Menular lebih Cepat, Mutasi Baru Virus Corona tidak Berbahaya Dibandingkan Pendahulunya
loading...
A
A
A
NEW MEXICO - Para ilmuwan menemukan bahwa virus corona telah memiliki mutasi baru. Namun, meski menyebar lebih cepat, tetapi ilmuwan memastikan mutasi baru itu tidak seberbahaya jenis sebelumnya.
Mutasi anyar ini dinamakan G614. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel yang diambil dari pasien positif COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. BACA JUGA - Gendong Mesin 155cc, Yamaha Siap Hadirkan Pesaing NMax
Kemudian, peneliti mengurutkan genom virus tersebut. Setelah genom diurutkan, peneliti membandingkannya dengan genom virus corona baru untuk dipetakan penyebarannya. BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan
"Kami menyimpulkan bahwa virus tersebut kemungkinan lebih menular. Tetapi kami tidak menemukan bukti dampak G614 memperparah COVID-19," kata Ahli Biologi Bette Korber, dari Los Alamos National Laboratory, dikutip dari CNN, Jumat (3/7/2020).
Saat ini para peneliti sedang berupaya mengetahui apakah G614 dapat dikendalikan oleh vaksin. Sementara itu, mutasi G614 diklaim dapat dinetralkan dengan serum pemulihan yang diambil dari sampel darah pasien penyintas COVID-19.
Di sisi lain, para peneliti mengingatkan, karena penyebaran mutasi lebih cepat, dibutuhkan sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi agar tidak mudah terinfeksi virus.
Mutasi anyar ini dinamakan G614. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel yang diambil dari pasien positif COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. BACA JUGA - Gendong Mesin 155cc, Yamaha Siap Hadirkan Pesaing NMax
Kemudian, peneliti mengurutkan genom virus tersebut. Setelah genom diurutkan, peneliti membandingkannya dengan genom virus corona baru untuk dipetakan penyebarannya. BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan
"Kami menyimpulkan bahwa virus tersebut kemungkinan lebih menular. Tetapi kami tidak menemukan bukti dampak G614 memperparah COVID-19," kata Ahli Biologi Bette Korber, dari Los Alamos National Laboratory, dikutip dari CNN, Jumat (3/7/2020).
Saat ini para peneliti sedang berupaya mengetahui apakah G614 dapat dikendalikan oleh vaksin. Sementara itu, mutasi G614 diklaim dapat dinetralkan dengan serum pemulihan yang diambil dari sampel darah pasien penyintas COVID-19.
Di sisi lain, para peneliti mengingatkan, karena penyebaran mutasi lebih cepat, dibutuhkan sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi agar tidak mudah terinfeksi virus.
(wbs)