Populasi Paus Abu-Abu Menurun, Banyak Ditemukan Mati Terdampar di Pantai
loading...
A
A
A
SEATTLE - Para peneliti Amerika Serikat (AS) mengatakan jumlah paus abu-abu di bagian barat Amerika Utara terus menurun selama dua tahun terakhir. Apalagi penemuan paus abu-abu yang terdampar di Pantai Barat diperkirakan akibat kematian yang tidak biasa.
Menurut data Administrasi Perikanan Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration Fisheries/NOAAF) yang dirilis Jumat 7 Oktober 2022, penghitungan terbaru populasi paus abu-abu sekitar 16.650 ekor. Jumlah itu turun sekitar 38% dari puncak populasi pada 2015-16.
Data NOAAF juga menyebutkan, angka kelahiran bayi paus abu-abu juga sangat sedikit dibandingkan pada tahun 1994. Para peneliti menghitung paus abu-abu saat mereka kembali dari tempat makan musim panas mereka di Kutub Utara ke laguna Semenanjung Baja.
Biasanya, penghitungan dilakukan selama periode dua tahun, tetapi untuk memantau populasi dengan lebih baik, NOAA Fisheries menambahkan tahun ketiga ke survei saat ini, Para peneliti menghitung paus abu-abu saat mereka melewati pantai California tengah dari akhir Desember hingga pertengahan Februari 2023.
Anak paus abu-abu juga dihitung sebagai paus dewasa menuju utara ke Artik. Ada 217 anak paus abu-abu dalam hitungan yang selesai pada bulan Mei, turun dari 383 ekor pada tahun sebelumnya. Para ilmuwan mengatakan bahwa grafik populasi saat ini sesuai dengan pola yang biasa, kondisi itu tetap mengkhawatirkan.
“Kita perlu memantau populasi dengan cermat untuk membantu memahami apa yang mungkin mendorong tren ini,” kata David Weller, Direktur Divisi Mamalia dan Penyu Laut di Pusat Sains Perikanan Barat Daya di San Diego dikutip SINDOnews dari laman AP, Sabtu (8/10/2022).
Peningkatan jumlah paus yang terdampar di pantai Pantai Barat mendorong badan perikanan untuk menyatakan "peristiwa kematian yang tidak biasa" pada tahun 2019. Para peneliti masih menyelidiki kematian itu, tetapi mereka mengatakan perubahan iklim dan dampak perubahan es laut dan mangsa, menjadi kemungkinan penyebabnya.
Apalagi banyak, tapi tidak semua, paus abu-abu yang terdampar tampak kekurangan gizi. Tentu ini menjadi perhatian tentang persediaan sumber makanan alami paus abu-abu di lautan.
Menurut data Administrasi Perikanan Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration Fisheries/NOAAF) yang dirilis Jumat 7 Oktober 2022, penghitungan terbaru populasi paus abu-abu sekitar 16.650 ekor. Jumlah itu turun sekitar 38% dari puncak populasi pada 2015-16.
Data NOAAF juga menyebutkan, angka kelahiran bayi paus abu-abu juga sangat sedikit dibandingkan pada tahun 1994. Para peneliti menghitung paus abu-abu saat mereka kembali dari tempat makan musim panas mereka di Kutub Utara ke laguna Semenanjung Baja.
Biasanya, penghitungan dilakukan selama periode dua tahun, tetapi untuk memantau populasi dengan lebih baik, NOAA Fisheries menambahkan tahun ketiga ke survei saat ini, Para peneliti menghitung paus abu-abu saat mereka melewati pantai California tengah dari akhir Desember hingga pertengahan Februari 2023.
Anak paus abu-abu juga dihitung sebagai paus dewasa menuju utara ke Artik. Ada 217 anak paus abu-abu dalam hitungan yang selesai pada bulan Mei, turun dari 383 ekor pada tahun sebelumnya. Para ilmuwan mengatakan bahwa grafik populasi saat ini sesuai dengan pola yang biasa, kondisi itu tetap mengkhawatirkan.
“Kita perlu memantau populasi dengan cermat untuk membantu memahami apa yang mungkin mendorong tren ini,” kata David Weller, Direktur Divisi Mamalia dan Penyu Laut di Pusat Sains Perikanan Barat Daya di San Diego dikutip SINDOnews dari laman AP, Sabtu (8/10/2022).
Peningkatan jumlah paus yang terdampar di pantai Pantai Barat mendorong badan perikanan untuk menyatakan "peristiwa kematian yang tidak biasa" pada tahun 2019. Para peneliti masih menyelidiki kematian itu, tetapi mereka mengatakan perubahan iklim dan dampak perubahan es laut dan mangsa, menjadi kemungkinan penyebabnya.
Apalagi banyak, tapi tidak semua, paus abu-abu yang terdampar tampak kekurangan gizi. Tentu ini menjadi perhatian tentang persediaan sumber makanan alami paus abu-abu di lautan.
(wib)