Segel Roket Artemis 1 yang Bocor Diganti, Perbaikan Dilakukan di Landasan Peluncuran
loading...
A
A
A
FLORIDA - NASA mengganti segel roket Artemis 1 yang mengalami kebocoran pada propelan hidrogen cair super dingin (LH2) saat hendak diluncurkan pada Sabtu 3 September 2022. Pekerjaan ini akan dilakukan di Pad 39B di Kennedy Space Center (KSC) di Florida, landasan peluncuran Artemis 1.
Kebocoran terjadi pada "pemutusan cepat" (quick disconnect), sebuah antarmuka yang menghubungkan tahap inti megaroket Space Launch System (SLS) dengan jalur propelan yang berasal dari menara peluncuran seluler roket raksasa. Setelah menganalisis masalah selama beberapa hari, tim Artemis 1 telah memutuskan untuk mengganti segel pada pemutusan cepat yang rusak.
“Melakukan pekerjaan di pad membutuhkan teknisi untuk memasang penutup di sekitar area kerja untuk melindungi perangkat keras dari cuaca dan kondisi lingkungan lainnya. Namun, memungkinkan para insinyur untuk menguji perbaikan di bawah kondisi kriogenik, atau superdingin," tulis NASA dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (7/9/2022).
Artemis 1 menggunakan megaroket Space Launch System (SLS) NASA yang baru untuk mengirim kapsul Orion ke orbit bulan dan kembali. NASA berusaha untuk meluncurkan misi epik ini, tetapi dibatalkan ketika terjadi masalah kebocoran propelan hidrogen cair super dingin (LH2) ketika hendak lepas landas.
NASA juga memecahkan masalah kebocoran LH2 selama upaya 29 Agustus, tetapi kebocoran itu jauh lebih kecil daripada kebocoran yang sedang dikerjakan tim sekarang. Artemis 1 memiliki dua jendela peluncuran yang tersedia dalam dua bulan ke depan.
Pertama berlangsung dari 19 September hingga 4 Oktober, dan yang kedua buka dari 17 Oktober hingga 31 Oktober. Pengembalian ke VAB hampir pasti akan menempatkan roket Artemis 1 di sana antara 19 September-Oktober.
“Melakukan perbaikan di pad juga memungkinkan tim untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin untuk memahami penyebab masalah (kebocoran) ini. Tim dapat mengembalikan roket ke Vehicle Assembly Building (VAB) untuk melakukan pekerjaan tambahan yang tidak memerlukan penggunaan fasilitas kriogenik yang hanya tersedia di landasan,” lanjut NASA.
Pengiriman kembali (rollback) ke VAB mungkin diperlukan bergantung pada tim apakah melakukan lebih banyak perbaikan di sana atau tidak. Angkatan Luar Angkasa AS telah mensertifikasi sistem terminasi penerbangan (FTS) Artemis 1, yang akan menghancurkan roket jika menyimpang dari jalur saat lepas landas, hanya dalam rentang 25 hari.
Kebocoran terjadi pada "pemutusan cepat" (quick disconnect), sebuah antarmuka yang menghubungkan tahap inti megaroket Space Launch System (SLS) dengan jalur propelan yang berasal dari menara peluncuran seluler roket raksasa. Setelah menganalisis masalah selama beberapa hari, tim Artemis 1 telah memutuskan untuk mengganti segel pada pemutusan cepat yang rusak.
“Melakukan pekerjaan di pad membutuhkan teknisi untuk memasang penutup di sekitar area kerja untuk melindungi perangkat keras dari cuaca dan kondisi lingkungan lainnya. Namun, memungkinkan para insinyur untuk menguji perbaikan di bawah kondisi kriogenik, atau superdingin," tulis NASA dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (7/9/2022).
Artemis 1 menggunakan megaroket Space Launch System (SLS) NASA yang baru untuk mengirim kapsul Orion ke orbit bulan dan kembali. NASA berusaha untuk meluncurkan misi epik ini, tetapi dibatalkan ketika terjadi masalah kebocoran propelan hidrogen cair super dingin (LH2) ketika hendak lepas landas.
NASA juga memecahkan masalah kebocoran LH2 selama upaya 29 Agustus, tetapi kebocoran itu jauh lebih kecil daripada kebocoran yang sedang dikerjakan tim sekarang. Artemis 1 memiliki dua jendela peluncuran yang tersedia dalam dua bulan ke depan.
Pertama berlangsung dari 19 September hingga 4 Oktober, dan yang kedua buka dari 17 Oktober hingga 31 Oktober. Pengembalian ke VAB hampir pasti akan menempatkan roket Artemis 1 di sana antara 19 September-Oktober.
“Melakukan perbaikan di pad juga memungkinkan tim untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin untuk memahami penyebab masalah (kebocoran) ini. Tim dapat mengembalikan roket ke Vehicle Assembly Building (VAB) untuk melakukan pekerjaan tambahan yang tidak memerlukan penggunaan fasilitas kriogenik yang hanya tersedia di landasan,” lanjut NASA.
Pengiriman kembali (rollback) ke VAB mungkin diperlukan bergantung pada tim apakah melakukan lebih banyak perbaikan di sana atau tidak. Angkatan Luar Angkasa AS telah mensertifikasi sistem terminasi penerbangan (FTS) Artemis 1, yang akan menghancurkan roket jika menyimpang dari jalur saat lepas landas, hanya dalam rentang 25 hari.
(wib)