Badai Matahari Berpotensi Rusak Jaringan Internet dan Listrik Hari Ini
loading...
A
A
A
LONDON - Sebuah fenomena badai matahari diperkirakan akan menghantam bumi hari ini yang berpotensi menyebabkan masalah besar pada jaringan listrik dan internet.
Semburan gas super panas bermagnet akan memiliki peluang 10 persen menghasilkan suar kelas X yang dapat mengganggu komunikasi radio dan mengganggu sistem penentuan posisi global (GPS) hari ini.
Para ahli National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memperkirakan badai geomagnetik kelas G1 hingga G2 skala kecil yang berada dalam kategori sedang kemungkinan akan menghasilkan aurora di Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir dari Unilad, Kamis (18/8/2022), Aurora adalah cahaya terang yang terlihat pada malam hari dalam bentuk garis-garis, biasanya merah, hijau atau ungu.
Selain itu, peramal cuaca luar angkasa mengatakan ada kemungkinan 30 persen gelombang kejut yang dapat menyebabkan pemadaman radio sesaat di beberapa bagian Timur Tengah dan Afrika.
Menurut pakar cuaca luar angkasa yang berbasis di Los Angeles, Dr Tamitha Skov, aktivitas matahari minggu ini dapat memengaruhi penerimaan radio dan GPS amatir.
Situasi tersebut terjadi akibat lontaran massa korona yang meletus dari matahari mulai Minggu dan Senin.
Badai matahari terjadi karena sejenis fenomena suar matahari yang disebut Corona Mass Ejection (CME). Ini adalah pengusiran plasma besar dari lapisan luar Matahari yang dikenal sebagai korona.
Sinar matahati dapat mempengaruhi sistem komunikasi dengan mengganggu sinyal radio. Namun, medan magnet bumi dapat membantu melindungi manusia dari efek yang lebih ekstrim yang disebabkan oleh fenomena tersebut.
Sementara itu, Kantor Meteorologi Inggris mengimbau masyarakat untuk tidak panik.
Semburan gas super panas bermagnet akan memiliki peluang 10 persen menghasilkan suar kelas X yang dapat mengganggu komunikasi radio dan mengganggu sistem penentuan posisi global (GPS) hari ini.
Para ahli National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memperkirakan badai geomagnetik kelas G1 hingga G2 skala kecil yang berada dalam kategori sedang kemungkinan akan menghasilkan aurora di Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir dari Unilad, Kamis (18/8/2022), Aurora adalah cahaya terang yang terlihat pada malam hari dalam bentuk garis-garis, biasanya merah, hijau atau ungu.
Selain itu, peramal cuaca luar angkasa mengatakan ada kemungkinan 30 persen gelombang kejut yang dapat menyebabkan pemadaman radio sesaat di beberapa bagian Timur Tengah dan Afrika.
Menurut pakar cuaca luar angkasa yang berbasis di Los Angeles, Dr Tamitha Skov, aktivitas matahari minggu ini dapat memengaruhi penerimaan radio dan GPS amatir.
Situasi tersebut terjadi akibat lontaran massa korona yang meletus dari matahari mulai Minggu dan Senin.
Badai matahari terjadi karena sejenis fenomena suar matahari yang disebut Corona Mass Ejection (CME). Ini adalah pengusiran plasma besar dari lapisan luar Matahari yang dikenal sebagai korona.
Sinar matahati dapat mempengaruhi sistem komunikasi dengan mengganggu sinyal radio. Namun, medan magnet bumi dapat membantu melindungi manusia dari efek yang lebih ekstrim yang disebabkan oleh fenomena tersebut.
Sementara itu, Kantor Meteorologi Inggris mengimbau masyarakat untuk tidak panik.
(wbs)