Teleskop Baru Deteksi Adanya Tabrakan Mengerikan Dua Matahari Mati

Jum'at, 22 Juli 2022 - 07:00 WIB
loading...
Teleskop Baru Deteksi...
Tabrakan dua bintang neutron atau matahari mati akan jadi awal pembentukan tata surya. Foto/BBC
A A A
JAKARTA - Teleskop milik Inggris, Gravitational Wave Optical Transient Oberserver (GOTO) berhasil mendeteksi adanya potensi tabrakan mengerikan dua matahari mati atau yang dikenal sebagai bintang neutron. Penelitian terhadap tabrakan dua bintang neutron itu diyakini akan jadi informasi penting mengenai terbentuknya tata surya.

Pasalnya tabrakan itu akan membentuk berbagai logam berat yang kemudian membentuk bintang dan planet. Sama denganterjadinya planet-planet di tata surya bima sakti miliaran tahun lalu.

Saat ini GOTO yang ditempatkan di kepulauan volkanik La Palma, Spanyol sudah berhasil mendeteksi kedua bintang neutron itu. Observasi yang mendalam akan terus dilakukan hingga tabrakan terjadi.

"Yang paling penting adalah kecepatan untuk terus mengikuti kedua matahari mati. Kami harus sangat cepat karena ini akan berlangsung singkat dan berlalu dengan cepat," ujar Profesor Danny Steeghs dari Warwick University.



Teleskop Baru Deteksi Adanya Tabrakan Mengerikan Dua Matahari Mati


Diketahui bintang neutron adalah matahari mati yang telah runtuh karena beratnya yang sangat besar. Disebut matahari mati karena atom-atom yang pernah membuatnya bersinar justru telah hancur.

Bintang neutron memiliki gravitasi yang kuat sehingga mereka bisa tarik-menarik satu sama lain. Akhirnya mereka bisa tabrakan dan membentuk planet-planet hingga tata surya .

Disebutkan BBC, ketika tabrakan berlangsung, akan terjadi kilatan cahaya dan gelombang kejut yang kuat riak di seluruh semesta. Itu membuat segala sesuatu di semesta bergetar, termasuk, tanpa terasa, atom-atom di dalam diri kita masing-masing.



Teleskop Baru Deteksi Adanya Tabrakan Mengerikan Dua Matahari Mati


Gelombang kejut, yang disebut gelombang gravitasi, mendistorsi ruang. Ketika terdeteksi di bumi, teleskop baru itu langsung beraksi untuk menemukan lokasi yang tepat dari kilatan tersebut.

"Banyak yang berpikir dengan besarnya ledakan itu akan mudah mendeteksi peristiwa tersebut. Namun nyatanya kita harus sangat cepat dan telitik mencari ratusan juta bintang untuk menemukan tabrakan itu. Harus sangat cepat karena momen itu akan berlangsung selama dua hari," jelas Dr Joe Lyman dari Warwick University.

Sementara Dr Kendall Ackley dari universitas yang sama mengatakan posisi GOTO yang ada di kepulauan volkanik La Palma sangat ideal. Pasalnya posisi teleskop berada di puncak gunung membuatnya lebih dekat dengan lokasi peristiwa tersebut.

"Sekarang kita bisa mencoba membuka selubung peristiwa yang membuat tata surya," jelasnya.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1793 seconds (0.1#10.140)