Tabrakan Wahana DART dan Asteroid Dimorphos Ciptakan Puing Sejauh 10.000 Km
loading...
A
A
A
PARIS - Wahana antariksa Double Asteroid Rendezvous Test (DART) sukses menghantam asteroid Dimorphos saat NASA menguji sistem pertahanan planet terhadap asteroid pada 26 September 2022. Tabrakan antara wahana DART dengan asteroid Dimorphos menciptakan puing-puing di luar angkasa sepanjang 10.000 Km.
Dikutip SINDOnews dari laman newscientist, Selasa (4/10/2022), puing-puing dampak dari tabrakan wahana DART dengan asteroid Dimorphos terekam dalam foto, dua hari setelah kejadian benturan. Efek benturan itu difoto oleh para astronom menggunakan Teleskop Penelitian Astrofisika Selatan di Chile.
Dari gambar memperlihatkan setelah tumbukan antara wahana DART dan asteroid Dimorphos yang berdiameter 170 meter, puing-puing yang dihasilkan mengalir jauh. Puing-puing sepanjang 10.000 Km berupa gumpalan debu dan batu kecil.
Gambar yang diambil segera setelah tabrakan menunjukkan awan debu besar mengelilingi Dimorphos. Pada hari-hari berikutnya sebagian besar awan membentang menjadi ekor di belakang asteroid.
Ini terjadi melalui proses yang sama seperti pembentukan ekor komet, di mana radiasi dari matahari mendorong material ke dalam aliran di belakang tubuh utama objek. Mengamati puing-puing yang tertinggal dari dampak akan memberi tahu para astronom tentang struktur internal Dimorphos.
Studi ini akan menjadi kunci untuk merancang misi masa depan untuk membelokkan asteroid, karena itu adalah salah satu faktor utama yang menentukan bagaimana dampak mengubah lintasan batu. Sebuah batu dengan interior dan struktur yang kuat lebih mungkin untuk dibelokkan, bukan dihancurkan.
Setelah awan puing-puing hilang, peneliti juga akan dapat memeriksa permukaan baru yang tertinggal setelah tumbukan di asteroid Dimorphos. Badan Antariksa Eropa berencana untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa bernama Hera pada tahun 2024 untuk memeriksa dampak benturan dari dekat.
Pengamatan lain juga akan dilakukan menggunakan teleskop di darat atau di orbit. Tujuan DART menghantam asteroid Dimorphos adalah untuk menggeser orbit asteroid yang mengelilingi asteroid Didymos yang sedikit lebih besar.
Mengamati akibat tabrakan, terutama seberapa banyak orbit bergeser, akan membantu para peneliti mencari cara terbaik untuk melindungi Bumi dari asteroid yang berpotensi berbahaya di masa depan. Meskipun asteroid Dimorphos dan Didymos sama-sama tidak berbahaya bagi Bumi.
Dikutip SINDOnews dari laman newscientist, Selasa (4/10/2022), puing-puing dampak dari tabrakan wahana DART dengan asteroid Dimorphos terekam dalam foto, dua hari setelah kejadian benturan. Efek benturan itu difoto oleh para astronom menggunakan Teleskop Penelitian Astrofisika Selatan di Chile.
Dari gambar memperlihatkan setelah tumbukan antara wahana DART dan asteroid Dimorphos yang berdiameter 170 meter, puing-puing yang dihasilkan mengalir jauh. Puing-puing sepanjang 10.000 Km berupa gumpalan debu dan batu kecil.
Gambar yang diambil segera setelah tabrakan menunjukkan awan debu besar mengelilingi Dimorphos. Pada hari-hari berikutnya sebagian besar awan membentang menjadi ekor di belakang asteroid.
Ini terjadi melalui proses yang sama seperti pembentukan ekor komet, di mana radiasi dari matahari mendorong material ke dalam aliran di belakang tubuh utama objek. Mengamati puing-puing yang tertinggal dari dampak akan memberi tahu para astronom tentang struktur internal Dimorphos.
Studi ini akan menjadi kunci untuk merancang misi masa depan untuk membelokkan asteroid, karena itu adalah salah satu faktor utama yang menentukan bagaimana dampak mengubah lintasan batu. Sebuah batu dengan interior dan struktur yang kuat lebih mungkin untuk dibelokkan, bukan dihancurkan.
Setelah awan puing-puing hilang, peneliti juga akan dapat memeriksa permukaan baru yang tertinggal setelah tumbukan di asteroid Dimorphos. Badan Antariksa Eropa berencana untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa bernama Hera pada tahun 2024 untuk memeriksa dampak benturan dari dekat.
Pengamatan lain juga akan dilakukan menggunakan teleskop di darat atau di orbit. Tujuan DART menghantam asteroid Dimorphos adalah untuk menggeser orbit asteroid yang mengelilingi asteroid Didymos yang sedikit lebih besar.
Mengamati akibat tabrakan, terutama seberapa banyak orbit bergeser, akan membantu para peneliti mencari cara terbaik untuk melindungi Bumi dari asteroid yang berpotensi berbahaya di masa depan. Meskipun asteroid Dimorphos dan Didymos sama-sama tidak berbahaya bagi Bumi.
(wib)