Badai Diprediksi Gagalkan Lagi Peluncuran Artemis I
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peluncuran pesawat luar angkasa Amerika, Artemis I, lagi-lagi bisa terancam gagal. Kali ini Artemis I diprediksi gagal karena faktor non teknis, badai.
Saat ini peluncuran Artemis I sudah dua kali gagal. Hal itu terjadi karena bocornya bahan bakar pesawat Artemis I setiap kali hendak diluncurkan ke luar angkasa.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA (National Aeronautics and Space Administration) disebutkan Fox News telah berhasil mengatasi masalah teknis itu. Direncakanan peluncuran akan kembali dilakukan pada 27 September 2022 nanti.
Hanya saja setelah masalah teknis diatasi, kendala lainnya justru muncul. Prosesi peluncuran Artemis I yang dipusatkan di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat akan terhambat karena adanya potensi angin badai yang disebabkan oleh Tropical Depression Nine.
Disebutkan The Verge Tropical Depression Nine adalah sumber badai yang terjadi di Karibia. Masalahnya badai itu akan semakin membesar seiring waktu dan punya potensi bergerak ke arah Florida.
Angon badai itu tentunya akan sangat mengganggu prosesi peluncuran Artemis I. Meski tidak berawak, keamanan pesawat Artemis I tetap diutamakan sehingga potensi badai yang menghalangi tetap dipertimbangkan oleh NASA.
John Blevins dari NASA mengatakan saat ini mereka terus mengamati potensi badai Karibia yang akan bergerak ke Florida. Apabila memang angin badai itu sampai ke Kennedy Space Center maka prosesi peluncuran akan ditunda kembali.
"Kami akan merekomendasikan agar Artemis I kembali ke hanggar dan akan melakukan prosesi peluncuran lagi di tanggal 2 Oktober 2022," jelasnya.
Diketahui Artemis I adalah salah satu pesawat dari rangkaian misi besar NASA untuk kembali ke bulan. Dikutip dari laman theweathernetwork, pesawat ruang angkasa Orion tidak akan benar-benar kosong. Tiga kursi di kapsul akan ditempati oleh manekin yang dirancang khusus.
Satu, bernama Komandan Moonikin Campos, dilengkapi dengan sensor untuk menguji tekanan yang akan dialami astronot di penerbangan masa depan. Sementara itu, dua manekin torso, atau phantom, bernama Helga dan Zohar, akan mengembalikan data paparan radiasi selama perjalanan.
Saat ini peluncuran Artemis I sudah dua kali gagal. Hal itu terjadi karena bocornya bahan bakar pesawat Artemis I setiap kali hendak diluncurkan ke luar angkasa.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA (National Aeronautics and Space Administration) disebutkan Fox News telah berhasil mengatasi masalah teknis itu. Direncakanan peluncuran akan kembali dilakukan pada 27 September 2022 nanti.
Hanya saja setelah masalah teknis diatasi, kendala lainnya justru muncul. Prosesi peluncuran Artemis I yang dipusatkan di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat akan terhambat karena adanya potensi angin badai yang disebabkan oleh Tropical Depression Nine.
Disebutkan The Verge Tropical Depression Nine adalah sumber badai yang terjadi di Karibia. Masalahnya badai itu akan semakin membesar seiring waktu dan punya potensi bergerak ke arah Florida.
Angon badai itu tentunya akan sangat mengganggu prosesi peluncuran Artemis I. Meski tidak berawak, keamanan pesawat Artemis I tetap diutamakan sehingga potensi badai yang menghalangi tetap dipertimbangkan oleh NASA.
John Blevins dari NASA mengatakan saat ini mereka terus mengamati potensi badai Karibia yang akan bergerak ke Florida. Apabila memang angin badai itu sampai ke Kennedy Space Center maka prosesi peluncuran akan ditunda kembali.
"Kami akan merekomendasikan agar Artemis I kembali ke hanggar dan akan melakukan prosesi peluncuran lagi di tanggal 2 Oktober 2022," jelasnya.
Diketahui Artemis I adalah salah satu pesawat dari rangkaian misi besar NASA untuk kembali ke bulan. Dikutip dari laman theweathernetwork, pesawat ruang angkasa Orion tidak akan benar-benar kosong. Tiga kursi di kapsul akan ditempati oleh manekin yang dirancang khusus.
Satu, bernama Komandan Moonikin Campos, dilengkapi dengan sensor untuk menguji tekanan yang akan dialami astronot di penerbangan masa depan. Sementara itu, dua manekin torso, atau phantom, bernama Helga dan Zohar, akan mengembalikan data paparan radiasi selama perjalanan.
(wsb)