Deretan Fenomena Alam Ini Jadi Bukti Kebenaran Al-Quran dalam Ilmu Pengetahuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di bumi ini terdapat fenomena alam yang susah dijelaskan oleh nalar. Namun keberadaan fenomena alam tersebut telah dijelaskan dalam Al-Quran sebelum adanya teknologi canggih yang diciptakan oleh manusia.
Berikut deretan fenomena alam yang dijelaskan dalam Al-Quran.
Api di Dasar Laut
Api di dasar laut memang ada kebenarannya. Hal tersebut merupakan fenomena alam yang terjadi di dasar laut di bumi. Api tersebut secara alami keluar akibat letusan gunung api bawah laut.
Melansir buku Miracles of Al Quran & As Sunnah, usai Perang Dunia II, ilmuwan menjelajahi samudera serta lautan guna mencari bahan mineral yang cadangannya hampir habis. Para ilmuwan pun terkejut dengan banyak pegunungan vulkanik yang terbentang di lautan yang mereka sebut sebagai pegunungan bawah laut.
Gunung-gunung tersebut terbentuk akibat letusan dahsyat gunung berapi. Di kedalaman sekitar 1,6 kilometer di bawah laut, lahar letusan gunung berapi dapat meleleh keluar serta memanas hingga akhirnya menyemburkan abu vulkanik. Fenomena api di dasar laut ini pun telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat At-Thur ayat 6 yang artinya, “dan laut yang di dalam tanahnya ada api.”
Dua Air Laut Dapat Bertemu Tanpa Saling Menyatu
Fenomena dua air laut yang dapat bertemu tetapi tidak saling menyatu dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang artinya, “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui oleh masing-masing.” Fenomena tersebut terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Laut Mediterania dan Samudera Atlantik.
Dalam Al-Jawahir fi Tafsir Al-Qur’an Al Karim, Thanthawi Jauhari menjelaskan dua air tersebut merupakan air laut yang asin serta air laut tawar. Keduanya tidak dapat saling memengaruhi satu satu sama lain. Dua air tersebut tidak dapat saling menyatu karena adanya pembatas yang bersifat ilahiyah. Sementara menurut para ilmuwan, fenomena tersebut karena adanya gaya fisika yang disebut tegangan permukaan. Selain itu, para ilmuwan juga menemukan, air dari laut yang bersebelahan tersebut mempunyai perbedaan massa jenis.
Sungai di Bawah Laut
Fakta mengenai sungai yang berada di bawah laut ini sudah disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi, “dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan; yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan dia jadikan antara keduanya dinding serta batas yang tidak tembus.”
Fenomena alam tersebut pertama kali ditemukan oleh pakar oseanografi asal Prancis, Yves Costeau. Saat itu, ia sedang melakukan eksplorasi bawah laut, tiba-tiba ia menemukan beberapa mata air tawar yang tidak dapat bercampur dengan air laut.
Seakan terdapat dinding yang membatasinya. Hal tersebut mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air laut yang berada di tengah lautan. Lalu ia pun menceritakannya kepada seorang profesor Muslim terkait fenomena tersebut. Sungai di bawah laut ini kemudian diberi nama Cenote Angelita yang berada di Meksiko.
Tumbuhan Bertasbih
Disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 44, yang berbunyi, “Langit yang tujuh, di bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.”
Pada 1981, Journal of Plant Molecular Biologies mengungkapkan penelitian terkait suara halus yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Suara tersebut berulang lebih dari 1.000 kali setiap detiknya.
Menggunakan teknologi yang canggih, suara itu pun akhirnya dapat dipahami dengan menyatakan lafaz kalimat tasbih. Seorang peneliti Muslim asal India ini kemudian mengatakan bahwa penelitian tersebut sesuai dengan Surat Al Isra ayat 44.
Hujan Es
Fenomena hujan es merupakan tanda kebesaran Allah. Fenomena hujan es disebutkan dalam Al-Quran Surat An-Nur ayat 43 yang berbunyi, “Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpulan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Menurut pandangan ilmu sains, hujan es terjadi karena adanya tumpukan awan cumulonimbus. Awan tersebut adalah bagian dari siklus hidrologi.
