Pentagon Ketar-Ketir Lihat Kecanggihan Senjata Luar Angkasa Rusia dan China

Kamis, 01 September 2022 - 18:07 WIB
loading...
Pentagon Ketar-Ketir Lihat Kecanggihan Senjata Luar Angkasa Rusia dan China
Ilustrasi satelit menembakkan senjata energi ke target di Bumi. AS mulai khawatir dengan kemampuan Rusia dan China dalam mengembangkan senjata luar angkasa. Foto/Space.com
A A A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon tampak mulai khawatir dengan kemampuan Rusia dan China dalam mengembangkan senjata luar angkasa. Apalagi sejumlah persenjataan luar angkasa yang dimilik Rusia dan China dinilai sudah melampaui kehebatan AS.

Dikutip dari laman Space.com, Kamis (1/9/2022), Pentagon segera mengadakan briefing rahasia untuk membahas ancaman baru dari luar angkasa. Kepemimpinan Pentagon akan bertemu minggu depan untuk membahas ancaman yang berkembang dari jenis senjata ruang angkasa baru yang sedang dikembangkan oleh Rusia dan China.

Pada pertemuan yang dijadwalkan 6 dan 7 September 2022, akan dihadiri para pemimpin tinggi Departemen Pertahanan AS, termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks. Dewan Kebijakan Pertahanan juga akan hadir, terdiri dari mantan pejabat keamanan nasional.



Agenda pertemuan membahas potensi ancaman pengembangan sistem pemboman orbital pecahan (Fractional Orbital Bombardment System/FOBS) dan senjata antariksa terhadap stabilitas strategi AS. “AS juga mempertimbangkan aksi tanggapan terhadap pengembangan potensi kemampuan senjata itu oleh musuh mana pun,” tulis DefenseNews.

Pertemuan itu digelar ketika Rusia dan China terus mengembangkan dan menguji teknologi berbasis ruang angkasa baru yang mungkin melampaui kemampuan Amerika Serikat untuk mengidentifikasi, melacak, atau bertahan melawan mereka.

Diketahui pada Oktober 2021, China menguji yang disimpulkan oleh beberapa analis sebagai Sistem Pengeboman Orbital Fraksional (FOBS). FOBS merupakan sebuah platform yang dapat menempatkan senjata, termasuk kendaraan luncur hipersonik, di orbit rendah Bumi kemudian menyerang target di bawah orbit.



Platform semacam itu dapat mampu menghindari atau menjadi tantangan bagi sistem peringatan dini yang dimilik AS. Apalagi China juga telah menguji berbagai macam konsep senjata anti-satelit, termasuk pesawat ruang angkasa yang mampu menangkap satelit lain dan menariknya keluar dari orbit. Belum lagi rudal anti-satelit yang diluncurkan dari darat, dan senjata energi terarah seperti laser.
Pentagon Ketar-Ketir Lihat Kecanggihan Senjata Luar Angkasa Rusia dan China


Sedangkan Rusia, telah dengan cepat mengembangkan dan menerjunkan persenjataan berbasis ruang angkasa dan sistem anti-satelitnya sendiri. Termasuk satelit yang dapat menembakkan proyektil ke pesawat ruang angkasa lainnya.

Pada November 2021, uji coba rudal anti-satelit Rusia menciptakan ratusan ribu fragmen puing-puing ruang angkasa yang memaksa Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk melakukan manuver menghindar dari bahaya. Beberapa dari ancaman ini menjadi begitu meluas sehingga membuat komandan kedua Angkatan Luar Angkasa AS, Jenderal David D. Thompson harus ekstrawaspada.

Kepada The Washington Post pada tahun 2021, dia mengatakan bahwa satelit AS diserang "setiap hari". Bahwa Amerika Serikat benar-benar pada titik di mana ada banyak ancaman terhadap sistem ruang angkasa.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)