Terjadi Kebocoran Bahan Bakar, Peluncuran Roket Artemis 1 Dibatalkan Kembali
loading...
A
A
A
CAPE CANAVERAL - Peluncuran roket Artemis 1 kembali dibatalkan setelah mengalami kebocoran bahan bakar menjelang upaya peluncuran pada Sabtu 3 September 2022 waktu setempat. Kebocoran hidrogen cair terjadi saat NASA mengisi bahan bakar megaroket Space Launch System (SLS) yang sangat besar untuk meluncurkan Artemis 1 dari Pad 39B di Kennedy Space Center (KSC).
Meskipun dilakukan tiga upaya terpisah untuk memperbaiki kebocoran, para insinyur tidak dapat membendungnya dan akhirnya membatalkan peluncuran. NASA menyebutkan kemungkinan akan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk proses perbaikan, dan bahkan menarik kembali megaroket keluar dari landasan peluncurannya.
“Proses perbaikan Artemis 1 setidaknya selama sekitar dua minggu lagi. Kami tidak akan meluncurkan dalam periode ini,” kata Jim Free, administrator asosiasi NASA untuk pengembangan sistem eksplorasi dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Minggu (4/9/2022).
Misi Artemis 1 akan mengirim kapsul Orion tanpa awak dalam perjalanan panjang ke orbit bulan dan Kembali ke Bumi. Misi yang pertama dalam program eksplorasi bulan Artemis NASA ini dirancang untuk menunjukkan bahwa kedua kendaraan siap untuk membawa astronot.
Sepuluh cubesat kecil yang dibawa Artemis 1, akan melakukan berbagai pekerjaan sains dan menguji berbagai teknologi. Jika Artemis 1 kembali ke VAB, baterai cubesats dapat diisi ulang, tetapi tidak jelas pada saat ini apakah langkah seperti itu diperlukan.
Artemis 1 sekarang harus menunggu hingga jendela peluncuran berikutnya, sekitar 16 September hingga 4 Oktober. Tapi kemungkinan bisa bertambah Panjang hingga ke Oktober, jendela peluncuran lain dari 17 Oktober hingga 31 Oktober, karena pemeriksaan persyaratan keselamatan roket SLS dilakukan di Gedung Perakitan Kendaraan (VAB) KSC.
Apalagi ada rencana peluncuran lain, yaitu misi astronot SpaceX Crew-5 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang dijadwalkan lepas landas 3 Oktober dari KSC's Pad 39A. “Ini bukan kebocoran yang bisa ditangani,” kata Sarafin manajer misi Artemis 1 NASA.
Kebocoran menyebabkan tingkat gas hidrogen yang mudah terbakar di dekat roket yang beberapa kali lebih tinggi dari batas yang ditoleransi. Para insinyur NASA minggu depan akan memutuskan apakah perbaikan dapat dilakukan di Launch Pad 39B atau roket setinggi 98 meter harus kembali ke dalam VAB agar perbaikan lebih mudah.
Meskipun dilakukan tiga upaya terpisah untuk memperbaiki kebocoran, para insinyur tidak dapat membendungnya dan akhirnya membatalkan peluncuran. NASA menyebutkan kemungkinan akan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk proses perbaikan, dan bahkan menarik kembali megaroket keluar dari landasan peluncurannya.
“Proses perbaikan Artemis 1 setidaknya selama sekitar dua minggu lagi. Kami tidak akan meluncurkan dalam periode ini,” kata Jim Free, administrator asosiasi NASA untuk pengembangan sistem eksplorasi dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Minggu (4/9/2022).
Misi Artemis 1 akan mengirim kapsul Orion tanpa awak dalam perjalanan panjang ke orbit bulan dan Kembali ke Bumi. Misi yang pertama dalam program eksplorasi bulan Artemis NASA ini dirancang untuk menunjukkan bahwa kedua kendaraan siap untuk membawa astronot.
Sepuluh cubesat kecil yang dibawa Artemis 1, akan melakukan berbagai pekerjaan sains dan menguji berbagai teknologi. Jika Artemis 1 kembali ke VAB, baterai cubesats dapat diisi ulang, tetapi tidak jelas pada saat ini apakah langkah seperti itu diperlukan.
Artemis 1 sekarang harus menunggu hingga jendela peluncuran berikutnya, sekitar 16 September hingga 4 Oktober. Tapi kemungkinan bisa bertambah Panjang hingga ke Oktober, jendela peluncuran lain dari 17 Oktober hingga 31 Oktober, karena pemeriksaan persyaratan keselamatan roket SLS dilakukan di Gedung Perakitan Kendaraan (VAB) KSC.
Apalagi ada rencana peluncuran lain, yaitu misi astronot SpaceX Crew-5 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang dijadwalkan lepas landas 3 Oktober dari KSC's Pad 39A. “Ini bukan kebocoran yang bisa ditangani,” kata Sarafin manajer misi Artemis 1 NASA.
Kebocoran menyebabkan tingkat gas hidrogen yang mudah terbakar di dekat roket yang beberapa kali lebih tinggi dari batas yang ditoleransi. Para insinyur NASA minggu depan akan memutuskan apakah perbaikan dapat dilakukan di Launch Pad 39B atau roket setinggi 98 meter harus kembali ke dalam VAB agar perbaikan lebih mudah.
(wib)