Fosil Gorgosaurus Bakal Dilelang Rp120 Miliar, Ilmuwan Tidak Senang Meskipun Harganya Selangit
loading...
A
A
A
NEW YORK - Spesimen pertama dinosaurus pemakan daging Gorgosaurus akan dilelang di New York City pada 28 Juli 2022. Menurut rumah lelang Sotheby kerangka Gorgosaurus setinggi hampir 3 meter dan panjang 6,7 meter, diperkirakan akan terjual setidaknya USD5 juta hingga USD8 juta (Rp120,03 miliar).
Gorgosaurus adalah predator puncak yang hidup dari 80 juta hingga 73 juta tahun yang lalu, atau jutaan tahun sebelum kerabatnya yang lebih terkenal, Tyrannosaurus rex (T.rex) yang tangguh itu ada. Menurut Museum Sejarah Alam (NHM) di London, Gorgosaurus diperkirakan hidup di wilayah bagian yang sekarang menjadi Amerika Serikat bagian barat dan Kanada.
Banyak sisa-sisa fosil dinosaurus telah dilelang sebelumnya, termasuk Deinonychus, raptor yang mengilhami penampilan Velocirator dalam film "Jurassic Park" dan Allosaurus pemakan daging. Ada juga Stan the T. rex, yang terjual seharga USD31,8 juta pada lelang Oktober 2020, menjadikannya fosil dinosaurus termahal yang pernah dijual.
Untuk fosil Gorgosaurus, ini adalah yang pertama dilelang dan meskipun pelelangan itu legal, para ilmuwan tidak terlalu senang dengan hal itu. “Setiap kali fosil vertebrata dijual, berpotensi secara pribadi, itu mengganggu,” kata Gregory Erickson, ahli paleobiologi di Florida State University di Tallahassee yang tidak terlibat dalam pelelangan, kepada Live Science dikutip SINDOnews, Kamis (7/7/2022).
Kat Schroeder, seorang mahasiswa doktoral biologi di University of New Mexico yang tidak terlibat dalam pelelangan, juga mengaku kecewa melihat spesimen bagus dari dinosaurus langka ini akan jadi barang koleksi pribadi. “Seringkali, spesimen dalam koleksi pribadi tidak bisa dilakukan penelitian paleontologi lebih lanjut,” ujarnya kepada Live Science.
Gorgosaurus, bahasa Yunani berarti "kadal ganas", lebih kecil dari T. rex, tetapi memiliki gigi bergerigi tajam dan lengan kecil. Untuk Gorgosaurus dewasa dapat memiliki berat hingga 2 ton (1,8 metrik ton), dan spesies ini memiliki indera penciuman yang tajam dan penglihatan seperti elang.
Setidaknya ada 12 tengkorak lengkap atau hampir lengkap dan beberapa kerangka parsial Gorgosaurus yang diketahui para ilmuwan, sehingga membuat setiap spesimen sangat berharga. Untuk menempatkan angka itu ke dalam perspektif, ada 58 spesimen T. rex dalam pengelolaan publik, sementara 53 spesimen dimiliki secara komersial atau pribadi.
Menurut Museum Royal Tyrrell spesimen Gorgosaurus pertama ditemukan pada awal 1900-an di Provinsi Alberta, Kanada. Diketahui Kanada memiliki beberapa undang-undang perlindungan fosil paling ketat di dunia.
Masyarakat tidak dapat mengumpulkan fosil yang terkubur, dan bahkan fosil yang ditemukan di permukaan tanah di wilayah Provinsi Alberta. Dengan kata lain, Gorgosaurus yang ditemukan di Alberta, tepat di utara Montana, tidak akan berakhir di rumah lelang.
Sotheby's menolak menyebutkan nama individu atau perusahaan yang menemukan predator periode Cretaceous (145 juta hingga 66 juta tahun lalu). “Kami tidak dapat mengomentari identitas pengirim, tetapi saya dapat mengonfirmasi bahwa kerangka tersebut dikirim langsung oleh para profesional yang menemukan dan menggalinya,” ungkap Derek Parsons, juru bicara Sotheby's, kepada Live Science melalui email.
Gorgosaurus adalah predator puncak yang hidup dari 80 juta hingga 73 juta tahun yang lalu, atau jutaan tahun sebelum kerabatnya yang lebih terkenal, Tyrannosaurus rex (T.rex) yang tangguh itu ada. Menurut Museum Sejarah Alam (NHM) di London, Gorgosaurus diperkirakan hidup di wilayah bagian yang sekarang menjadi Amerika Serikat bagian barat dan Kanada.
Banyak sisa-sisa fosil dinosaurus telah dilelang sebelumnya, termasuk Deinonychus, raptor yang mengilhami penampilan Velocirator dalam film "Jurassic Park" dan Allosaurus pemakan daging. Ada juga Stan the T. rex, yang terjual seharga USD31,8 juta pada lelang Oktober 2020, menjadikannya fosil dinosaurus termahal yang pernah dijual.
Untuk fosil Gorgosaurus, ini adalah yang pertama dilelang dan meskipun pelelangan itu legal, para ilmuwan tidak terlalu senang dengan hal itu. “Setiap kali fosil vertebrata dijual, berpotensi secara pribadi, itu mengganggu,” kata Gregory Erickson, ahli paleobiologi di Florida State University di Tallahassee yang tidak terlibat dalam pelelangan, kepada Live Science dikutip SINDOnews, Kamis (7/7/2022).
Kat Schroeder, seorang mahasiswa doktoral biologi di University of New Mexico yang tidak terlibat dalam pelelangan, juga mengaku kecewa melihat spesimen bagus dari dinosaurus langka ini akan jadi barang koleksi pribadi. “Seringkali, spesimen dalam koleksi pribadi tidak bisa dilakukan penelitian paleontologi lebih lanjut,” ujarnya kepada Live Science.
Gorgosaurus, bahasa Yunani berarti "kadal ganas", lebih kecil dari T. rex, tetapi memiliki gigi bergerigi tajam dan lengan kecil. Untuk Gorgosaurus dewasa dapat memiliki berat hingga 2 ton (1,8 metrik ton), dan spesies ini memiliki indera penciuman yang tajam dan penglihatan seperti elang.
Setidaknya ada 12 tengkorak lengkap atau hampir lengkap dan beberapa kerangka parsial Gorgosaurus yang diketahui para ilmuwan, sehingga membuat setiap spesimen sangat berharga. Untuk menempatkan angka itu ke dalam perspektif, ada 58 spesimen T. rex dalam pengelolaan publik, sementara 53 spesimen dimiliki secara komersial atau pribadi.
Menurut Museum Royal Tyrrell spesimen Gorgosaurus pertama ditemukan pada awal 1900-an di Provinsi Alberta, Kanada. Diketahui Kanada memiliki beberapa undang-undang perlindungan fosil paling ketat di dunia.
Masyarakat tidak dapat mengumpulkan fosil yang terkubur, dan bahkan fosil yang ditemukan di permukaan tanah di wilayah Provinsi Alberta. Dengan kata lain, Gorgosaurus yang ditemukan di Alberta, tepat di utara Montana, tidak akan berakhir di rumah lelang.
Sotheby's menolak menyebutkan nama individu atau perusahaan yang menemukan predator periode Cretaceous (145 juta hingga 66 juta tahun lalu). “Kami tidak dapat mengomentari identitas pengirim, tetapi saya dapat mengonfirmasi bahwa kerangka tersebut dikirim langsung oleh para profesional yang menemukan dan menggalinya,” ungkap Derek Parsons, juru bicara Sotheby's, kepada Live Science melalui email.
(wib)