4.000 Tank Ukraina dan 1.500 Unit Milik Rusia Hancur, Kedua Negara Bingung untuk Memperbaiki

Rabu, 06 Juli 2022 - 19:21 WIB
loading...
4.000 Tank Ukraina dan...
Perang Rusia Ukraina yang berkobar selama 5 bulan telah menghancurkan ribuan unit tank dari kedua belah pihak. Foto/SOPA Images/BulgarianMilitary
A A A
KIEV - Perang Rusia Ukraina yang berkobar selama 5 bulan telah menghancurkan ribuan unit tank dari kedua belah pihak. Rusia dan Ukraina sama-sama menghadapi kesulitan untuk memperbaiki kendaraan lapis baja mereka karena kekurangan suplai bahan baku, yaitu baja dan mikrochip.

Sejumlah pabrik di Rusia kesulitan untuk memperbaiki kendaraan lapis baja berat militer yang dikembalikan dari perang di Ukraina. Ini termasuk sebagian besar tank dan kendaraan lapis baja untuk infanteri.

Alasannya, sebagian besar peralatan perang itu dikembalikan dengan kondisi sebagian besar terbakar dan tidak mungkin dilakukan perbaikan. Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina menyebutkan Rusia kekurangan komponen dan uang untuk melakukan perbaikan tank.

“Peralatan yang tidak terlalu rusak diperbaiki di tempat. Moskow telah membentuk tim perbaikan yang mobile untuk dikirim ke medan perang. Peralatan yang tidak terlalu rusak dan tidak terbakar diperbaiki dengan memasang suku cadang dan rakitan baru,” kata intelijen Ukraina dikutip SINDOnews dari laman Bulgarian Military, Rabu (6/7/2022).



Intelijen Ukraina terus mengklaim bahwa industri Rusia belum mengatasi ketergantungannya pada teknologi Barat dan bahwa sanksi ekonomi memiliki dampak serius. Pada bulan April tahun ini, Amerika Serikat juga menyebutkan masalah dalam produksi dan perbaikan peralatan militer Rusia.

Menurut informasi sumber Ukraina dan belum dikonfirmasi pihak Rusia, pada 1 Juli, Rusia telah kehilangan lebih dari 1.500 tank, 3.737 kendaraan personel lapis baja, 800 sistem artileri, 246 MLRS, dan 105 sistem anti-pesawat.
4.000 Tank Ukraina dan 1.500 Unit Milik Rusia Hancur, Kedua Negara Bingung untuk Memperbaiki


Situasi serupa juga dialami Ukraikan yang menghadapi masalah perbaikan kendaraan lapis baja berat yang rusak dalam perang. Kyiv mengalami kekurangan komponen, rakitan, dan suku cadang yang lebih besar untuk alat beratnya.



Apalagi sebagian besar pabrik perbaikan sudah hancur total pada minggu-minggu pertama perang dengan Rusia. Ukraina terpaksa mencari kemitraan di antara negara-negara tetangga, negara-negara anggota UE dan NATO untuk perbaikan peralatan lapis baja.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)