Situs Tambang Tembaga Kuno di Gurun Israel, Dikaitkan dengan Legenda Emas Raja Salomo
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Situs kuno tambang tembaga di Gurun Negev Israel menjadi salah satu bukti tentang legenda tambang emas Raja Salomo sekitar 3.000 tahun yang lalu. Para peneliti menemukan bukti penggunaan arang dari pohon langka untuk melebur bijih tembaga.
Para peneliti mempelajari fragmen arang dari tungku kuno di Lembah Timna dekat Eilat, tempat industri tembaga yang makmur berkembang dari abad ke-11 hingga ke-9 SM. Studi ini menyimpulkan orang-orang di sana menggunakan semua tanaman untuk membuat arang dan digunakan untuk peleburan.
Para peneliti menemukan kayu yang digunakan untuk menjadi arang sangat berkualitas, namun setelah 250 tahun kualitas kayu di sana menurun sehingga penambangan dan peleburan tembaga dan emas ditinggalkan. Beberapa masih menggunakan pohon akasia dan palem dengan kualitas kayu lebih rendah untuk dijadikan arang.
Sampai sekitar tahun 850 SM, industri tembaga di tengah gurun itu benar-benar ditinggalkan, dan tidak ada dieksploitasi lagi selama satu milenium. “Seiring waktu, semakin sedikit kayu yang tersedia sehingga penambangan ditinggalkan,” kata Mark Cavanagh, arkeobotani Universitas Tel Aviv kepada Live Science, Sabtu (10/1/2022).
Cavanagh mengatakan, Lembah Timna adalah salah satu tempat pertama di dunia kuno di mana tembaga dibuat. Wilayah ini merupakan perpanjangan dari Great African Rift, sehingga banyak mineral di dalam kerak bumi, termasuk bijih tembaga.
Beberapa bukti paling awal untuk peleburan bijih tembaga di Lembah Timna berasal dari sekitar 7.500 tahun yang lalu, selama periode Kalkolitik atau Batu Tembaga, dan pada akhir Neolitik atau Zaman Batu Baru. Rahasia paduan timah dengan tembaga untuk membuat perunggu tahan pakai sudah tidak ditemukan selama sekitar 1.000 tahun lagi.
Menurut sejarawan Eric Cline dari Universitas George Washington di Washington DC, periode antara abad ke-11 dan ke-9 SM adalah masa ketika raja-raja Israel yang disebut dalam alkitabiah, David dan putranya, Salomo, dianggap telah memerintah di Yerusalem.
Cavanagh memperkirakan bahwa penambangan tembaga dari industri kuno di Timna mungkin telah menghadirkan kekayaan terkenal yang dipamerkan di Kuil Sulaiman di Yerusalem yang kemudian ditafsirkan oleh para penulis kuno sebagai emas.
Para peneliti mempelajari fragmen arang dari tungku kuno di Lembah Timna dekat Eilat, tempat industri tembaga yang makmur berkembang dari abad ke-11 hingga ke-9 SM. Studi ini menyimpulkan orang-orang di sana menggunakan semua tanaman untuk membuat arang dan digunakan untuk peleburan.
Para peneliti menemukan kayu yang digunakan untuk menjadi arang sangat berkualitas, namun setelah 250 tahun kualitas kayu di sana menurun sehingga penambangan dan peleburan tembaga dan emas ditinggalkan. Beberapa masih menggunakan pohon akasia dan palem dengan kualitas kayu lebih rendah untuk dijadikan arang.
Sampai sekitar tahun 850 SM, industri tembaga di tengah gurun itu benar-benar ditinggalkan, dan tidak ada dieksploitasi lagi selama satu milenium. “Seiring waktu, semakin sedikit kayu yang tersedia sehingga penambangan ditinggalkan,” kata Mark Cavanagh, arkeobotani Universitas Tel Aviv kepada Live Science, Sabtu (10/1/2022).
Cavanagh mengatakan, Lembah Timna adalah salah satu tempat pertama di dunia kuno di mana tembaga dibuat. Wilayah ini merupakan perpanjangan dari Great African Rift, sehingga banyak mineral di dalam kerak bumi, termasuk bijih tembaga.
Beberapa bukti paling awal untuk peleburan bijih tembaga di Lembah Timna berasal dari sekitar 7.500 tahun yang lalu, selama periode Kalkolitik atau Batu Tembaga, dan pada akhir Neolitik atau Zaman Batu Baru. Rahasia paduan timah dengan tembaga untuk membuat perunggu tahan pakai sudah tidak ditemukan selama sekitar 1.000 tahun lagi.
Menurut sejarawan Eric Cline dari Universitas George Washington di Washington DC, periode antara abad ke-11 dan ke-9 SM adalah masa ketika raja-raja Israel yang disebut dalam alkitabiah, David dan putranya, Salomo, dianggap telah memerintah di Yerusalem.
Cavanagh memperkirakan bahwa penambangan tembaga dari industri kuno di Timna mungkin telah menghadirkan kekayaan terkenal yang dipamerkan di Kuil Sulaiman di Yerusalem yang kemudian ditafsirkan oleh para penulis kuno sebagai emas.
(wib)