Ilmuwan Buat Pelapis Cat Mobil yang Bisa Hilangkan Goresan saat Terpapar Matahari

Rabu, 10 Agustus 2022 - 06:30 WIB
loading...
Ilmuwan Buat Pelapis Cat Mobil yang Bisa Hilangkan Goresan saat Terpapar Matahari
Pelapis cat mobil temuan KRICT bisa memperbaiki goresan secara otomatis dengan bantuan sinar matahari. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Ilmuwan dari Korea Research Institute of Chemical Technology (KRICT) berhasil membuat pelapis cat mobil yang bisa menghilangkan goresan saat terpapar sinar matahari. Lapisan transparan itu diklaim dapat menghilangkan goresan tanpa alat apa pun dalam waktu 30 menit kecuali mengandalkan sinar matahari.

Ilmuwan dari KRICT mengembangkan teknologi coating atau pelapis cat mobil karena adanya kebutuhan yang tinggi di pengguna kendaraan roda empat. Saat ini coating yang tersedia hanya bisa melindungi body mobil dari goresan.

Namun tetap saja banyak body mobil tetap tergores meski telah menggunakan pelapis cat atau coating. Pasalnya material pelindung tersebut umumnya terdiri dari dua.

Pertama pelapis yang dibuat dengan molekul bebas memiliki efisiensi penyembuhan diri yang tinggi, tetapi memiliki daya tahan yang rendah. Sebaliknya pelapis dengan bahan kekerasan tinggi memiliki daya tahan yang sangat baik tapi memiliki kinerja penyembuhan diri yang sangat buruk.

Dari situ dibutuhkan pelapis cat mobil yang memang bisa sembuh sendiri dan memiliki daya tahan yang sangat baik. Hal itu yang coba dilakukan tim peneliti KRICT, Dr Jin Chul Kim, Dr Young il Park, dan Dr Ji-Eun Jeong. Mereka berhasil mengembangkan bahan pelapis transparan yang memenuhi kriteria itu.

Memiliki durabilitas tinggi dan juga bisa menghilangkan goresan dengan bantuan sinar matahari. Terutama cahaya inframerah dekat di bawah sinar matahari , dalam kisaran panjang gelombang 1.000 hingga 1.100 nm.





Untuk mendemonstrasikan kinerja penyembuhan diri dari bahan pelapis yang dikembangkan, tim peneliti melapisi mobil model skala laboratorium menggunakan mesin pelapis semprot. Ketika model mobil terkena sinar matahari tengah hari selama sekitar 30 menit, goresan benar-benar hilang dan permukaan bahan pelapis dipulihkan.

Disebutkan Eureka Alert, pelapis cat mobil yang bisa menghilangkan goresan sendiri itu bekerja dengan cara yang khusus. Saat sinar matahari terserap oleh pelapis cat mobil itu maka energi cahaya diubah menjadi energi panas.

Selanjutnya peningkatan suhu permukaan direkayasa untuk melakukan perbaikan terhadap goresan. Caranya dengan mengulangi disosiasi dan rekombinasi ikatan kimia dalam struktur polimer.

Untuk resin pelapis komersial yang ada, tim peneliti menambahkan ikatan kimia dinamis yang dapat mengulangi dekomposisi dan rekombinasi struktur polimer. Mereka kemudian mencampurnya dengan pewarna fototermal transparan sehingga ikatan kimia dinamis dapat terjadi secara aktif saat terpapar. ke sinar matahari.

Sebenarnya fungsi penyembuhan diri menggunakan pewarna fototermal telah dipelajari. Hanya saja banyak penelitian yang dilakukan didasarkan pada bahan anorganik yang sulit diterapkan pada industri.



Soalnya bahan pelapis yang dibutuhkan harus transparan. Selain itu, bahan anorganik membutuhkan sejumlah besar energi cahaya untuk menghasilkan efek fototermal.

Tim peneliti kemudian menggunakan pewarna fototermal organik transparan yang dapat menyerap cahaya inframerah-dekat. Cahaya inframerah-dekat adalah sumber energi panjang gelombang yang menyumbang kurang dari 10% sinar matahari tengah hari, dan dengan demikian dapat menghindari peningkatan suhu permukaan kendaraan yang berlebihan.

Selain itu, pewarna fototermal organik memiliki beberapa keuntungan untuk komersialisasi: pewarna tersebut tidak mempengaruhi warna produk karena warna yang melekat tidak berwarna, mudah menyatu dengan berbagai cat, dan murah.

Dr Jin Chul Kim mengatakan material self-healing yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan tidak hanya untuk plikasi transportasi saja. Pelapis yang bisa menyembuhkan diri itu bisa digunakan di perangkat elektronik seperti smartphone dan komputer, dan bahan bangunan.

"Teknologi ini juga bisa mengurangi penggunaan pelarut organik berbahaya yang dihasilkan dalam jumlah besar saat mengecat ulang kendaraan karena adanya goresan," ucap Dr Jin Chul Kim.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2230 seconds (0.1#10.140)