Biola Milik Albert Einstein Terjual Rp222 Miliar
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sebuah biola milik musisi Amerika-Rusia dan pernah digunakan dalam soundtrack film Wizard of Oz terjual di sebuah lelang di New York Kamis lalu seharga USD15,3 juta (Rp222 miliar), sedikit lebih rendah dari rekor untuk instrumen tersebut, menurut perusahaan lelang Tarisio.
Biola yang dibuat pada tahun 1714 oleh Antonio Stradivari (Stradivarius) dan dimiliki oleh Toscha Seidel tidak hanya digunakan dalam film klasik Hollywood tahun 1939, tetapi juga digunakan untuk mengajar muridnya yang terkenal, Albert Einstein.
“Biola ini digunakan oleh ilmuwan dan matematikawan legendaris. Mereka memainkan alat musik ini di kediaman Einstein di Princeton, New Jersey, ”kata pendiri Tarisio, Jason Price seperti dilansir dari AFP Minggu (12/6/2022).
Seidel beremigrasi ke Amerika Serikat (AS) pada 1930-an, sementara Einstein memulai hidup baru di AS setelah melarikan diri dari Rezim Nazi di Eropa. Keduanya ambil bagian dalam konser di New York pada tahun 1933 untuk mendukung ilmuwan Jerman berdarah Yahudi itu.
Dari ribuan alat musik yang diproduksi Stradivari, hanya 600 yang diketahui masih eksis hingga saat ini.
“Dari 600 instrumen itu, banyak yang disimpan oleh yayasan dan tidak akan dijual,” kata Price.
Biola ini sebelumnya dimiliki oleh Munetsugu Collection di Jepang. Tarisio tidak mengungkapkan identitas pembelinya.
Rekor lelang biola Stradivari ditetapkan pada tahun 2011 ketika sebuah biola yang dijuluki Lady Blunt milik Lady Anne Blunt, cucu penyair legendaris Lord Byron, dijual seharga USd15,9 juta (Rp231 miliar) di London.
Biola yang dibuat pada tahun 1714 oleh Antonio Stradivari (Stradivarius) dan dimiliki oleh Toscha Seidel tidak hanya digunakan dalam film klasik Hollywood tahun 1939, tetapi juga digunakan untuk mengajar muridnya yang terkenal, Albert Einstein.
“Biola ini digunakan oleh ilmuwan dan matematikawan legendaris. Mereka memainkan alat musik ini di kediaman Einstein di Princeton, New Jersey, ”kata pendiri Tarisio, Jason Price seperti dilansir dari AFP Minggu (12/6/2022).
Seidel beremigrasi ke Amerika Serikat (AS) pada 1930-an, sementara Einstein memulai hidup baru di AS setelah melarikan diri dari Rezim Nazi di Eropa. Keduanya ambil bagian dalam konser di New York pada tahun 1933 untuk mendukung ilmuwan Jerman berdarah Yahudi itu.
Dari ribuan alat musik yang diproduksi Stradivari, hanya 600 yang diketahui masih eksis hingga saat ini.
“Dari 600 instrumen itu, banyak yang disimpan oleh yayasan dan tidak akan dijual,” kata Price.
Biola ini sebelumnya dimiliki oleh Munetsugu Collection di Jepang. Tarisio tidak mengungkapkan identitas pembelinya.
Rekor lelang biola Stradivari ditetapkan pada tahun 2011 ketika sebuah biola yang dijuluki Lady Blunt milik Lady Anne Blunt, cucu penyair legendaris Lord Byron, dijual seharga USd15,9 juta (Rp231 miliar) di London.
(wbs)