Rusia Resmi Gunakan Su-57 di Ukraina, Sebelumnya 4 Unit Pernah Dipakai di Suriah
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia secara resmi mengkonfirmasi menggunakan pesawat tempur siluman Sukhoi Su-57 Felon dalam perang Ukraina. Bahkan Rusia pernah mengerahkan empat unit Su-57 di perang Suriah untuk melawan jet tempur F-35.
Jenderal Serhiy Surovikin, Komandan Kelompok Pasukan Terpadu di Ukraina mengatakan, penggunaan Sukhoi Su-57 dilakukan pada Selasa 18 Oktober 2022. Dia menyatakan bahwa setiap kali Su-57 lepas landas dan terlibat dalam pertarungan di Ukraina, maka misi utamanya menghancurkan target udara dan darat.
“Ini (pesawat Su-57) menyelesaikan tugas multifaset,” kata Surovikin kepada wartawan dikutip SINDOnews dari laman Bulgarian Military, Kamis (20/10/2022). Awal tahun ini (pertengahan Juni), media Rusia menyatakan bahwa Su-57 digunakan “untuk membangun jaringan informasi taktis.”
Vladimir Gutenev, anggota dewan ahli Duma Negara, mengatakan bahwa Su-57 telah digunakan di Suriah. Menurut dia, empat jet tempur dikerahkan di Suriah pada 2018. Gutenev menekankan bahwa Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa Rusia menggunakan Su-57 di Suriah untuk “mendeteksi F-22 dan F-35 Amerika yang berada di ruang operasi yang sama.”
Data BulgarianMilitary saat itu Rusia hanya memiliki empat prototipe, sedangkan Su-57 produksi massal pertama sudah siap pada akhir tahun lalu. Terlepas dari klaim ini, Gutenev menyarankan bahwa perang di Ukraina telah memberikan perspektif baru tentang kemampuan Su-57, yang belum diuji di Suriah.
Pakar Rusia mengatakan bahwa inilah alasan mengapa Moskow berhati-hati menggunakan pesawat tempur generasi kelima, karena belum mengetahui pengalaman operasional penuhnya. Karena alasan inilah, kata para ahli, Surovikin hanya berbicara tentang serangan jarak jauh, pengumpulan data, dan informasi taktis di jaringan.
Pada akhir Agustus, empat pesawat tempur Su-57 baru dibangun untuk tahun 2022. Hal ini dinyatakan oleh direktur eksekutif United Aircraft Corporation Yuru Slyusar kepada TASS. “Empat pesawat tempur multirole generasi kelima Su-57 yang diproduksi secara serial dibangun hari ini di bawah kontrak pemerintah dengan Kementerian Pertahanan Rusia.”
Berita tersebut memberikan sedikit optimisme kepada Angkatan Udara Rusia, terutama dengan latar belakang sanksi ekonomi yang diderita Rusia sebagai akibat dari invasi ke Ukraina. Kurangnya pasokan teknologi Barat (terutama microchip) berdampak, tetapi tampaknya tidak menghentikan produksi kapal induk Rusia. “Program Su-57 berlanjut dan masa depan jelas,” tambah Slyusar.
Jenderal Serhiy Surovikin, Komandan Kelompok Pasukan Terpadu di Ukraina mengatakan, penggunaan Sukhoi Su-57 dilakukan pada Selasa 18 Oktober 2022. Dia menyatakan bahwa setiap kali Su-57 lepas landas dan terlibat dalam pertarungan di Ukraina, maka misi utamanya menghancurkan target udara dan darat.
“Ini (pesawat Su-57) menyelesaikan tugas multifaset,” kata Surovikin kepada wartawan dikutip SINDOnews dari laman Bulgarian Military, Kamis (20/10/2022). Awal tahun ini (pertengahan Juni), media Rusia menyatakan bahwa Su-57 digunakan “untuk membangun jaringan informasi taktis.”
Vladimir Gutenev, anggota dewan ahli Duma Negara, mengatakan bahwa Su-57 telah digunakan di Suriah. Menurut dia, empat jet tempur dikerahkan di Suriah pada 2018. Gutenev menekankan bahwa Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa Rusia menggunakan Su-57 di Suriah untuk “mendeteksi F-22 dan F-35 Amerika yang berada di ruang operasi yang sama.”
Data BulgarianMilitary saat itu Rusia hanya memiliki empat prototipe, sedangkan Su-57 produksi massal pertama sudah siap pada akhir tahun lalu. Terlepas dari klaim ini, Gutenev menyarankan bahwa perang di Ukraina telah memberikan perspektif baru tentang kemampuan Su-57, yang belum diuji di Suriah.
Pakar Rusia mengatakan bahwa inilah alasan mengapa Moskow berhati-hati menggunakan pesawat tempur generasi kelima, karena belum mengetahui pengalaman operasional penuhnya. Karena alasan inilah, kata para ahli, Surovikin hanya berbicara tentang serangan jarak jauh, pengumpulan data, dan informasi taktis di jaringan.
Pada akhir Agustus, empat pesawat tempur Su-57 baru dibangun untuk tahun 2022. Hal ini dinyatakan oleh direktur eksekutif United Aircraft Corporation Yuru Slyusar kepada TASS. “Empat pesawat tempur multirole generasi kelima Su-57 yang diproduksi secara serial dibangun hari ini di bawah kontrak pemerintah dengan Kementerian Pertahanan Rusia.”
Berita tersebut memberikan sedikit optimisme kepada Angkatan Udara Rusia, terutama dengan latar belakang sanksi ekonomi yang diderita Rusia sebagai akibat dari invasi ke Ukraina. Kurangnya pasokan teknologi Barat (terutama microchip) berdampak, tetapi tampaknya tidak menghentikan produksi kapal induk Rusia. “Program Su-57 berlanjut dan masa depan jelas,” tambah Slyusar.