Usut Tuntas Jaringan Irjen TM, Teknik Tes Narkoba Ini Harus Dilakukan Polri

Jum'at, 14 Oktober 2022 - 17:32 WIB
loading...
Usut Tuntas Jaringan Irjen TM, Teknik Tes Narkoba Ini Harus Dilakukan Polri
Teknik Tes Narkoba Ini harus dilakukan Polri usut tuntas jaringan Irjen Teddy Minahasa. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Usai ditangkapnya Irjen Pol Teddy Minahasa (TM), Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan persnya di Bareskrim Polri Jumat (14/10/2022), perintahkan semua jajaran yang terlibat kasus ini untuk dites secara detail. Lalu apa saja yang diperiksa tim ahli dalam menelusuri kandungan Narkoba di tubuh manusia.



Seperti dilansir dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). Teknik dari tes narkoba secara umum adalah dengan mengambil sampel yang diinginkan dengan peralatan yang sesuai. Sampel kemudian dikerjakan dengan metode-metode tertentu, seperti immunoassay, kromatografi gas dan spektrometri massa. Terdapat beberapa sampel yang bisa diambil seperti urine, darah, saliva, keringat, dan kuku.

Teknik dari tes narkoba dimulai dari pengambilan sampel atau spesimen. Spesimen urine adalah yang paling sering digunakan karena metabolit zat lebih banyak terdeteksi di urine dibandingkan sampel. Namun konsentrasi metabolit zat di urine tidak berkorelasi terhadap kadar zat dalam darah.

Untuk mengetahui kondisi intoksikasi, maka dibutuhkan sampel darah. Beberapa sampel lain yang bisa diambil adalah saliva, rambut, keringat, dan kuku. Sampel kuku umumnya digunakan ketika sampel rambut tidak bisa diambil atau analisa postmortem.

Sampel diambil berdasarkan jenis sampel yang diperlukan. Sebelum mengambil sampel, penting untuk mengidentifikasi pasien, memberikan penjelasan mengenai prosedur yang akan diambil, dan melakukan persetujuan medis (informed consent).

Hasil tes yang positif berarti zat atau metabolit yang dicari memang ada pada atau di atas ambang batas konsentrasi ketika sampel diambil. Tidak ada hubungan fisiologis dengan adanya metabolit dalam sampel, misalnya dalam keadaaan intoksikasi, karena obat bisa terdeteksi dalam kadar yang tidak menyebabkan efek klinis.

Zat yang dikonsumsi, biasanya dapat dideteksi selang beberapa menit dari paparan dan akan tetap positif selama berhari-hari. Namun, waktu deteksi cukup bervariasi berdasarkan jenis zat.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)