Gempa 5.0 SR Picu Aktivitas Tak Biasa Gunung Berapi Mauna Loa
loading...
A
A
A
HONOLULU - Sekelompok peneliti memperingatkan peningkatan aktivitas bawah tanah menyusul gempa Bumi berkekuatan 5,0 skala Richter yang melanda gunung berapi aktif di negara bagian Hawaii, Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir dari Metro Senin (17/10/2022), gunung berapi Mauna Loa, yang meliputi setengah dari Hawaii dan merupakan gunung berapi aktif terbesar di Bumi, telah mengalami serangkaian getaran dengan gempa berkekuatan 4,6 yang tercatat hanya beberapa detik sebelum gempa yang lebih besar menyusul.
Gempa susulan diperkirakan akan berlanjut selama berminggu-minggu dengan para ilmuwan memantau dengan cermat setiap peningkatan aktivitas.
“Goyangan dari gempa bumi yang lebih besar mungkin cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan kecil terutama pada bangunan tua,''
"Kedua gempa terjadi dalam waktu 24 detik satu sama lain, menciptakan getaran dengan durasi yang lebih lama dan berpotensi berdampak lebih besar daripada gempa sebelumnya," kata Observatorium Gunung Api Hawaii dalam sebuah pernyataan.
Aktivitas gempa di daerah tersebut telah meningkat dari lima menjadi 10 gempa bumi sehari sejak Juni 2022 menjadi 40 hingga 50 gempa bumi sehari selama dua minggu terakhir, menurut Survei Geologi AS.
Frekuensi tertingginya adalah lebih dari 100 gempa per hari yang tercatat pada 23 dan 29 September lalu.
Peningkatan aktivitas seismik juga menyebabkan pengelola Hawaii Volcanoes National Park menutup bagian dalam puncak Mauna Loa hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara itu, walikota Hawaii, Mitch Roth, mengatakan sejauh ini tidak ada laporan kerusakan besar atau cedera, tetapi ada beberapa kerusakan ringan yang terdeteksi di kota Pahala.
Seperti dilansir dari Metro Senin (17/10/2022), gunung berapi Mauna Loa, yang meliputi setengah dari Hawaii dan merupakan gunung berapi aktif terbesar di Bumi, telah mengalami serangkaian getaran dengan gempa berkekuatan 4,6 yang tercatat hanya beberapa detik sebelum gempa yang lebih besar menyusul.
Gempa susulan diperkirakan akan berlanjut selama berminggu-minggu dengan para ilmuwan memantau dengan cermat setiap peningkatan aktivitas.
“Goyangan dari gempa bumi yang lebih besar mungkin cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan kecil terutama pada bangunan tua,''
"Kedua gempa terjadi dalam waktu 24 detik satu sama lain, menciptakan getaran dengan durasi yang lebih lama dan berpotensi berdampak lebih besar daripada gempa sebelumnya," kata Observatorium Gunung Api Hawaii dalam sebuah pernyataan.
Aktivitas gempa di daerah tersebut telah meningkat dari lima menjadi 10 gempa bumi sehari sejak Juni 2022 menjadi 40 hingga 50 gempa bumi sehari selama dua minggu terakhir, menurut Survei Geologi AS.
Frekuensi tertingginya adalah lebih dari 100 gempa per hari yang tercatat pada 23 dan 29 September lalu.
Peningkatan aktivitas seismik juga menyebabkan pengelola Hawaii Volcanoes National Park menutup bagian dalam puncak Mauna Loa hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara itu, walikota Hawaii, Mitch Roth, mengatakan sejauh ini tidak ada laporan kerusakan besar atau cedera, tetapi ada beberapa kerusakan ringan yang terdeteksi di kota Pahala.
(wbs)