Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
2 Asteroid Seukuran Gedung Pencakar Langit Melesat Dekat Bumi, NASA Terus Pantau Pergerakannya
loading...
Dua asteroid seukuran gedung pencakar langit meluncur ke arah Bumi akhir pekan ini, tepatnya pada Jumat 29 Juli 2022 dan Sabtu 30 Juli 2022. Foto/NASA/Live Science
A
A
A
FLORIDA - Dua asteroid seukuran gedung pencakar langit meluncur ke arah Bumi akhir pekan ini, tepatnya pada Jumat 29 Juli 2022 dan Sabtu 30 Juli 2022. Asteroid pertama diberi nama 2016 CZ31 berukuran 122 meter dan asteroid kedua diberi nama 2013 CU83 berukuran 183 meter.
Asteroid pertama, yang dijuluki 2016 CZ31, akan melintas pada Jumat malam sekitar pukul 7, melesat dengan kecepatan sekitar 55.618 km/jam. Para astronom memperkirakan bahwa asteroid itu berukuran sekitar 122 meter di titik terlebarnya atau setara dengan bangunan 40 lantai.
Menurut NASA asteroid itu akan melintasiBumi dalam jarak aman sekitar 1.740.000 mil atau 2.800.000 kilometer atau lebih dari tujuh kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan. “Batu ruang angkasa ini mendekati Bumi setiap beberapa tahun, dengan dijadwalkan kembali mendekati Bumi pada Januari 2028,” tulis NASA dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Minggu (31/7/2022).
Sedangkan asteroid kedua bernama 2013 CU83 yang berukuran lebuh besar melintas dekat Bumi pada Sabtu pukul 19.37. ET (23:37 GMT). Asteroid kedua meluncur melewati Bumi pada jarak yang lebih jauh sekitar 6.960.000 km dari Bumi atau sekitar 18 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.
Asteroid itu, berukuran kira-kira 183 meter di titik terluas yang terlihat dan bergerak dengan kecepatan 21.168 km/jam. Kedua pertemuan dekat ini secara signifikan lebih jauh dari asteroid 2022 NF pada 7 Juli 2022, yang datang dalam jarak 90.000 km atau sekitar 23% jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.
NASA dan badan antariksa lainnya memantau dengan cermat ribuan objek dekat Bumi seperti ini. Karena itu, badan antariksa menganggap pertahanan planet sangat serius.
Pada November 2021, NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa yang membelokkan asteroid yang disebut Double Asteroid Redirection Test (DART), yang akan menghantam langsung ke asteroid Dimorphos selebar 160 meter pada musim gugur 2022. Tabrakan itu tidak akan menghancurkan asteroid itu, tetapi mungkin sedikit mengubah jalur orbit batu ruang angkasa itu.
Asteroid pertama, yang dijuluki 2016 CZ31, akan melintas pada Jumat malam sekitar pukul 7, melesat dengan kecepatan sekitar 55.618 km/jam. Para astronom memperkirakan bahwa asteroid itu berukuran sekitar 122 meter di titik terlebarnya atau setara dengan bangunan 40 lantai.
Menurut NASA asteroid itu akan melintasiBumi dalam jarak aman sekitar 1.740.000 mil atau 2.800.000 kilometer atau lebih dari tujuh kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan. “Batu ruang angkasa ini mendekati Bumi setiap beberapa tahun, dengan dijadwalkan kembali mendekati Bumi pada Januari 2028,” tulis NASA dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Minggu (31/7/2022).
Sedangkan asteroid kedua bernama 2013 CU83 yang berukuran lebuh besar melintas dekat Bumi pada Sabtu pukul 19.37. ET (23:37 GMT). Asteroid kedua meluncur melewati Bumi pada jarak yang lebih jauh sekitar 6.960.000 km dari Bumi atau sekitar 18 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.
Asteroid itu, berukuran kira-kira 183 meter di titik terluas yang terlihat dan bergerak dengan kecepatan 21.168 km/jam. Kedua pertemuan dekat ini secara signifikan lebih jauh dari asteroid 2022 NF pada 7 Juli 2022, yang datang dalam jarak 90.000 km atau sekitar 23% jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.
NASA dan badan antariksa lainnya memantau dengan cermat ribuan objek dekat Bumi seperti ini. Karena itu, badan antariksa menganggap pertahanan planet sangat serius.
Pada November 2021, NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa yang membelokkan asteroid yang disebut Double Asteroid Redirection Test (DART), yang akan menghantam langsung ke asteroid Dimorphos selebar 160 meter pada musim gugur 2022. Tabrakan itu tidak akan menghancurkan asteroid itu, tetapi mungkin sedikit mengubah jalur orbit batu ruang angkasa itu.
(wib)
Explore More