Zadira Senjata Laser Rusia yang Bisa Merusak Sistem GPS Lawan
loading...
A
A
A
MOSCOW - Zadira senjata laser milik Rusia yang telah digunakan di medan perang di Ukraina begitu sangat menakutkannya, meskipun Amerika Serikat (AS) mengatakan tidak ada bukti terkait penggunaan senjata ini. Faktanya Zadira adalah senjata canggih dengan segudang kelebihan.
Yury Borisov, Wakil Perdana Menteri Rusia, yang bertanggung jawab atas pengembangan militer, mengatakan kepada TV Rusia bahwa prototipe laser yang disebut Zadira sedang dikerahkan di Ukraina dan telah membakar drone Ukraina dalam waktu lima detik pada jarak 5 km (tiga mil).
Cara kerja Zadira disebut berbeda dengan Persevet, laser generasi terdahulu milik Rusia.
"Jika Persevet membutakan, maka senjata laser generasi terbaru ini mengarah pada penghancuran fisik target dengan penghancuran termal yang membuat target terbakar karena panas," kata Borisov seperti dilansir dari Russian Today.
Pernyataan Borisov menunjukkan bahwa Rusia telah membuat kemajuan signifikan dengan senjata laser, tren yang menarik bagi kekuatan nuklir lain seperti Amerika Serikat dan China.
Selain manfaat dalam peperangan konvensional dengan membakar drone, sistem pengintaian yang menyilaukan juga memiliki dampak strategis karena satelit digunakan untuk memantau rudal balistik antarbenua yang membawa senjata nuklir.
Bahaya lagi, Zadira merupakan tambahan dari sistem laser sebelumnya yang disebut Peresvet - dinamai dari nama seorang biksu prajurit Ortodoks abad pertengahan - yang dapat digunakan untuk menyilaukan satelit yang mengorbit tinggi di atas Bumi dan mencegah mereka mengumpulkan informasi.
Yury Borisov, Wakil Perdana Menteri Rusia, yang bertanggung jawab atas pengembangan militer, mengatakan kepada TV Rusia bahwa prototipe laser yang disebut Zadira sedang dikerahkan di Ukraina dan telah membakar drone Ukraina dalam waktu lima detik pada jarak 5 km (tiga mil).
Baca Juga
Cara kerja Zadira disebut berbeda dengan Persevet, laser generasi terdahulu milik Rusia.
"Jika Persevet membutakan, maka senjata laser generasi terbaru ini mengarah pada penghancuran fisik target dengan penghancuran termal yang membuat target terbakar karena panas," kata Borisov seperti dilansir dari Russian Today.
Pernyataan Borisov menunjukkan bahwa Rusia telah membuat kemajuan signifikan dengan senjata laser, tren yang menarik bagi kekuatan nuklir lain seperti Amerika Serikat dan China.
Selain manfaat dalam peperangan konvensional dengan membakar drone, sistem pengintaian yang menyilaukan juga memiliki dampak strategis karena satelit digunakan untuk memantau rudal balistik antarbenua yang membawa senjata nuklir.
Bahaya lagi, Zadira merupakan tambahan dari sistem laser sebelumnya yang disebut Peresvet - dinamai dari nama seorang biksu prajurit Ortodoks abad pertengahan - yang dapat digunakan untuk menyilaukan satelit yang mengorbit tinggi di atas Bumi dan mencegah mereka mengumpulkan informasi.
(wbs)