Kronologi Kiamat Dunia versi Stephen Hawking yang Bikin Nyali Bergetar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stephen Hawking, fisikawan dunia yang telah meninggal dunia pernah membuat banyak prediksi atau teori kiamat dunia yang bikin nyali bergetar. Gambaran atau prediksi mengenai kiamat saat ini banyak tersebar luas melalui ajaran agama.
Islam bahkan memasukkan percaya pada hari akhir sebagai salah satu rukun iman. Islam menggambarkan hari kiamat sebagai peristiwa puncak dari semua kehidupan yang ada di bumi. Saat itu alam semesta beserta isinya termasuk manusia dan makhluk lainnya hancur dan musnah.
Dalam ajaran Hindu kiamat disebut sebagai mahapralaya. Saat itu dunia tersedot atau mengalami kontraksi bersatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan. Dalam proses alam semesta dalam wujud fiskal yaitu dunia beserta isinya akan hilang begitu saja. Ketika kiamat terjadi saat itu Batara Brahma sebagai sang pencipta akan mengakhiri semua kerja atau karmanya.
Hilang atau musnahnya alam semesta memang jadi gambaran kebanyakan kiamat. Tidak terkecuali dengan gambaran kiamat yang diberikan oleh para ilmuwan.
Salah satunya adalah fisikawan dunia yang telah meninggal dunia Stephen Hawking. Bedanya gambaran kiamat yang diberikan oleh ahli fisika yang meninggal pada usia 76 tahun itu lebih banyak terjadi karena ulah manusia bukan campur tangan yang kuasa atau divine intervention.
Sepanjang hidupnya Stephen Hawking pernah memberikan gambaran kiamat yang terjadi dunia. Berikut teori dan kronologi lengkap gambaran kiamat versi Stephen Hawking, yuk cermati:
1. Serangan Alien - 2015
Stephen Hawking menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk melihat luar angkasa. Tidak mengherankan jika dia merenungkan apakah ada bentuk kehidupan lain di luar sana. Pada 2015, dia bergabung dengan miliarder Rusia Yuri Milner untuk meluncurkan proyek yang bertujuan menggunakan komputer bertenaga tinggi untuk mendengarkan alien.
Proyek yang dikenal sebagai Breakthrough Initiatives, mendukung SETI@home, sebuah eksperimen ilmiah yang berbasis di University of California, Berkeley. Ia menggunakan komputer untuk memindai langit untuk mencari kehidupan. "Di suatu tempat di alam semesta, mungkin, kehidupan cerdas mungkin menyaksikan cahaya kita ini menyadari apa artinya," kata Hawking. Hawking mengatakan, bisa juga manusia memberi tanda kepada Alien dengan suar tak terlihat yang memberitahu kehidupan di bumi.
2. Bumi Berubah Seperti Venus - Juli 2017
Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada Juli 2017, Stephen Hawking memperingatkan bahwa pemanasan global dapat mencapai titik di mana manusia tidak dapat memperbaikinya. Bahkan saat itu suhu di bumi bisa mencapai 250 derajat celcius dengan hujan asam sulfat yang sangat beracun.
“Kita dekat dengan titik kritis di mana pemanasan global menjadi tidak dapat diubah. Mengabaikan perubahan iklim dapat mendorong Bumi ke tepi jurang, menjadi seperti Venus, dengan suhu dua ratus lima puluh derajat, dan hujan asam sulfat,” kata Hawking.
Ilmuwan itu mengkritik keputusan Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada 2017 lalu yang menarik diri dari perjanjian iklim Paris. "Ini akan menyebabkan kerusakan lingkungan pada planet kita yang indah, membahayakan alam, bagi kita dan anak-anak kita,” ujarnya.
3. Kiamat Akibat Kecerdasan Buatan - November 2017
Pada November 2017, Hawking mengatakan munculnya kecerdasan buatan atau AI bisa menjadi kiamat dalam sejarah peradaban manusia. Namun ini bisa dihindari jika ilmuwan bisa menemukan cara untuk mengendalikan perkembangan kecerdasan buatan.