Berikut deretan fenomena alam yang dijelaskan dalam Al-Quran.
Api di Dasar Laut
Api di dasar laut memang ada kebenarannya. Hal tersebut merupakan fenomena alam yang terjadi di dasar laut di bumi. Api tersebut secara alami keluar akibat letusan gunung api bawah laut.
Melansir buku Miracles of Al Quran & As Sunnah, usai Perang Dunia II, ilmuwan menjelajahi samudera serta lautan guna mencari bahan mineral yang cadangannya hampir habis. Para ilmuwan pun terkejut dengan banyak pegunungan vulkanik yang terbentang di lautan yang mereka sebut sebagai pegunungan bawah laut.
Gunung-gunung tersebut terbentuk akibat letusan dahsyat gunung berapi. Di kedalaman sekitar 1,6 kilometer di bawah laut, lahar letusan gunung berapi dapat meleleh keluar serta memanas hingga akhirnya menyemburkan abu vulkanik. Fenomena api di dasar laut ini pun telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat At-Thur ayat 6 yang artinya, “dan laut yang di dalam tanahnya ada api.”
Dua Air Laut Dapat Bertemu Tanpa Saling Menyatu
Fenomena dua air laut yang dapat bertemu tetapi tidak saling menyatu dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang artinya, “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui oleh masing-masing.” Fenomena tersebut terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Laut Mediterania dan Samudera Atlantik.
Dalam Al-Jawahir fi Tafsir Al-Qur’an Al Karim, Thanthawi Jauhari menjelaskan dua air tersebut merupakan air laut yang asin serta air laut tawar. Keduanya tidak dapat saling memengaruhi satu satu sama lain. Dua air tersebut tidak dapat saling menyatu karena adanya pembatas yang bersifat ilahiyah. Sementara menurut para ilmuwan, fenomena tersebut karena adanya gaya fisika yang disebut tegangan permukaan. Selain itu, para ilmuwan juga menemukan, air dari laut yang bersebelahan tersebut mempunyai perbedaan massa jenis.
Sungai di Bawah Laut
Fakta mengenai sungai yang berada di bawah laut ini sudah disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi, “dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan; yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan dia jadikan antara keduanya dinding serta batas yang tidak tembus.”
Fenomena alam tersebut pertama kali ditemukan oleh pakar oseanografi asal Prancis, Yves Costeau. Saat itu, ia sedang melakukan eksplorasi bawah laut, tiba-tiba ia menemukan beberapa mata air tawar yang tidak dapat bercampur dengan air laut.
Seakan terdapat dinding yang membatasinya. Hal tersebut mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air laut yang berada di tengah lautan. Lalu ia pun menceritakannya kepada seorang profesor Muslim terkait fenomena tersebut. Sungai di bawah laut ini kemudian diberi nama Cenote Angelita yang berada di Meksiko.
Tumbuhan Bertasbih
Disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 44, yang berbunyi, “Langit yang tujuh, di bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.”
Pada 1981, Journal of Plant Molecular Biologies mengungkapkan penelitian terkait suara halus yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Suara tersebut berulang lebih dari 1.000 kali setiap detiknya.
Menggunakan teknologi yang canggih, suara itu pun akhirnya dapat dipahami dengan menyatakan lafaz kalimat tasbih. Seorang peneliti Muslim asal India ini kemudian mengatakan bahwa penelitian tersebut sesuai dengan Surat Al Isra ayat 44.
Hujan Es
Fenomena hujan es merupakan tanda kebesaran Allah. Fenomena hujan es disebutkan dalam Al-Quran Surat An-Nur ayat 43 yang berbunyi, “Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpulan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Menurut pandangan ilmu sains, hujan es terjadi karena adanya tumpukan awan cumulonimbus. Awan tersebut adalah bagian dari siklus hidrologi.
Baca Juga
(wib)