Ilmuwan Israel Temukan Makam Nabi Yosua di Palestina
loading...
A
A
A
JERUSALEM - Para arkeolog Israel mengklaim telah menemukan makam Nabi Yusya atau Yosua di Khirbet Tibnah yang berada di Tepi Barat, Palestina.
Situs kuno Khirbet Tibnah diduga tempat tinggal dan makam Nabi Yusya bin Nun telah berusia 4.000 tahun. Penggalian di Khirbet Tibnah itu dipimpin Dr. Dvir Raviv, bersama mahasiswa Bar-Ilan University serta sukarelawan dari dalam dan luar Israel.
Khirbet Tibnah terletak di sebuah bukit di barat daya Samaria, dekat Halamish. Situs ini dihuni dari Zaman Perunggu hingga awal periode Ottoman, atau sekitar 4.000 tahun.
Diyakini murid Nabi Musa yang bernama Yusya bin Nun hidup dan dimakamkan di situs tersebut. Yusya bin Nun ini merupakan keturunan Efraim bin Yusuf. Yusya adalah cicit Nabi Yusuf.
Nama Yusya tidak disebutkan secara eksplisit di dalam Al-Quran surat Al-Kahfi ayat 60, 62 dan 63.
Tetapi para ahli tafsir meyakini Yusya disebut secara tersirat sebagai 'pembantu' atau 'asisten' yang mendampingi Nabi Musa ketika mencari Nabi Khidir.
Keyakinan jasad Nabi Yusya dikubur di Khirbet Tibnah didukung fakta bahwa situs ini juga dikenal sebagai Timnat-sini atau Timnat-serah.
Dalam tradisi Nasrani dan Yahudi, Timnat-sini adalah nama sebuah kota yang diberikan orang Israel kepada Yosua atau Nabi Yusya. Dia diyakini tinggal dan dimakamkan di sana.
Situs, yang disurvei sejak abad ke-18 dan disebutkan dalam sejumlah dokumen sejarah, berisi sisa-sisa dari periode Romawi dan Ottoman yang ditemukan sepanjang abad ke-19.
Pada tahun 2015, Raviv membuat peta situs secara rinci yang menunjukkan makam, yang juga dia buat sketsanya.
Raviv juga mengumpulkan fragmen tembikar dan mendokumentasikan berbagai sisa-sisa yang menunjukkan bukti pemukiman Yahudi masa lalu di daerah tersebut.
" Daerah ini (Khirbet Tibnah) adalah situs kuno terbesar dan paling mudah diakses di antara Yerusalem dan Samaria. Selain itu, ini adalah ibu kota sebuah distrik dan merupakan situs benteng penting selama banyak periode," jelas Raviv kepada Jersusalem Post.
Nabi Yusya atau Yosua (dalam Bahasa Inggris), atau Yehoshu (Bahasa Ibrani), atau Isho (Bahasa Aramaic) disebut sebagai tokoh sentral di Kitab Yosua, Alkitab Perjanjian Lama.
Dalam keterangan lain, seperti yang tercantum di Kitab Keluaran (Exodus), Bilangan dan Kitab Yosua, ia disebut sebagai abdi dan murid dari Nabi Musa AS yang menjadi pemimpin Bani Israil menggantikan Musa AS yang wafat dalam usianya yang keseratus dua puluh tahun.
Nabi Musa AS dianugerahi mukjizat besar ketika membawa kaumnya keluar dari negeri Firaun di Mesir dalam sebuah pelarian yang spektakuler. Kala itu, dibentangkanlah jalan kering yang membelah Laut Merah dengan izinnya.
Situs kuno Khirbet Tibnah diduga tempat tinggal dan makam Nabi Yusya bin Nun telah berusia 4.000 tahun. Penggalian di Khirbet Tibnah itu dipimpin Dr. Dvir Raviv, bersama mahasiswa Bar-Ilan University serta sukarelawan dari dalam dan luar Israel.
Baca Juga
Khirbet Tibnah terletak di sebuah bukit di barat daya Samaria, dekat Halamish. Situs ini dihuni dari Zaman Perunggu hingga awal periode Ottoman, atau sekitar 4.000 tahun.
Diyakini murid Nabi Musa yang bernama Yusya bin Nun hidup dan dimakamkan di situs tersebut. Yusya bin Nun ini merupakan keturunan Efraim bin Yusuf. Yusya adalah cicit Nabi Yusuf.
Nama Yusya tidak disebutkan secara eksplisit di dalam Al-Quran surat Al-Kahfi ayat 60, 62 dan 63.
Tetapi para ahli tafsir meyakini Yusya disebut secara tersirat sebagai 'pembantu' atau 'asisten' yang mendampingi Nabi Musa ketika mencari Nabi Khidir.
Keyakinan jasad Nabi Yusya dikubur di Khirbet Tibnah didukung fakta bahwa situs ini juga dikenal sebagai Timnat-sini atau Timnat-serah.
Dalam tradisi Nasrani dan Yahudi, Timnat-sini adalah nama sebuah kota yang diberikan orang Israel kepada Yosua atau Nabi Yusya. Dia diyakini tinggal dan dimakamkan di sana.
Situs, yang disurvei sejak abad ke-18 dan disebutkan dalam sejumlah dokumen sejarah, berisi sisa-sisa dari periode Romawi dan Ottoman yang ditemukan sepanjang abad ke-19.
Pada tahun 2015, Raviv membuat peta situs secara rinci yang menunjukkan makam, yang juga dia buat sketsanya.
Raviv juga mengumpulkan fragmen tembikar dan mendokumentasikan berbagai sisa-sisa yang menunjukkan bukti pemukiman Yahudi masa lalu di daerah tersebut.
" Daerah ini (Khirbet Tibnah) adalah situs kuno terbesar dan paling mudah diakses di antara Yerusalem dan Samaria. Selain itu, ini adalah ibu kota sebuah distrik dan merupakan situs benteng penting selama banyak periode," jelas Raviv kepada Jersusalem Post.
Nabi Yusya atau Yosua (dalam Bahasa Inggris), atau Yehoshu (Bahasa Ibrani), atau Isho (Bahasa Aramaic) disebut sebagai tokoh sentral di Kitab Yosua, Alkitab Perjanjian Lama.
Dalam keterangan lain, seperti yang tercantum di Kitab Keluaran (Exodus), Bilangan dan Kitab Yosua, ia disebut sebagai abdi dan murid dari Nabi Musa AS yang menjadi pemimpin Bani Israil menggantikan Musa AS yang wafat dalam usianya yang keseratus dua puluh tahun.
Nabi Musa AS dianugerahi mukjizat besar ketika membawa kaumnya keluar dari negeri Firaun di Mesir dalam sebuah pelarian yang spektakuler. Kala itu, dibentangkanlah jalan kering yang membelah Laut Merah dengan izinnya.
(wbs)