“Keberhasilan dalam menciptakan AI yang efektif bisa menjadi peristiwa terbesar dalam sejarah peradaban atau yang terburuk, kami hanya tidak tahu. Jadi kita tidak bisa tahu apakah manusia akan sangat terbantu oleh AI atau mungkin malah dihancurkan olehnya,” kata Hawking dalam pidatonya.
Untuk mengatasi masalah ini, kata Hawking, manusia harus belajar bagaimana mempersiapkan, dan menghindari, potensi risiko. Karena biar bagaimanapun, AI bisa menjadi peristiwa terburuk dalam sejarah peradaban manusia.
"Ini membawa bahaya, seperti senjata otonom yang kuat, atau cara baru bagi segelintir orang untuk menindas banyak orang. Itu bisa membawa gangguan besar bagi perekonomian kita,” katanya.
4. Bumi Jadi Bola Api - November 2017
Stephen Hawking membuat kejutan di ajang Tencent Technology WE Summit di Beijing, China pada November 2017. Lewat tayangan video dia manusia akan mengubah planet ini menjadi bola api raksasa pada tahun 2600.
Ini dipicu dari kepadatan penduduk dan konsumsi energi yang akan membuat Bumi tidak dapat dihuni. Akibatnya, manusia harus pergi untuk hidup di planet lain. Hawking mengatakan manusia perlu menjajah planet lain dalam 100 tahun atau menghadapi kepunahan.
“Dengan perubahan iklim, serangan asteroid, epidemi dan pertumbuhan populasi, planet kita sendiri semakin genting,” katanya.
Stephen Hawking diketahui adalah bagian dari inisiatif Breakthrough Starshot, yang berencana mengembangkan pesawat luar angkasa ultra-cepat yang dapat mencari dunia layak huni yang mungkin mengitari bintang terdekat, Alpha Centauri.
“Sistem seperti itu bisa mencapai Mars dalam waktu kurang dari satu jam atau Pluto dalam beberapa hari, melewati Voyager dalam waktu kurang dari seminggu dan mencapai Alpha Centauri hanya dalam waktu 20 tahun,” kata Hawking di acara tersebut.
Islam bahkan memasukkan percaya pada hari akhir sebagai salah satu rukun iman. Islam menggambarkan hari kiamat sebagai peristiwa puncak dari semua kehidupan yang ada di bumi. Saat itu alam semesta beserta isinya termasuk manusia dan makhluk lainnya hancur dan musnah.
Dalam ajaran Hindu kiamat disebut sebagai mahapralaya. Saat itu dunia tersedot atau mengalami kontraksi bersatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan. Dalam proses alam semesta dalam wujud fiskal yaitu dunia beserta isinya akan hilang begitu saja. Ketika kiamat terjadi saat itu Batara Brahma sebagai sang pencipta akan mengakhiri semua kerja atau karmanya.
Hilang atau musnahnya alam semesta memang jadi gambaran kebanyakan kiamat. Tidak terkecuali dengan gambaran kiamat yang diberikan oleh para ilmuwan.
Salah satunya adalah fisikawan dunia yang telah meninggal dunia Stephen Hawking. Bedanya gambaran kiamat yang diberikan oleh ahli fisika yang meninggal pada usia 76 tahun itu lebih banyak terjadi karena ulah manusia bukan campur tangan yang kuasa atau divine intervention.
Sepanjang hidupnya Stephen Hawking pernah memberikan gambaran kiamat yang terjadi dunia. Berikut teori dan kronologi lengkap gambaran kiamat versi Stephen Hawking, yuk cermati:
1. Serangan Alien - 2015
Stephen Hawking menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk melihat luar angkasa. Tidak mengherankan jika dia merenungkan apakah ada bentuk kehidupan lain di luar sana. Pada 2015, dia bergabung dengan miliarder Rusia Yuri Milner untuk meluncurkan proyek yang bertujuan menggunakan komputer bertenaga tinggi untuk mendengarkan alien.
