bersuhu tinggi sekitar 2.500-3.000° C. Ledakan yang tidak sempurna menghasilkan efek yang hampir menghancurkan, nyala api bersuhu tinggi dengan durasi lama yang luas. Dampak kerusakan bom Termobarik secara psikologis menyebabkan trauma dan melemahkan fisik lawan.” Keterangan TRADOC.
Rusia menggunakan senjata destruktif ini untuk menghancurkan kekuatan militer Ukraina yang berlindung di dalam parit atau bawah tanah. Dilaporkan ada beberapa unit militer Ukraina menggunakan struktur dan garis parit dalam pertahanan di wilayah Donbas. Jadi bom Termobarik berperan penting dalam menghancurkan pertahanan yang kokoh semacam itu.
(wib)