Terekam Kamera, Letusan Plasma Badai Matahari Sepanjang 1,6 Juta Km

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 11:49 WIB
loading...
Terekam Kamera, Letusan Plasma Badai Matahari Sepanjang 1,6 Juta Km
Gambar komposit warna palsu dari lontaran massa korona, berukuran sekitar 1 juta mil panjangnya, dilepaskan menjauhi matahari pada 24 September. Foto/Live Science/Andrew McCarthy/@cosmic_background
A A A
ARIZONA - Segumpal besar plasma yang dilepaskan matahari berupa filamen berapi-api, yang dikenal sebagai coronal mass ejection (CME), terekam kamera astrofotografer profesional asal Arizona, Amerika Serikat (AS). Letusan plasma matahari yang sangat indah meluas ke luar angkasa hingga jarak lebih dari 1,6 juta kilometer dari permukaan matahari.

CME adalah sebuah peristiwa di mana awan besar plasma energik dan sangat magnet meletus dari korona matahari ke luar angkasa. Letusan ini dapat menyebabkan gangguan radio dan magnetik di bumi.

Gambar diambil 24 September oleh astrofotografer profesional Andrew McCarthy dan membagikan pemandangan menakjubkan di Reddit pada 25 September di subreddit r/space. “CME terbesar yang pernah saya saksikan,” tulis McCarthy di Reddit dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Jumat (7/10/2022).



CME ini merupakan bagian dari badai matahari kecil skala G-1, atau kategori terendah pada Skala Badai Geomagnetik Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA). Dalam foto tersebut, permukaan matahari dan CME tampak berwarna oranye, meskipun kenyataannya tidak.

Kromosfer, wilayah terendah atmosfer matahari, dan CME secara alami mengeluarkan jenis cahaya yang terlihat merah muda dan dikenal sebagai cahaya hidrogen-alfa, atau H-alfa. Namun karena waktu pencahayaan setiap gambar sangat singkat, gambar aslinya hampir seluruhnya putih.

McCarthy menambahkan oranye secara digital saat menyusun gambar akhir, untuk memberikan kontras antara struktur individu di permukaan matahari dan untuk menyoroti CME. Namun, karena sisa gambar tidak difilter dengan warna jingga, matahari mempertahankan lingkaran putih menakutkan yang menonjol dengan latar belakang ruang angkasa yang gelap.

“Plasma itu awalnya terkandung dalam lingkaran besar yang terhubung ke permukaan matahari, yang dikenal sebagai prominence. Kemudian pecah dan mengalir ke luar angkasa dengan kecepatan sekitar 161.000 km/jam,” tambah McCarthy.



McCarthy menjelaskan, foto itu adalah gambar yang dihimpun dalam selang waktu tertentu dan menumpuk ratusan ribu gambar yang diambil selama periode enam jam. Antara 30 dan 80 gambar individu diambil setiap detik dan kemudian disimpan dalam file yang akhirnya mencapai sekitar 800 gigabyte.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)