Proyek yang dikenal sebagai Breakthrough Initiatives, mendukung SETI@home, sebuah eksperimen ilmiah yang berbasis di University of California, Berkeley. Ia menggunakan komputer untuk memindai langit untuk mencari kehidupan. "Di suatu tempat di alam semesta, mungkin, kehidupan cerdas mungkin menyaksikan cahaya kita ini menyadari apa artinya," kata Hawking. Hawking mengatakan, bisa juga manusia memberi tanda kepada Alien dengan suar tak terlihat yang memberitahu kehidupan di bumi.
2. Bumi Berubah Seperti Venus - Juli 2017
Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada Juli 2017, Stephen Hawking memperingatkan bahwa pemanasan global dapat mencapai titik di mana manusia tidak dapat memperbaikinya. Bahkan saat itu suhu di bumi bisa mencapai 250 derajat celcius dengan hujan asam sulfat yang sangat beracun.
“Kita dekat dengan titik kritis di mana pemanasan global menjadi tidak dapat diubah. Mengabaikan perubahan iklim dapat mendorong Bumi ke tepi jurang, menjadi seperti Venus, dengan suhu dua ratus lima puluh derajat, dan hujan asam sulfat,” kata Hawking.
Ilmuwan itu mengkritik keputusan Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada 2017 lalu yang menarik diri dari perjanjian iklim Paris. "Ini akan menyebabkan kerusakan lingkungan pada planet kita yang indah, membahayakan alam, bagi kita dan anak-anak kita,” ujarnya.
3. Kiamat Akibat Kecerdasan Buatan - November 2017
Pada November 2017, Hawking mengatakan munculnya kecerdasan buatan atau AI bisa menjadi kiamat dalam sejarah peradaban manusia. Namun ini bisa dihindari jika ilmuwan bisa menemukan cara untuk mengendalikan perkembangan kecerdasan buatan.
“Keberhasilan dalam menciptakan AI yang efektif bisa menjadi peristiwa terbesar dalam sejarah peradaban atau yang terburuk, kami hanya tidak tahu. Jadi kita tidak bisa tahu apakah manusia akan sangat terbantu oleh AI atau mungkin malah dihancurkan olehnya,” kata Hawking dalam pidatonya.
Untuk mengatasi masalah ini, kata Hawking, manusia harus belajar bagaimana mempersiapkan, dan menghindari, potensi risiko. Karena biar bagaimanapun, AI bisa menjadi peristiwa terburuk dalam sejarah peradaban manusia.
"Ini membawa bahaya, seperti senjata otonom yang kuat, atau cara baru bagi segelintir orang untuk menindas banyak orang. Itu bisa membawa gangguan besar bagi perekonomian kita,” katanya.
4. Bumi Jadi Bola Api - November 2017
Stephen Hawking membuat kejutan di ajang Tencent Technology WE Summit di Beijing, China pada November 2017. Lewat tayangan video dia manusia akan mengubah planet ini menjadi bola api raksasa pada tahun 2600.
Ini dipicu dari kepadatan penduduk dan konsumsi energi yang akan membuat Bumi tidak dapat dihuni. Akibatnya, manusia harus pergi untuk hidup di planet lain. Hawking mengatakan manusia perlu menjajah planet lain dalam 100 tahun atau menghadapi kepunahan.
“Dengan perubahan iklim, serangan asteroid, epidemi dan pertumbuhan populasi, planet kita sendiri semakin genting,” katanya.
Stephen Hawking diketahui adalah bagian dari inisiatif Breakthrough Starshot, yang berencana mengembangkan pesawat luar angkasa ultra-cepat yang dapat mencari dunia layak huni yang mungkin mengitari bintang terdekat, Alpha Centauri.
“Sistem seperti itu bisa mencapai Mars dalam waktu kurang dari satu jam atau Pluto dalam beberapa hari, melewati Voyager dalam waktu kurang dari seminggu dan mencapai Alpha Centauri hanya dalam waktu 20 tahun,” kata Hawking di acara tersebut.
(wsb)