Fenomena Alam Ini yang Menyebabkan Gunung-gunung Beterbangan saat Kiamat
loading...
A
A
A
Perubahan rotasi bumi juga membalik pola angin secara global. Dampak ini tentunya sangat berpengaruh pada perubahan suhu di bagian subtropik dan lintang tengah.
Pergerakan ini memicu aktivitas vulkanik gunung-gunung berapi. Akibatnya, letusan gunung terjadi secara massal. Lava, debu, dan batuan panas disemburkan.
Materialnya berhamburan memenuhi angkasa yang diumpamakan seperti bulu-bulu yang beterbangan tak tentu arah. Material panas terlontar dalam keadaan membara, memerahkan langit.
Panasnya udara memunculkan fenomena fatamorgana, seolah di depan tampak air yang sebenarnya hanyalah efek pembiasan oleh udara panas. Inilah skenario suatu rangkaian peristiwa yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Di mana wilayah yang paling sering terkena sinar matahari akan semakin panas dan sebaliknya daerah barat akan semakin mengalami dingin yang ekstrem.
Pergerakan ini memicu aktivitas vulkanik gunung-gunung berapi. Akibatnya, letusan gunung terjadi secara massal. Lava, debu, dan batuan panas disemburkan.
Materialnya berhamburan memenuhi angkasa yang diumpamakan seperti bulu-bulu yang beterbangan tak tentu arah. Material panas terlontar dalam keadaan membara, memerahkan langit.
Panasnya udara memunculkan fenomena fatamorgana, seolah di depan tampak air yang sebenarnya hanyalah efek pembiasan oleh udara panas. Inilah skenario suatu rangkaian peristiwa yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Di mana wilayah yang paling sering terkena sinar matahari akan semakin panas dan sebaliknya daerah barat akan semakin mengalami dingin yang ekstrem.
(wbs)