Kairyu Pembangkit Listrik Bawah Laut Buatan Jepang Siap Dikomersialkan
loading...
A
A
A
Negeri Sakura Jepang telah beralih ke lautan untuk menghasilkan energi hijau yang berkelanjutan. Setelah bertahun-tahun melewati fase pengembangan, akhirnya pembangkit listrik bawah laut " Kairyu " siap dikomersialkan.
Seperti dilansir dari Ubergizmo, Jumat (17/6/2022), Kairyu yang dalam bahasa Inggris adalah Seadragon akan mulai memasuki tahap pembangunan. Dan diprediksi akan bisa beroperasi dan memberikan manfaat 10 tahun mendatang.
Kairyu sendiri dirancang untuk memanfaatkan energi dari arus bawah laut, yang berbeda dari pembangkit listrik tenaga pasang surut. Arus bawah laut memiliki aliran yang lebih lambat tetapi mungkin terjadi di area yang jauh lebih besar.
Ini berarti lebih banyak generator dapat digunakan, dan tentu akan memberikan energi yang lebih besar. Pada kedalaman 50 meter, pembangkit listrik Kairyu juga berada di lokasi yang lebih aman daripada genset pasang surut.
Untuk diketahui, Jepang dilanda sejumlah besar topan setiap tahun, dan mereka dapat menghasilkan gelombang besar yang membahayakan. Kedalaman ini diharapkan akan memertahankan Kairyu dari banyak bencana yang mengancam.
Setiap proyek bawah laut penuh dengan tantangan karena lautan tetap menjadi tempat yang sulit untuk dijangkau, terlebih pembangkit listrik ini memiliki bobot sekitar 330 ton. Namun, dengan pengujian maka proyek ini bukan hal mustahil.
Bahkan proyek dan strategi ini dapat menjadi salah satu cara yang paling hemat biaya, andal, dan terukur untuk memanfaatkan energi bersih. Ini jauh lebih efisien daripada pembang listrik energi angin dan juga energi matahari.
Jepang bukanlah tempat yang ideal untuk energi matahari, dan generator pasang surut sulit digunakan karena ada begitu banyak aktivitas angkatan laut di sekitar Jepang . Tantangan ini lah yang mendorong Jepang untuk menciptakan peluang yang jauh lebih baik.
Seperti dilansir dari Ubergizmo, Jumat (17/6/2022), Kairyu yang dalam bahasa Inggris adalah Seadragon akan mulai memasuki tahap pembangunan. Dan diprediksi akan bisa beroperasi dan memberikan manfaat 10 tahun mendatang.
Kairyu sendiri dirancang untuk memanfaatkan energi dari arus bawah laut, yang berbeda dari pembangkit listrik tenaga pasang surut. Arus bawah laut memiliki aliran yang lebih lambat tetapi mungkin terjadi di area yang jauh lebih besar.
Ini berarti lebih banyak generator dapat digunakan, dan tentu akan memberikan energi yang lebih besar. Pada kedalaman 50 meter, pembangkit listrik Kairyu juga berada di lokasi yang lebih aman daripada genset pasang surut.
Untuk diketahui, Jepang dilanda sejumlah besar topan setiap tahun, dan mereka dapat menghasilkan gelombang besar yang membahayakan. Kedalaman ini diharapkan akan memertahankan Kairyu dari banyak bencana yang mengancam.
Setiap proyek bawah laut penuh dengan tantangan karena lautan tetap menjadi tempat yang sulit untuk dijangkau, terlebih pembangkit listrik ini memiliki bobot sekitar 330 ton. Namun, dengan pengujian maka proyek ini bukan hal mustahil.
Bahkan proyek dan strategi ini dapat menjadi salah satu cara yang paling hemat biaya, andal, dan terukur untuk memanfaatkan energi bersih. Ini jauh lebih efisien daripada pembang listrik energi angin dan juga energi matahari.
Jepang bukanlah tempat yang ideal untuk energi matahari, dan generator pasang surut sulit digunakan karena ada begitu banyak aktivitas angkatan laut di sekitar Jepang . Tantangan ini lah yang mendorong Jepang untuk menciptakan peluang yang jauh lebih baik.
(wbs)