Misteri Kutukan Firaun Tutankhamun yang Membunuh 10 Ilmuwan dan Jutawan Terungkap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Misteri kutukan Firaun Tutankhamun yang berujung pada kematian 10 ilmuwan dan jutawan akhirnya terungkap sudah. Ternyata misteri itu dibuat karena masalah sepele bahkan merupakan rekayasa semata.
Misteri kutukan Firaun Tutankhamun diketahui bermula ketika arkeolog terkenal Inggris, Howard Carter menemukan kuburan dari Firaun Tutankhamun pada 4 November 1922. Uniknya setelah penemuan itu tersiar berita penyandang dana dari perburuan kuburan itu, George Edward Stanhope Molyneux Herbert atau Lord Carnarvon meninggal dunia. Tepatnya enam bulan setelah kuburan Firaun Tutankhamun ditemukan.
Disebutkan The Telegraph, Lord Carnarvon memang ikut hadir bersama Howard Carter membuka kuburan Firaun Tutankhamun. Saat itu Lord Carnarvon malah meminta Howard Carter agar menunggu dirinya sampai ke Mesir untuk sama-sama membuka makam tersebut.
Misteri kematian Lord Carnarvon yang terjadi pada 5 April 1923 ternyata tidak berhenti di situ. George Jay Gould, jutawan Amerika yang ikut menghadiri pembukaan kuburan juga meninggal dunia pada 16 Mei 1923.
Tanggal kematian dua orang yang berdekatan itu yang akhirnya membuat semua orang was-was. Apalagi tidak hanya para jutawan yang mensponsori misi arkeologi itu yang jadi korban, para ilmuwan yang ikut terlibat juga ikut meninggal dunia.
Misalnya Hugh Evelyn-White, arkeolog sekaligus rekan Howard Carter yang meninggal dunia dengan bunuh diri pada 9 September 1924. Aaron Ember, ahli sejarah Mesir kuno dari Amerika Serikat yang meninggal dunia saat rumahnya terbakar habis.
Dari catatan Nile FM disebutkan ada 10 orang ilmuwan dan jutawan yang akhirnya meninggal dunia setelah kuburan Firaun Tutankhamun itu dibongkar. Dari situlah akhirnya kisah mistis kutukan Firaun Tutankhamun mengemuka.
Hanya saja berita tentang kutukan Firaun Tutankhamun itu ternyata menurut dokumenter Channel 4 justru adalah rekayasa. Berita kutukan terjadi karena persaingan antar media.
Misteri kutukan Firaun Tutankhamun diketahui bermula ketika arkeolog terkenal Inggris, Howard Carter menemukan kuburan dari Firaun Tutankhamun pada 4 November 1922. Uniknya setelah penemuan itu tersiar berita penyandang dana dari perburuan kuburan itu, George Edward Stanhope Molyneux Herbert atau Lord Carnarvon meninggal dunia. Tepatnya enam bulan setelah kuburan Firaun Tutankhamun ditemukan.
Disebutkan The Telegraph, Lord Carnarvon memang ikut hadir bersama Howard Carter membuka kuburan Firaun Tutankhamun. Saat itu Lord Carnarvon malah meminta Howard Carter agar menunggu dirinya sampai ke Mesir untuk sama-sama membuka makam tersebut.
Misteri kematian Lord Carnarvon yang terjadi pada 5 April 1923 ternyata tidak berhenti di situ. George Jay Gould, jutawan Amerika yang ikut menghadiri pembukaan kuburan juga meninggal dunia pada 16 Mei 1923.
Tanggal kematian dua orang yang berdekatan itu yang akhirnya membuat semua orang was-was. Apalagi tidak hanya para jutawan yang mensponsori misi arkeologi itu yang jadi korban, para ilmuwan yang ikut terlibat juga ikut meninggal dunia.
Misalnya Hugh Evelyn-White, arkeolog sekaligus rekan Howard Carter yang meninggal dunia dengan bunuh diri pada 9 September 1924. Aaron Ember, ahli sejarah Mesir kuno dari Amerika Serikat yang meninggal dunia saat rumahnya terbakar habis.
Dari catatan Nile FM disebutkan ada 10 orang ilmuwan dan jutawan yang akhirnya meninggal dunia setelah kuburan Firaun Tutankhamun itu dibongkar. Dari situlah akhirnya kisah mistis kutukan Firaun Tutankhamun mengemuka.
Hanya saja berita tentang kutukan Firaun Tutankhamun itu ternyata menurut dokumenter Channel 4 justru adalah rekayasa. Berita kutukan terjadi karena persaingan antar media.