Peneliti CSIRO Sebut 70,8 Miliar Ton ES Antartika Hilang Setiap Tahunnya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah laporan menemukan bahwa bongkahn es Denman di Antartika Timur mencair lebih cepat dengan laju 70,8 miliar ton per tahun.
Seperti dilansir dari The Guardian Minggu (16/10/2022), para ilmuwan dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) mengatakan mencairnya gletser disebabkan oleh masuknya air laut yang panas.
Kelompok penelitian CSIRO yang dipimpin oleh ilmuwan Esmee van Wijk mengatakan laporan itu menunjukkan gletser Denman berpotensi berisiko mengalami penyusutan yang tidak stabil.
Gletser Denman di Antartika Timur yang terpencil, berada di atas ngarai darat terdalam di dunia.
Ini berisi volume es yang setara dengan kenaikan permukaan laut 1,5 meter.
Sebelumnya, Antartika Timur diperkirakan tidak akan mengalami kehilangan es yang cepat yang terjadi di bagian barat.
Namun, beberapa studi baru menunjukkan bahwa air laut juga mendekati bagian benua itu.
Tim ilmuwan Australia menggunakan pengukuran dari profil pelampung untuk menunjukkan berapa banyak air laut yang mencapai palung dalam yang membentang di bawah gletser.
Kelompok peneliti awalnya ingin mempelajari gletser lain, Totten, tetapi ketika pelampung itu melayang, ia mendekati Denman.
Pelampung mengumpulkan data setiap lima hari selama empat bulan mulai Desember 2020.
"Dari data yang dikumpulkan, para ilmuwan membuat perkiraan seberapa cepat air laut menyebabkan balok es mencair,''
"Namun, mencairnya bagian gletser yang mengambang tidak menambah kenaikan permukaan laut," jelas laporan tersebut.
Baca Juga
Seperti dilansir dari The Guardian Minggu (16/10/2022), para ilmuwan dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) mengatakan mencairnya gletser disebabkan oleh masuknya air laut yang panas.
Kelompok penelitian CSIRO yang dipimpin oleh ilmuwan Esmee van Wijk mengatakan laporan itu menunjukkan gletser Denman berpotensi berisiko mengalami penyusutan yang tidak stabil.
Gletser Denman di Antartika Timur yang terpencil, berada di atas ngarai darat terdalam di dunia.
Ini berisi volume es yang setara dengan kenaikan permukaan laut 1,5 meter.
Sebelumnya, Antartika Timur diperkirakan tidak akan mengalami kehilangan es yang cepat yang terjadi di bagian barat.
Namun, beberapa studi baru menunjukkan bahwa air laut juga mendekati bagian benua itu.
Tim ilmuwan Australia menggunakan pengukuran dari profil pelampung untuk menunjukkan berapa banyak air laut yang mencapai palung dalam yang membentang di bawah gletser.
Kelompok peneliti awalnya ingin mempelajari gletser lain, Totten, tetapi ketika pelampung itu melayang, ia mendekati Denman.
Pelampung mengumpulkan data setiap lima hari selama empat bulan mulai Desember 2020.
"Dari data yang dikumpulkan, para ilmuwan membuat perkiraan seberapa cepat air laut menyebabkan balok es mencair,''
"Namun, mencairnya bagian gletser yang mengambang tidak menambah kenaikan permukaan laut," jelas laporan tersebut.
(wbs)