2 Alasan Mengapa Penembakan Massal Sering Terjadi di Amerika
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus penembakan massal di Amerika sangat tinggi. Bahkan dalam 2 tahun terakhir jumlahnya terus meningkat. Tapi, mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Nah, berikut beberapa penyebab penembakan massal marak terjadi di Amerika:
1. 42 Persen Senjata Dunia
Warga Amerika hanya mengakomodir 4,4 persen dari populasi global dengan jumlah penduduk 329 juta jiwa. Namun, mereka memiliki 42 persen senjata dunia.
Sejak 1966 hingga 2012, 31 persen pria bersenjata dalam penembakan massal di seluruh dunia adalah orang Amerika, menurut studi pada 2015 oleh Adam Lankford, seorang profesor di University of Alabama.
Disesuaikan dengan populasi, hanya Yaman yang memiliki tingkat penembakan massal yang lebih tinggi di antara negara-negara berpenduduk lebih dari 10 juta orang.
Yaman memiliki tingkat kepemilikan senjata tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Di seluruh dunia, Lankford menemukan, tingkat kepemilikan senjata suatu negara berkorelasi dengan kemungkinan terjadinya penembakan massal.
2. Kesehatan Mental
Masalah lain yang memicu penembakan adalah kesehatan mental. Orang Amerika memiliki lebih banyak masalah kesehatan mental daripada negara lain dengan lebih sedikit penembakan massal.
Sebuah studi tahun 2015 memperkirakan bahwa hanya 4 persen dari kematian senjata di Amerika dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental.
Tingkat pengeluaran perawatan kesehatan mental di Amerika Serikat, jumlah profesional kesehatan mental perkapita dan tingkat gangguan mental yang parah semuanya sejalan dengan negara-negara kaya lainnya.
Nah, berikut beberapa penyebab penembakan massal marak terjadi di Amerika:
1. 42 Persen Senjata Dunia
Warga Amerika hanya mengakomodir 4,4 persen dari populasi global dengan jumlah penduduk 329 juta jiwa. Namun, mereka memiliki 42 persen senjata dunia.
Sejak 1966 hingga 2012, 31 persen pria bersenjata dalam penembakan massal di seluruh dunia adalah orang Amerika, menurut studi pada 2015 oleh Adam Lankford, seorang profesor di University of Alabama.
Disesuaikan dengan populasi, hanya Yaman yang memiliki tingkat penembakan massal yang lebih tinggi di antara negara-negara berpenduduk lebih dari 10 juta orang.
Yaman memiliki tingkat kepemilikan senjata tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Di seluruh dunia, Lankford menemukan, tingkat kepemilikan senjata suatu negara berkorelasi dengan kemungkinan terjadinya penembakan massal.
2. Kesehatan Mental
Masalah lain yang memicu penembakan adalah kesehatan mental. Orang Amerika memiliki lebih banyak masalah kesehatan mental daripada negara lain dengan lebih sedikit penembakan massal.
Sebuah studi tahun 2015 memperkirakan bahwa hanya 4 persen dari kematian senjata di Amerika dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental.
Tingkat pengeluaran perawatan kesehatan mental di Amerika Serikat, jumlah profesional kesehatan mental perkapita dan tingkat gangguan mental yang parah semuanya sejalan dengan negara-negara kaya lainnya.