Lebih Berharga dari Gunung Emas, Berlian Pink Terbesar di Dunia Ditemukan

Kamis, 28 Juli 2022 - 17:01 WIB
loading...
Lebih Berharga dari Gunung Emas, Berlian Pink Terbesar di Dunia Ditemukan
Belian pink terbesar di dunia ditemukan di Afrika. FOTO/ CAPE TOWN
A A A
ANGOLA - Setelah temuan gunung emas di Afrika Selatan, seorang petani telah menemukan berlian merah muda terbesar yang pernah ditemukan dalam 300 tahun terakhir.

Seperti dilansir dari Cape Town, Kamis (28/7/2022), Berlian 170 karat itu ditemukan selama penggalian di tambang Lulo di Angola. Ini adalah situs yang dikelola Australia di wilayah selatan Afrika Tengah.



Ukuran pasti dari batu yang diberi nama Lulo Rose ini akan terungkap setelah dipotong dan dipoles.

Ini adalah proses yang terkadang dapat mengurangi ukuran berlian sebanyak 50 persen.

Berlian itu kemungkinan akan dijual ke pembeli internasional seharga puluhan juta USD. Lokasi penemuan ini akan ditutup karena nilainya diperkirakan mengalahkan temuan gunung emas setahun lalu.

Rekor dan berlian merah muda yang menakjubkan terus menampilkan Angola sebagai pemain penting di panggung dunia untuk penambangan berlian, kata Menteri Sumber Daya Mineral Angola, Diamantino Azevedo.

Berlian merah muda, tak hanya dikenal dengan warnanya yang begitu cantik. Pink diamonds juga menjadi salah satu berlian yang paling langka di dunia.

Setiap tahunnya ada total 14 juta carat berlian dari hasil tambang yang dipoles dan dipasarkan di seluruh dunia. Hanya 0,01% dari jumlah tersebut adalah berlian berwarna (fancy colour diamond). Menariknya lagi hanya 0,0001% dari total jumlah berlian berwarna itu adalah berlian merah muda.

Hal ini tentunya membuat keberadaan berlian pink begitu langka. Dari data yang dirilis pada tahun 2020, 90% pasokan berlian merah muda diproduksi oleh tambang Argyle, yang terletak di Kimberley, Australia.

Dari keseluruhan total produksi berlian dari Argyle, hanya 1% di antaranya yang merupakan berlian merah muda.

Kini pasokan berlian merah muda semakin langka, sebab tambang Argyle resmi ditutup pada November 2020 lalu. Penutupan tambang ini dikarenakan biaya ekstraksi lebih mahal karena tambang menjadi lebih dalam dari waktu ke waktu.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2021 seconds (0.1#10.140)