Organ Tubuh Manusia yang Cepat Membusuk Setelah Meninggal Dunia

Jum'at, 22 Juli 2022 - 19:10 WIB
loading...
Organ Tubuh Manusia yang Cepat Membusuk Setelah Meninggal Dunia
Organ tubuh manusia yang cepat membusuk setelah meninggal dunia. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Organ tubuh manusia akan membusuk secara alamiah bergitu manusia meninggal dunia. Proses pembusukan jenazah dalam kubur terdiri atas lima tahapan berbeda hingga akhirnya satu-satunya yang tersisa hanyalah tulang kering.

Seberapa cepat tubuh membusuk bergantung pada beberapa faktor, seperti suhu, apakah tubuh berada di luar atau di dalam air, serta jumlah bakteri yang ada dalam tanah.



Untuk tahu lebih lanjut bagaimana proses pembusukan mayat pada bagian tubuh mana saja yang membusuk lebih cepat


1. Pucat pada Kulit

Tahap ini bisa berlangsung beberapa hari hingga seminggu. Salah satu perubahan pertama yang terlihat adalah timbulnya pallor mortis. Ini adalah saat tubuh mulai pucat akibat kurangnya sirkulasi dan darah berhenti mengalir melalui kapiler.

Di kuburan pembusukan dimulai pada daerah perut dan kemaluan. Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu Adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia.

Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu warna saja.

2. Kembung

Sekitar 3–5 hari setelah kematian, bakteri mulai berkembang biak dan menghasilkan berbagai gas seperti karbon dioksida, metana, nitrogen, dan hidrogen sulfida. Gas inilah yang menjadi alasan kenapa tubuh bisa menggembung.

Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti limpa, hati, paru-paru dan lambung. Ketika bakteri di usus tidak bisa lagi dikendalikan, mereka mulai bereproduksi dan memakan tubuh.

Sebuah studi yang dilakukan oleh The Human Microbiome Project, menemukan bahwa dibutuhkan bakteri sekitar 58 jam untuk menyebar ke seluruh tubuh ke hati, limpa, jantung dan otak.

Proses tersebut, menghasilkan gas yang menyebabkan perut kembung. Di daerah beriklim sedang, kembung akan terjadi selama dua hingga tiga hari.

3. Kulit Terkupas

Penumpukan gas meningkatkan tekanan di dalam tubuh, mendorong cairan di antara lapisan kulit dan menyebabkan lapisan luar mengelupas.

4. Pola Daging Berubah

Tanpa oksigen untuk mengikat, hemoglobin dalam darah mengikat belerang sebagai gantinya, mengisi arteri dan vena dengan zat hitam kehijauan. Ini memberi daging penampilan yang dikenal sebagai marbling, yakni poda daging yang mirip dengan marmer.

5. Organ Cair Keluar

Peningkatan tekanan memaksa cairan tubuh dan organ cair keluar dari setiap lubang yang tersedia. Bola mata bisa copot dan tubuh bahkan diketahui bisa meledak.

6. Menetasnya Belatung

Bahan kimia yang dikeluarkan oleh tubuh menarik lalat, yang bertelur di dalam dan di sekitar lubang. Segera setelah itu, belatung menetas dan mulai memakan daging dan organ tubuh.

7. Serangga Berkumpul

Serangga lain, seperti kumbang, tertarik pada tubuh, serta burung kecil yang ingin memakannya. Hewan pemakan bangkai lainnya juga akan muncul untuk mengambil daging dari tulang.

8. Skeletonisasi

Tahap terakhir adalah skeletonization, ketika jaringan lunak sepenuhnya hilang. Pemutihan dan pengelupasan tulang dimulai sekitar sembilan bulan setelah terpapar. Angin, hujan, erosi dan abrasi mengambil alih dan tulang-tulang terdisartikulasi selama bulan-bulan dan tahun-tahun berikutnya.

Tahapan pembusukan mayat mungkin terlihat seperti proses yang begitu menyedihkan. Namun, proses ini sebenarnya sangat penting untuk keseimbangan ekosistem makhluk hidup.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1499 seconds (0.1#10.140)